"Hay aku Fio," sapa Fio. Pita terkejut saat ia baru saja membuka pintu.
"Hay," sapa Pita sambil tersenyum. Fio mencubit kedua pipi Pita.
"Kenapa kau imut sekali? Pantas saja Alvito jatuh hati padamu," ucap Fio membuat Pita meringis. Alvito menepis tangan Fio.
"Kau menyakitinya bodoh," ucap Alvito kesel.
"Ah maaf. Aku tidak sengaja," ucap Fio.
Pita menatap gadis cantik dihadapannya. Ia menatap Alvito. "Dia sepupuku Fio. Dia akan menemani mu disana," ucapnya.
"Ayo kita harus berangkat," ucap Fio sambil menarik tangan Pita.
"Eh, tapi---"
"Sudah tidak apa-apa. Alvito akan baik-baik saja kalau kau tinggal sebentar," ucap Fio.
Alvito mendengus kesal. "Ingat---"
"Ya, ya dan ya. Aku akan menjaganya. Sampai jumpa lagi," ucap Fio sambil memasuki mobil sport miliknya dan disusul Pita memasuki mobilnya.
Alvito menggelengkan kepalanya, Pita tengah bersama Fio. Gadis itu akan baik-baik saja. Ia harus berangkat mengingat pesta hari ini.
"Ck! Hari ini pasti merepotkan ku," gumam Alvito.
Disisi lain~
"Sejak kapan kau dekat dengan Alvito?" tanya Fio. Saat mereka sedang berada di dalam mobil.
"Hampir satu tahun yang lalu," ucap Pita.
"Benarkah? Ah, astaga! Aku tidak menyangka sepupuku akan menyukai gadis sepertimu," ucap Fio. "Tapi aku bersyukur karena kau yang diakui Alvito,"
"Tapi Alvito sudah bertunangan. Mereka akan segera menikah," ucap Pita sambil menatap luar jendela mobil.
"Apa kau percaya takdir? Aku percaya kalau kau yang akan bersama dengan sepupuku," ucap Fio.
Pita hanya diam tidak membalas. Jika ia percaya namun takdir berkata lain. Bukankah ia akan hancur dengan sendirinya?
"Baiklah. Saatnya menunjukan bahwa kau memang pantas untuk Alvito," Fio menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya mereka sampai ditempat dimana akan di laksanakan sebuah pesta para gadis yang belum menikah.
"Ayo," ucap Fio.
Fio menarik tangan Pita, merekapun bertemu dengan Via. Calon istri Xander.
"Akhirnya kau datang juga. Aku kira kau tidak akan datang," Via memeluk tubuh Pita lalu Fio.
"Gantilah baju kalian. Kita akan berenang di pantai," ucap Via sambil bersorak gembira.
Fio mengangguk lalu menarik tangan Pita. "Ayo," ucapnya.
Mereka berdua pun mengganti baju dengan bikini untuk berenang. Fio tersenyum jahil saat Pita tengah merapihkan rambutnya. Ia mengenakan bikini berwarna merah muda.
Dengan jahil Fio mengambil gambar dengan ponselnya tanpa di sadari oleh Pita. Lalu Fio mengirimkannya untuk Alvito, ia penasaran apa yang akan di lakukan sepupunya itu. Ia mengetikan sesuatu pada gambar yang akan ia kirimkan.
Lihatlah sangat cantik dan seksi bukan? Aku yakin banyak pria yang mendambakannya.
Send
Fio terkikik geli menantikan itu.
∆∆∆
Alvito yang baru sampai merasakan ponselnya bergetar ia pun langsung membukanya. Alvito mengerutkan keningnya saat melihat pesan dari Fio. Ia pun membacanya.
"Fuck! Fio sialan!" umpat Alvito saat melihat foto Pita tengah mengenakan bikini.
"Sialan! Siapa yang menyuruhnya untuk memakai pakaian yang terbuka seperti itu?" Alvito langsung menghubungi Fio namun nihil gadis itu tidak mengangkat teleponnya.
"Shit! Fio!" umpat Alvito. "Awas kau!"
Alvito mengacak rambutnya dengan frustasi. "Kenapa kau?" tanya Xander yang baru saja datang.
Alvito menarik kerah baju Xander. "Katakan padaku. Apa pesta wanitamu ada pria disana?" tanyanya langsung.
"Hey calm down. Aku baru saja datang. Apa maksudmu?" tanya Xander.
"Katakan saja sialan!" umpat Alvito.
"Tentu saja. Mereka mengadakan pesta itu di pantai," ucap Xander. Alvito menepuk keningnya.
"Ada apa?" tanya Xander bingung.
Alvito memandangi ponselnya. Xander pun mengambil ponsel tersebut.
"Wow, dia terlihat cantik dan seksi," decak kagum Xander. Alvito langsung mengambil ponselnya dan tak lupa memukul kepala Xander.
"Berani kau melihatnya?!" ucap Alvito kesal.
"Hey, hey. Tenanglah. Aku tidak mungkin mengambilnya darimu," ucap Xander. Alvito berjalan melewati Xander.
"Kau mau kemana bodoh?!" tanya Xander.
"Menemui Pita," ucap Alvito datar.
"Jika kau pergi dari sini jangan salahkan aku jika aku tidak membantumu melawan Cecilia dan ibumu," ancam Xander membuat Alvito berdecak kesal.
"Sudahlah. Kekasihmu akan aman bersama Via," ucap Xander sambil merangkul pundak Alvito.
Alvito mendengus kesal. "Jangan sampai kita tertinggal di belakang," ucap Xander.
"Apa?" tanya Alvito bingung.
"Tentu saja pestanya bodoh. Aku tidak ingin tertinggal helikopter ku sendiri," ucap Xander.
"Memangnya kemana?" tanya Alvito.
"Tentu saja kapal pesiar milikku," ucap Xander dengan sombong membuat Alvito mendengus. Jangan dipikir ia akan tergiur dengan itu karena dirinya sendiri pun memiliki kapal pesiar tersebut.
"Cih," decih Alvito. Ia menatap kearah helikopter yang baru saja mendarat di hadapannya.
"Baiklah kita berangkat," ucap Xander sambil menarik tangan Alvito.
Alvito menatap malas. "Apakah aku harus ikut?" tanyanya.
"Tentu saja. Kau harus ikut," ucap Xander mendengus. "Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi sebelum pesta itu selesai? Tidak,"
"Aku sudah menyiapkan banyak sampanye, lalu wanita penari dan jangan lupakan lantai pesta yang mewah," ucap Xander.
"Kau akan menyukainya,"
∆∆∆
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Billionaire [END] [PROSES TERBIT]
RomanceCOVER BY OBI ART Serumah dengan orang kaya yang sombong dan sialnya sangat tampan. Anugrah atau kesialan? Itulah yang di rasakan gadis yang bernama lengkap Pingkan Agustina biasa di panggil Pita oleh temannya. Gadis keturunan darah kental Jawa harus...