18:00

1K 202 79
                                    

Sometimes I prayed that I should get away
But your wounds are my wounds
...Boy With Luv...
.
.
.

Boy With Luv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next day

Aku terus terdiam didalam pesawat yang aku naiki menuju bandara Los Angeles ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terus terdiam didalam pesawat yang aku naiki menuju bandara Los Angeles ini. Menatap langit yang luas dari jendela samping tempat dudukku. Entah, aku masih merasa bingung dengan semua yang aku alami selama ini. Terlebih aku sangat geram dengan asisten gila itu! Bagaimana bisa dia berbuat jahat pada oppa ku. Ini sangat memuakkan! Asisten gila itu benar-benar gila!

Ku ambil foto yang sempat kutemukan dibangunan tempat penyekapan oppa ku kemarin didalam tas kecilku. Aku menatapnya, mengingat kebersamaanku dengan seseorang yang berada dalam foto itu.

Oppa eodiga? Kenapa oppa tak mau menungguku disana? Apakah oppa sudah kembali kerumah? Oppa mengingat alamat rumah kita? Ah, tapi kenapa aku benar-benar tidak mengingatnya?

Bagaimana bisa aku tidak bisa mengingat alamat rumahku sendiri. Aku yakin aku tidaklah mengalami amnesia, tapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya. Oppa...

"Ah jinjja"-aku menggerutu

Jungkook yang kini duduk disebelahku menoleh kearah yeoja yang sedang murung ini, "Eum, foto siapa itu?"

Aku tak menjawab dan pasrah ketika Jungkook mengambil foto yang kupegang, "Siapa? Kenapa sepertinya kau begitu akrab dengannya? Apakah dia kekasihmu?"

"Uri oppa"-jawabku singkat

"Jinjja?"-Jungkook menatapku, dapat kupastikan bahwa dia merasa bersalah karena itu, "Eoh, mianhae. Apa kau sedang merindukannya?"

Kuhembuskan kasar nafasku dan menjawab, "Aku selalu merindukannya"

"Aku yakin dia pasti akan baik-baik saja. Dan terlebih, mungkin saja dia telah kembali ke rumah"-Taehyung yang sedari tadi memperhatikanku dan Jungkook kini ikut berbicara

Jungkook kini beralih pada namja disampingnya itu, "Kembali kerumah? Bukankah..."

"Dia masih hidup dan dia hanya diculik oleh asisten rumah tangganya"

"Mwo?"-Seokjin, Yoongi, Jimin, Namjoon, Hoseok, alangkah terkejutnya mereka, entah, walaupun mereka duduk di bangku belakangku mereka juga mendengarkan pernyataan Taehyung itu

Aku tak menghiraukan mereka yang terkejut itu, "Oppa. Apa kau tidak mengingat kecelakaan sore hari itu ketika aku hendak pulang bersamamu?"-aku berbicara pada namja bermarga Jeon itu

Jungkook terdiam dan berpikir sejenak. Dapat kulihat pula respon Jungkook yang sama sekali tidak terkejut seperti yang lain.

"Ya? Apa kau melupakannya?"-aku kembali bertanya karena ia tak kunjung menjawab pertsnyaanku

"Kecelakaan sebuah mobil itu? Dan..."

"Ya! Itu benar-benar kecelakaan yang aku alami. Dan sekarang aku tahu siapa orang yang membawa oppa ku pergi dan menukarnya dengan orang lain. Aigoo... Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri disana..."

Ada sebuah pemikiran yang sempat terlintas dibenakku, bahwa aku sudah meninggal dunia. Jika tidak, bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri disana. Dan yang lebih meyakinkan aku tidak bisa bertemu dengan oppa ku disana.

Tapi, siapa ketujuh namja yang kini bersamaku sejak aku terlempar kedunia yang membingungkan ini? Apakah mereka juga sudah meninggal? Ah, tapi jika aku telah meninggal, kenapa aku bisa bertemu dengan Yoora?

Apa aku berada di dimensi lain? AAAAA DIMANA AKU SEBENARNYA?! DIMANA?!!!

"Eoh, Heejin-a. Apa kau pernah melihat drama ini? Ini sangat menarik!"-aku terkejut dengan seseorang yang baru saja berkata padaku

"Eoh? Drama? Drama apa? Apa judulnya?"-seperti mengalihkan pembicaraan, Jimin berhasil membuatku beralih padanya

Jimin pun memperlihatkan handphone nya padaku.

"Hwarang"-jawabnya dengan ekspresi seakan berusaha menghiburku

"Hwarang?"

"Berlatar kerajaan. Tapi aku sangat menyukainya! Kau harus menonton drama ini"-Jimin

"Ada Taehyung sebagai salah satu pemeran di drama itu"-Yoongi menyahut

"Kau bisa mengalihkan pembicaraan. Tapi kenapa harus acara itu yang kau tunjukkan? Ah jinjja"-Taehyung menggerutu sendiri

Aku bingung dengan tingkah Taehyung, ia seperti merasa aneh, "Wae? Eoh. Jinjja! Apa kau benar-benar terlibat didalamnya?"

"Haaahh sudahlah"

Melihat tingkah Taehyung yang seperti itu membuatku senyum-senyum sendiri. Namja alien itu memang aneh. Seharusnya dia bangga dengan drama yang ia bintangi itu. Tapi... Ah sudahlah, lain waktu aku akan menonton drama itu. Dan... Kkkk ternyata namja alien itu bisa berakting juga?

JUNGKOOK'S POV

Melihat Heejin senyum-senyum sendiri seperti itu sangat aneh. Aku benar-benar tidak tahu apa yang ia pikirkan kini. Apakah dia gila? Ah mana mungkin. Tapi ini akan lebih baik daripada dia terus-menerus menekuk wajahnya seperti tadi. Jujur, kini aku ikut tersenyum melihatnya seperti itu. Heejin sialan.

TAEHYUNG'S POV

Berkat Jimin. Ya itu karena Jimin. Heejin tidak lagi murung mengingat akan oppa nya. Kau tahu Heejin... Aku sangat sedih ketika melihatmu bersedih, aku tidak akan bisa membiarkanmu terlarut dalam kesedihan itu, dan aku tak ingin kau mengeluarkan air mata yang sama sekali tak ada gunanya. Aku ingin kau selalu tersenyum seperti ini bagaimanapun keadaanya.

JIMIN'S POV

Yes! Berhasil! Aku berhasil mengalihkan pembicaraan aneh itu. Aku tahu kau sangat merindukan kakak kesayanganmu Heejin. Tapi kau tahu? Aku tidak akan membiarkanmu kembali keduniamu begitu saja. Karena masalahmu belum selesai. Kita masih akan menjalani hari-hari yang penuh kejutan. Ya, kita. Kau dan para member bangtan.










tatae__

00:00 Zero O'clock || BTS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang