No song affect me anymore
Crying out a silent cry
...Black Swan...
.
.
.AUTHOR POV
Pertemuan singkat Heejin dan kedua orangtuanya berhasil menciptakan suasana haru. Bagaimana tidak, baru saja kemarin yeoja itu bertemu dengan orangtuanya yang selalu saja bertengkar. Tapi kini, ia hanya dapat menyaksikan pusara kedua orang itu yang nampak berjejer damai disana. Menyiratkan seakan sepasang kekasih itu telah usai menyelesaikan masalahnya.
Berbeda dengan Heejin yang masih dipenuhi tangisan, Jisung dengan berat hati mengajak yeoja itu pergi dari sana, "Kita pulang sekarang"
Ajakan itu hanya di iya kan saja oleh Heejin, "Eomma... Appa... Baik-baik disana. Aku tidak menyangka kau telah menjadi salah satu bintang di langit. Aku tahu, walaupun kita tidak bisa bertemu seperti dulu, tapi aku yakin kau pasti akan selalu mengawasiku dari sana. Menggantikan perhatianmu kala itu, mungkin?"
Jisung hanya tersenyum tipis dan beranjak meninggalkan tempat itu bersama Heejin.
Mobil itu terus berjalan untuk beberapa menit, namun akhirnya sang pemgemudi membelokkan laju mobilnya dan memasuki gang yang sedikit sempit. Terlihat mobil tersebut berhenti didepan sebuah rumah yang dikelilingi oleh pagar diseluruh batas halamannya. Rumah yang terlihat nyaman untuk ditempati.
"Kita sudah sampai"-ucap Jisung pada adiknya yang sedari tadi membisu namun pandangannya terlihat kosong
"Eoh?"-yeoja itu terkejut karena ucapan Jisung yang tiba-tiba padanya
"Hm turunlah dan ayo kita lihat rumah baru kita yang telah aku beli beberapa hari lalu. Aku yakin kau pasti akan menyukainya"-ucap Jisung lagi sambil membuka self belt-nya kemudian menekan sesuatu hingga pintu mobil itu terbuka
Berbeda dengan Jisung yang banyak bicara, kini Heejin hanya membisu dan melakukan seperti apa yang Jisung lakukan.
Kedua kakak beradik itu turun dari mobilnya dan berhenti sejenak di halaman depan rumah, "Areum geu ui jip"-puji Heejin setelah memperhatikan bagian depan rumahnya [rumah yang indah]
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00 Zero O'clock || BTS✓
ФэнтезиSemuanya berubah ketika netranya menatap jarum jam saling tumpang tindih di angka 12 malam. Bertemu tujuh namja tampan dan disuguhkan dengan hal-hal yang membingungkan. Hal ini terjadi begitu saja bukan tanpa alasan, melainkan permintaan dari seseor...