Si Bumi: Planet tak ber-tuan

2.3K 138 33
                                    

"Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari." Dewi Lestari.

Bumi berasal dari bhumi, yang berarti tanah, dan selalu ditulis dengan huruf kapital ("Bumi"), untuk merujuk pada planet Bumi, sementara "bumi" dengan huruf kecil merujuk pada permukaan dunia, atau tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bumi berasal dari bhumi, yang berarti tanah, dan selalu ditulis dengan huruf kapital ("Bumi"), untuk merujuk pada planet Bumi, sementara "bumi" dengan huruf kecil merujuk pada permukaan dunia, atau tanah. Planet terbesar dari keempat planet kebumian lainnya menurut ukuran dan masa, dengan kepadatan tertinggi, medan magnet terkuat, dan rotasi tercepat, dan diperkirakan juga merupakan satu-satunya planet dengan tektonik lempeng yang aktif.

Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.

Sama seperti planet lain, Bumi juga berotasi mengelilingi Matahari sang pusat tata surya. Tidak sendiri memang tapi saling berjauhan agar tidak saling menabrak karena begitu memang kodratnya. Bumi memang satu-satunya planet berpenghuni dari semua planet di tata surya, tapi Bumi tetap saja sendirian, sibuk dengan dirinya sendiri.

Bumi memang terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Namun selama 365,26 harinya untuk mengorbit mengelilingi Matahari, selalu saja ada yang berubah, bertambah, berkurang, dan menghilang dalam dirinya, begitulah Bumi.

Joyceline memandang miniatur Bumi di depan kelas yang tengah berputar pelan diiringi penjelasan panjang lebar dari guru geografinya. Tatapan matanya fokus menilik setiap putaran saat tangan gurunya menyentuh pelan si planet tak bertuan, tapi telinganya tertutup tak mendengarkan penjelasan. Otaknya sibuk memikirkan penjelasan mengapa Bumi terlihat sibuk setiap harinya oleh penghuni tidak tahu diri ini, manusia. Mengapa manusia selalu merasa berkuasa atas Bumi padahal mereka hanya penghuni. Nyatanya Bumi memang selama ini tidak bertuan dan tidak akan pernah bertuan kepada siapapun. Lelah menatap miniatur dunia di depan kelas Joy mengalihkan pandangannya ke sebelah kiri, jendela besar di samping kelas, menatap langsung luasnya langit biru yang siang ini bersih dari ceceran awan. Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan agar tidak terdengar oleh orang sekitar. Joy menghela nafas.

'Damn' katanya dalam hati. Ia lelah dengan rutinitas hariannya.

'Apa Bumi juga bakal lelah kayak gue?' Lanjutnya lagi dalam hati.

Sepanjang hari ini mood nya sedang kacau tanpa alasan. Padahal besok sudah akhir pekan, harusnya Joy gembira menyambut hari liburnya yang bisa ia habiskan sepuas hati tanpa sekolah bersama kakak satu-satunya yang selalu pulang ke rumah melepaskan diri dari kesibukan dunia perkuliahan. Tapi rupanya rasa gembira itu tidak bisa hadir di ujung minggu ini. Ada pikiran dan perasaan aneh yang menyelip masuk pada Joy, ia sendiri bingung kenapa akhir-akhir ini ia sering memikirkan hal-hal tidak masuk akal yang bahkan ia jamin tidak akan berguna untuk UNBK nya nanti. Apa ini yang namanya tanda-tanda menuju kedewasaan pikiran?

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang