Gotta go insane to stay sane
Throw myself whole into both worlds
...ON...
.
.
.Berbaring diranjang yang bukan milikku ini sangat aneh. Aku tak bisa berbaring dengan nyenyak. Bagaimana bisa aku menginap dirumah ketujuh namja itu? Ah, ini gila. Aku terpaksa menginap dirumah tua ini.
Aku benar-benar tak bisa tidur malam ini. Selain tempat tidur yang tak nyaman, aku juga masih memikirkan keanehan yang ku lihat sore tadi. Jika oppa tidak meninggal, jadi kemana dia sekarang? Dan siapa orang yang membawa oppa ku pergi? Kenapa dia membawa oppa pergi? Apa maksudnya?
Ini seperti dugaanku. Bahwa namja yang meninggal itu bukanlah oppaku. Dia bukan oppa ku. Dan dia bukan keluargaku. Aaaaa jika dia memang bukan oppa, jadi kemana oppa sekarang?
Hening. Bukan berarti aku sudah tertidur. Tapi aku sedang mengingat sesuatu. Malam itu. Ya, malam itu oppa pernah menelponku. Aku segera mencari handphone ku untuk menelponnya kembali. Tapi... Ah aku lupa. Aku tak membawa handphone kesini.
"YA! TAEHYUNG OPPA!"-aku berteriak ketika mengingat Taehyung sering menggunakan media sosial, tidak mungkin jika dia tidak memiliki handphone, dengan segera aku menuju kamarnya
"TAEHYUNG OPPA! YA! BANGUNLAH SEBENTAR!"-aku mengetuk pintu kamarnya keras
"TAEHYUNG OPPA. APA KAU MENDENGARKU?"
"OPPA TAEHYUNG!"
Cklek
Pintu kamar itu dibuka oleh seseorang didalamnya. Menampilkan seorang namja yang tengah berdiri sambil terus mengucek matanya.
"Ada apa Heejin-a. Kau mengganggu tidurku saja"-jawab namja itu yang ternyata adalah Jimin
"Oh mianhae mianhae. Aku salah kamar mianhae. Kembalilah tidur. Ayolah"-aku mendorong namja itu untuk masuk dan kututup pintu itu
"Ah sial. Itu bukan kamar Taehyung. Baiklah akan kucari kamar miliknya"
"YA! OPPA! APA INI KAMARMU?"
Tak lama pintu kamar itu terbuka.
"Ya. Ini kamarku"-aigo, dia bukan Taehyung
"Eoh, mianhae Yoongi oppa"
Aku terus mencari kamar Taehyung. Tapi tak kutemukan juga. Aigo. Ini membuatku lelah. Bagaimana bisa mereka tidur sendiri-sendiri seperti itu? Dan aku baru sadar. Begitu banyak kamar dirumah ini. Sudahlah. Aku tak mau mencari kamar Taehyung yang mungkin berada diatas langit ketujuh.
Gelap. Semuanya gelap. Dan aku tak tahu apa yang selanjutnya terjadi....
⏱️
"Heejin-a! Heejin-a! Ireona!"
"Heejin-a! Ireona-ya!"
"HEEJIN-A!"-aku terbangun dari tidurku, bukan karena teriakan namja itu, tapi karena air hujan dengan beraninya membasahi wajahku
"Ya! Ya! Ya! Hujan! Ya!"-aku berusaha menutupi wajahku yang kehujanan
"Ahaha hujan! Hujan! Meneduhlah!"-sepertinya ada yang tidak beres, dengan malas aku membuka paksa mataku
"Oppa?"-kulihat Taehyung membawa mangkuk berisi air yang ia gunakan untuk menyipratiku
"Ya! Kau yang membuat hujan itu, eoh?"
"Hujan! Ini sungguh hujan!"-entah apa yang ada dipikirannya, dia terus menyipratiku dengan air itu
"Ya! Oppa berhentilah!"-aku menutup rapat-rapat wajahku menggunakan bantal kursi itu
"Sudahlah. Lagipula dia sudah bangun"-Yoongi akhirnya berhasil menghentikan kelakuan Taehyung itu, "Ya. Kenapa kau tidur disini Heejin-a?"-kini dia berbalik menatapku
"Eoh? Aku... Aku ketiduran disini"
"Setelah kau mengganggu tidurku?"-sambil membenahi dasinya, Jimin ikut menyahut perkataanku
"Eoh? Kau mengganggu Jimin juga?"
"Ya semuanya aku bangunkan semalam. Aku berniat mencari kamar Taehyung oppa tapi tak kutemukan. Dan benar saja, kamar oppa itu berada diluar angkasa"-aku melirik malas kearah Taehyung yang masih mencelupkan tangannya kedalam air yang ada di mangkuk itu
"Ahahaha kamarku diluar angkasa? Kau bisa saja Heejin-a. Tapi, kenapa kau mencari kamarku?"
"Sudah sini. Kembalikan mangkuk itu. Aku tak mau kalau kau akhirnya memakan mangkuknya"-Yoongi merebut mangkuk yang sedari tadi dipegang oleh namja alien itu dan beralih kedapur
"Eoh? Ah... Sudahlah lupakan. Aku juga melupakannya"-aku asik mengucek mataku yang masih sedikit tidak jelas untuk melihat
"Kalian mau kemana? Kenapa terlihat begitu rapi?"
"Sekolah. Kami akan mengantarmu sekolah?"-Jimin
"Eoh? Sekolah? Kalian mau mengantarkanku sekolah?"
"Iya. Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau tidak mau sekolah?"-Taehyung
"Aishh. Tapi aku sedang di scores selama 2minggu. Biarkan saja aku bersantai disini"
"Tidak bisa begitu. Kau tidak pantas di scores seperti itu. Biarkan kami membujuk kepala sekolahmu agar hukuman itu dibatalkan. Cepatlah siap-siap"-dari arah ruangan lain Seokjin ikut menyuruhku
"Dimana? Aku bahkan tak tahu sekolahku berada dimana. Aku juga tak membawa seragam sekolah. Yya. Ini aneh, aku sedang dihukum oppa"-aku merengek pada Seokjin, tidak mungkin juga aku diperbolehkan sekolah jika aku sedang dihukum seperti ini. 2minggu, sedangkan ini masih berjalan 2hari
"Ayolah cepat"
Dengan langkah gontai, akupun menuju kamar mandi dan melakukan seperti apa yang disuruh namja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00 Zero O'clock || BTS✓
FantasiaSemuanya berubah ketika netranya menatap jarum jam saling tumpang tindih di angka 12 malam. Bertemu tujuh namja tampan dan disuguhkan dengan hal-hal yang membingungkan. Hal ini terjadi begitu saja bukan tanpa alasan, melainkan permintaan dari seseor...