Semuanya berubah ketika netranya menatap jarum jam saling tumpang tindih di angka 12 malam. Bertemu tujuh namja tampan dan disuguhkan dengan hal-hal yang membingungkan. Hal ini terjadi begitu saja bukan tanpa alasan, melainkan permintaan dari seseor...
During bright day, during dark night You stay by my side When I'm sad, when I'm hurting You just shine over me ...Moon... . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
D-2 in LA
Hari pemotretan. Ya itu julukan yang pantas dariku untuk hari ini. Menurut jadwal, hari ini adalah hari shooting mv, tapi karena persiapan belum selesai shooting mv tersebut di tunda hingga besok.
Ku perhatikan para namja alien yang sedang sibuk merapikan pakaian dan accesoris yang mereka kenakan. Tidak begitu sulit, tapi beberapa diantaranya susah sekali merapikannya.
"Ya! Heejin-a! Apa kau tidak mau membantuku?"-tiba-tiba seseorang memanggilku sembari menunjukkan ekspresi wajah sebalnya
"Apakah kau hanya berniat menonton ku? Aku butuh bantuanmu"-ucap namja itu lagi, yang tak lain adalah Jungkook
Aku yang sedikit terkekeh melihat tingkahnya, kini menuju dimana Jungkook berdiri. Setelah berada di depannya, ku raih dasi yang sedari tadi melingkar di kera lehernya namun tak kunjung ia rapikan.
"Hanya seperti ini kau kesulitan, eoh?"-gerutuku sembari memastikan dasi kupu-kupu itu lurus
"Itu sangat sulit. Semua orang pun pasti meminta bantuan orang lain untuk meluruskannya. Terlebih aku, sedari tadi ku coba meluruskannya, tapi tetap saja miring"
"Kurasa seperti otakmu"-cetusku
"Maksudmu?"
Aku mendekat kearahnya dan sedikit meninggikan badanku agar aku dapat berbisik di telinganya, "Kau sedikit gila"-bisik ku
"Ya! Kenapa kau mengejekku? Tidak bisakah kau fokus pada pekerjanmu itu?"-namja itu sempat terganggu, tapi dirinya kembali merapikan tatanan rambut disana
"Geurae..."
Sejenak hening. Mulut namja itu tak lagi bergeming, begitupun dengan diriku.
"Cha!"-aku memiringkan kepalaku memastikan bahwa dasi itu benar-benar lurus, "Kurasa itu sudah lurus"
"Tidak akan lurus jika kepalamu dimiringkan seperti itu"-sahutnya, dan kini tangannya berada diantara kedua pipiku, meluruskan kepalku dan membuatnya agar seakan-akan menatap wajahnya yang tentu saja membuatku sedikit mendongak keatas
Seperti dipaksa, kini aku beralih menatapnya, "Aku hanya--"-perkataanku terhenti ketika melihat seorang malaikat berada tepat beberapa senti didepanku
Huh. Siapa dia? Apa dia Jungkook? Tampan sekali dirinya.
