There is something better than something
Lighter than light
Don't just give up
Here I live only for a better day
...Louder Than Bombs...
.
.
.Aku mengampiri Yoora yang kini sedang terbaring ditempat tidurku. Seketika Yoora menarikku hingga aku terbaring disebelahnya.
"Kapan kau memasang itu?"-Yoora menunjuk kelangit-langit kamarku, tepat berada diatas tempat tidurku terpampang sebuah stiker
"Bukankah oppa mu seorang member NCT DREAM? Eoh, apakah saudaramu seorang ARMY?"
"Itu, itu logo BTS?"
"Ahh tidak. Kau harus nonton konser bersamaku. Kau tidak bisa menolaknya. Kau harus menontonnya!"
"Tapi aku tidak menyukainya. Itu hanya membuang-buang uang dan waktuku saja"
"Ayolah Heejin-a, semuanya akan aku bayar. Kau juga akan aku traktir makan. Itu sebagai hadiah karena kau mau menemaniku"
"Itu terlalu berlebihan"
"Ayolah Heejin-a. Kau tahu? Mereka akan comeback bulan ini. Dan konser ini, konser ini sudah lama kutunggu"
Kulihat Yoora memasang muka sedih dihadapanku. Aku tahu dia benar-benar sedih jika aku menolak ajakannya. Karena dengan itu, dia tidak akan menonton konser. Eonnie-nya yang selalu menemaninya kini sedang study di Busan.
Aku mencubit pelan pipi Yoora, "Kau terlihat sangat jelek"
"Ya. Appo"-Yoora yang masih murung hanya mengelus pipinya dan terus menatap logo BTS di langit-langit itu
Akupun mengikuti apa yang ia lakukan, dan kami terdiam untuk beberapa menit.
Hei. Aku tidak suka menonton konser seperti itu. Itu sangat sangat tidak ingin aku lakukan. Semua itu hanya akan membuang-buang waktu bersantaiku saja. Ah menyebalkan.
Kini aku beralih menatap Yoora. Dapat kulihat ia masih menekuk wajahnya. Apa dia benar-benar ingin melakukan itu bersamaku? Tapi Yoora juga tahu, aku pasti akan menolaknya. Entah berapa kali ia mengajakku menonton konser, membeli barang K-pop, bahkan memaksaku menjadi seorang K-popers seperti dirinya. Tapi, seperti apa kata hatiku, aku tidak ingin menjadi seperti itu. Aku adalah aku. Yang menyukai persahabatan dan kebahagiaan dengan caraku sendiri.
Aku bangun dari posisi terbaringku.
Tapi. Aku tidak tega melihatnya seperti itu. Apa aku akan menerima ajakannya saja? Dia bilang hanya satu kali. Mungkin tidak apa. Hitung-hitung ini juga menghargai tujuh alien itu. Mungkin saja mereka akan sedikit senang jika aku hadir untuk menonton konsernya.
"Baiklah. Aku akan menemanimu"-akhirnya aku memutuskan untuk menuruti permintaanya
Ekspresi yeoja disampingku kini berubah menjadi ceria, dan bangun dari tidurnya, "Jinjja?"
"Tapi kapan?"
"7 HARI LAGI! AAAA HEEJIN-A! SARANGHAE! KAU ADALAH TEMAN TERBAIKKU!"
Gila! Aku hampir kehabisan napas karena dipeluk olehnya.
"Baiklah baiklah"-aku mencoba melepaskan pelukannya yang begitu erat itu, "Kalau begitu, temani aku untuk membeli lighstick besok"
"SIAP! AKU SIAP MENEMANIMU!"
"Gomawo"
"Ah harusnya aku yang berterimakasih padamu. Eoh, tak terasa sudah malam. Apa aku boleh pulang sekarang?"
Ternyata benar. Jam dinding dikamarku telah menunjukkan pukul 20:30. Cukup malam, dan cukup waspada untuk perjalanan pulang seorang yeoja.
"Apa kau berani pulang sendiri?"-aku khawatir padanya
"Tidak. Ini terlalu malam"
Aku menatapnya sejenak. Mana mungkin aku akan mengantarnya. Ujung-ujungnya aku yang tak berani kembali ke apartemenku.
"Ah aku hanya bercanda. Aku berani pulang sendiri. Sudahlah aku akan pulang sekarang, aku takut jika eomma memarahiku nanti"
Dapat kudengar berisik diluar. Ada apa?
"Tapi aku ingin buang air kecil terlebih dahulu. Aku sudah tidak bisa menahannya"-Yoora
"Hahaha baiklah"
"Ya! Heejin-a? Apa kau didalam?"-terdengar suara seseorang dari balik pintu luar
Aigoo... Nuguya?
Kupastikan Yoora telah masuk kedalam toilet, aku takut jika itu bangtan.
Setelah Yoora tak terlihat, aku langsung membuka pintu yang sedari tadi diketuk itu.
"Ya. Oppa. Kalian sudah pulang?"
"Kau belum tidur?"-Jungkook
"Belum. Oppa. Sudahlah kembali kekamar. Kumohon. Ini demi privasi kalian"
"Ada apa? Apakah ada tamu dikamarmu?"-Taehyung
"Nde. Ayolah. Jangan sampai tamuku tahu kalau kau mengenalku"
Aku juga tidak mau perjuangan berbohongku sia-sia.
"Wae?"-Jimin
"Dia akan berisik sekali. Ayo, cepatlah kembali kekamar kalian masing-masing"
"HEEJIN-A, SIAPA DISANA?"-Yoora
"Eoh?"-dengan cepat aku menutup pintu itu, "Eoh, bukan siapa-siapa. Hanya petugas kebersihan saja"
"Ada apa dengannya?"
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya menitipkan sampah saja seperti biasa"
"Oh. Baiklah kalau begitu aku akan pulang sekarang. Annyeong!"
"Sekarang?"
"Ne. Waeyo?"
Aku segera membuka kembali pintu itu. Kulihat tak ada siapa-siapa disana.
"Baiklah. Hati-hati dan sampai bertemu besok"-aku melambaikan tangan padanya yang kini berjalan meninggalkanku
"Ya. Terimakasih atas makanannya"
"Ahaha ya. Terimakasih kembali"
"Jalja!"-Yoora kini melambaikan tangannya walaupun tubuhnya sudah membelakangiku
"Untung saja Yoora tidak curiga"-aku sedikit bergumam sembari membalas lambaian tangannya
"YA! HEEJIN-A!"
OMO! KENAPA DIA KEMBALI MEMANGGILKU?
"M-MWOYA?"-jawabku gugup
"JANGAN TIDUR TERLALU MALAM JIKA KAU TAK MAU TERLAMBAT BESOK"
"Ba-BAIKLAH. AKU AKAN SEGERA TIDUR. HATI-HATI DIJALAN"
"ANNYEONG!"-balas Yoora
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00 Zero O'clock || BTS✓
FantasySemuanya berubah ketika netranya menatap jarum jam saling tumpang tindih di angka 12 malam. Bertemu tujuh namja tampan dan disuguhkan dengan hal-hal yang membingungkan. Hal ini terjadi begitu saja bukan tanpa alasan, melainkan permintaan dari seseor...