"Menjauh dari ku!" ucap Pita kesal.
"Tidak mau," ucap Xander.
Pita mendorong wajah Xander. "kau membuatku risih bodoh," ucap nya kesal.
Interaksi Pita dengan Xander membuat dirinya menjadi bahan pembicaraan karena banyak orang mengenal siapa Xander Denandra. Pria yang tak lain seorang model majalah ternama dan jangan lupakan wajah tampan dari keluarga Denandra membuat dirinya menjadi pujaan hati banyak wanita.
"Aku tidak mau menjadi sasaran empuk dari penggemarmu," Pita mendorong tubuh Xander agar pria itu segera menjauh darinya.
"Hey, hey. Aku kan hanya menjaga mu," ucap Xander menatap bingung.
"Apa kau tidak lihat tatapan mematikan dari banyak gadis? Huh, aku hanya mau ingin kedamaian," ucap Pita.
Xander terkekeh membuat banyak gadis memekik melihat ketampanan pria itu.
"Aku jadi semakin menyukai mu," ucap Xander membuat Pita menatapnya dengan horror.
"Kau mau mati ya?" ucap Pita kesal.
Xander yang keras kepala memilih memeluk lengan Pita dengan manja.
"Aishh... Xander!!" Pita mendorong wajah Xander, namun pria itu tetap memeluk lengan Pita dengan erat.
"Hey, bagaimana kalau kau jadi adik ku saja?" tanya Xander.
"Tidak mau. Pergilah," ucap Pita.
"Aku menginginkan seorang adik perempuan," ucap Xander.
"Carilah gadis lain, jangan aku Xander," ucap Pita jengah.
"Hey Pita, apa kalian sepasang kekasih?" tanya Rina.
Pita menggeleng kuat, "Aku bukan kekasih nya, kau jangan salah paham," ucapnya.
"Tapi interaksi kau dengan Xander seperti sepasang kekasih," ucap Rina sambil meringis melihat tingkah Xander yang tengah memeluk lengan Pita dengan manja.
"Astaga! Xander!!" Pita mendengus.
"Ehm Pita, kau harus berhati-hati dengan Olivia. Dia gadis yang berbahaya," ucap Rina.
"Kenapa?" tanya Pita bingung.
"Karena Olivia menyukai Xander, kau tau bukan?" Rina menepuk bahu Pita.
"Apa kau dengar itu? Sekarang menjauh lah dariku," ucap Pita.
Xander mengembungkan kedua pipinya dengan kesal. "Tapi aku tetap berada di samping mu," ucapnya.
Pita memijat pelipisnya. "Terserah kau saja," ucap Pita.
"Ngomong-ngomong aku lapar, ayo kita ke kantin," ucap Xander sambil menarik tangan Pita menuju kantin.
Olivia yang melihat interaksi mereka berdua kini tengah mengepalkan kedua tangannya, ia sangat tidak suka. Xander yang di juluki pria yang begitu dingin namun bersama Pita dia akan berubah menjadi hangat. Tidak adil!!
"Awas kau Pita!!" desis Olivia sambil menggeram kesal.
Bulu kuduk Pita tiba-tiba berdiri begitu saja membuat dirinya merinding bukan main.
"Kau kenapa?" tanya Xander bingung.
Pita menggeleng. "aku baik-baik saja," balasnya.
"Kau yakin?" tanya Xander heran.
Pita mengangguk. "ya setidaknya untuk sekarang aku baik-baik saja," ucapnya dalam hati.
"Perasaanku tidak enak,"
∆∆∆
Satu minggu kemudian...
Pita masih bersama dengan kelima pria yang menjaganya, menjengkelkan memang namun Pita tidak tau harus berbuat apa.
"Ini makanlah, kau tampak kurus," ucap Zacky membuat Pita menggeram kesal.
"Benar, walaupun kau cantik tapi tubuh mu tidak terlalu berisi," sahut Devan.
Takk~
"Aduh!!" ringis Devan dan Zacky sambil mengelus kepalanya.
"Membicarakan tubuh seorang gadis sangat tidak sopan," ucap Pita kesal.
Jack tertawa kecil. "untuk ukuran seorang gadis kau galak sekali," ucapnya.
Pita mencibir kesal. "Terserah," ucapnya kesal.
"Aduh! Apa yang kau lakukan?" tanya Pita pada Brandon. Rambutnya terasa tertarik dengan kuat.
Brandon hanya tertawa pelan. "Aku hanya ingin menyisir rambut mu, aku dulu memiliki adik perempuan. Aku merindukannya," ucapnya.
"Memangnya adik mu kemana?" tanya Pita bingung.
Brandon tersenyum. "adik ku sudah tiada, dia kecelakaan dua tahun yang lalu," ucapnya.
"Maafkan aku," ucap Pita tidak enak hati.
Brandon mengangguk. "tidak apa-apa," ucapnya.
"Kau punya berapa mantan kekasih Pita?" tanya Xander.
Pita tersedak saat minum. "Aku tidak memilikinya, karena aku tidak pernah mempunyai kekasih," ucapnya.
Xander menatap dengan semangat. "Woahh... benarkah?" tanya nya.
"Bagaimana tipe pria idaman mu?" tanya Jack.
"Untuk apa kau menanyakan itu?" tanya Pita bingung.
"Siapa tau aku termasuk kategori pria idaman mu," ucap Jack dengan percaya diri.
Pita menatap datar. "kau bukan tipeku," ucapnya ketus.
Zacky tertawa kecil. "astaga! Jack, kau di tolak," ucapnya.
Jack mendengus. "kau adalah gadis pertama yang menolak ku," ucapnya kesal.
"Ah, begitukah? Aku merasa tersanjung sekali," ucap Pita sambil tersenyum kecil.
Jack mencibir pelan membuat yang lain tertawa, untung saja hari ini adalah hari libur nya.
"Lalu apa tipe pria idaman mu?" tanya Xander.
"Kenapa kau penasaran sekali?" tanya Pita bingung.
"Aku hanya penasaran saja, apa Alvito termasuk pria idaman mu?" tanya Xander.
Pita menatap horror. "kenapa kau menyambungkan ku dengan pria arrogant itu," ucapnya kesal.
Zacky tertawa, "karena kau adalah kekasihnya tentu saja," ucapnya.
Pletak~
Zacky meringis, sungguh gadis ini sangat kasar sekali. Kenapa Alvito menyukai gadis kasar seperti ini?
"Sejak kapan aku menjadi kekasih nya?" tanya Pita kesal.
"Sejak kemarin," suara bariton membuat Pita dan yang lain menoleh.
Alvito menenteng jas di bahunya, lalu memeluk Pita dari belakang.
"Tentu saja kau kekasih ku Pingkan Agustina," bisik Alvito sambil mengecup leher Pita.
"Aku merindukanmu,"
∆∆∆
TBCMaaf baru bisa up:") akhir2 ini aku drop dan harus istirahat total
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Billionaire [END] [PROSES TERBIT]
RomanceCOVER BY OBI ART Serumah dengan orang kaya yang sombong dan sialnya sangat tampan. Anugrah atau kesialan? Itulah yang di rasakan gadis yang bernama lengkap Pingkan Agustina biasa di panggil Pita oleh temannya. Gadis keturunan darah kental Jawa harus...