tiga belas.

9.7K 606 24
                                    

"Masuklah," ucap Revi sambil membuka pintu rumahnya.

"Rumah mu sangat besar," ucap Pita dengan kagum.

"Biasa saja, kalau begitu kau tunggu disini aku akan menyiapkan minuman untuk mu." ucap Revi di balas anggukan kepala Pita.

Pita duduk di sofa sembari menunggu Revi selesai membuat minuman untuknya.

"Ini, minumlah." ucap Revi.

"Terima kasih, ngomong-ngomong kemana keluarga mu? Kenapa sepi sekali?" tanya Pita.

"Kakak ku masih bekerja sebentar lagi akan pulang, orang tua ku sedang berada di luar negri untuk perjalanan bisnis." ucap Revi.

Pita mengangguk. "sayang sekali rumah sebesar ini hanya kau dan kakak mu yang tinggal." ucapnya.

Revi terkekeh. "aku sudah biasa, lagi pula kalau kau menjadi istri kakak ku kau akan tinggal disini." ucapnya.

Pita menatap tidak percaya. "oh ayolah, apa kau serius mendekatkan aku dengan kakak mu?" ucapnya.

"Aku sangat serius." ucap Revi sambil menggenggam tangan Pita.

Pita memijat pelipisnya, ia tidak habis pikir dengan apa yang Revi katakan padanya.

"Aku pulang." seorang pria berparas tampan dengan seragam polisinya memasuki rumah.

"Kakak!" Revi langsung memeluk tubuh kakaknya.

"Hey, kau sudah pulang, hm?" Bryan mencubit kedua pipi adiknya.

"Iya kak, aku membawa seorang teman. Kau harus berkenalan dengan nya." ucap Revi semangat sambil menarik tangan Bryan menuju ruang tamu.

"Nah Pita kenalkan ini kakak ku Bryan Adams." ucap Revi.

Pita yang sibuk memakan cemilan menatap kearah pria jakung yang berdiri di samping Revi.

"Uhuk!!" Pita membulatkan matanya saat melihat seorang yang ia kenal.

"Ah kau lagi." ucap Bryan sambil terkekeh.

Revi memandang bingung. "jadi kalian sudah kenal?" tanya nya.

Pita menggeleng cepat. "aku tidak kenal dengan kakak mu." ucapnya.

Bryan mengangkat alisnya. "ah, mungkin kau lupa nona." ucapnya.

Pita mencibir, kenapa ia harus bertemu dengan pria ini lagi.

Flashback on...

Pita nampak berjalan di jalanan yang begitu sepi karena hari sudah begitu larut namun dirinya harus keluar untuk membeli sesuatu.

Dorr~

"Jangan lari!" Pita terkejut bukan main saat seorang pria memakai baju serba hitam tak lupa ia menggunakan topi dan masker sambil membawa tas coklat di tangannya.

Pria itu tersandung kaki Pita saat melewatinya otomatis pria itu terjatuh dan tas yang di pegang nya pun ikut jatuh.

Pita meringis namun ia melotot saat pria itu mengacungkan pisau lipat kearahnya.

"Jangan mendekat!" ucap nya.

"Siapa yang mau mendekati mu bodoh?!" ucap Pita kesal sambil melempar sepatu kearah kepalanya.

"Kau mencuri ya." ucap Pita penuh selidik sambil mengambil tas coklat tersebut.

"Kembalikan gadis sialan!!" ucap pria itu.

"Ambilah kalau kau bisa." tantang Pita membuat pria itu menggeram dan berjalan maju.

"Rasakan ini!" Pita menendang tepat bagian selangkangan pria tersebut dengan kuat.

My Arrogant Billionaire [END] [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang