Semuanya berubah ketika netranya menatap jarum jam saling tumpang tindih di angka 12 malam. Bertemu tujuh namja tampan dan disuguhkan dengan hal-hal yang membingungkan. Hal ini terjadi begitu saja bukan tanpa alasan, melainkan permintaan dari seseor...
You can be angry, but damaging someone else's life I don't like Stop that At someone's actions, someone hurts At someone's indecency, someone becomes hopeless ...UGH... . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanlim Multi Art High School, Seoul, Korea Selatan 07:15 am KST
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEEJIN'S POV
Langit pagi ini begitu cerah, dilengkapi dengan angin sejuk yang berhembus pelan, meniup dedaunan hijau dan berhasil membuatnya seakan bergoyang menikmati sejuknya alam. Burung-burung pun tak kunjung lupa mengeluarkan suara merdu khas mereka untuk mengungkapkan rasa bahagianya pagi ini.
Pagi yang damai. Itulah yang dapat aku rasakan sekarang di sekolahku. Ya, sekolah. Hari ini aku telah kembali ke sekolah walaupun sebuah perban masih menghiasi keningku yang baru saja melakukan operasi. Sebenarnya, oppa tidak mengizinkanku untuk mulai masuk hari ini, tapi aku bersikeras merengek padanya agar dia mau mengizinkanku.
Aku memang keras kepala, tapi kali ini aku sungguh memiliki tujuan berbeda. Aku ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku akhir-akhir ini. Jujur, aku sudah sedikit percaya dengan ucapan Yoongi malam itu. Oh tidak, di kamarku memang tengah malam hari, tapi disana sungguh matahari bersinar dengan terangnya. Ada apa sebenarnya? Kepercayaan itu sungguh kuat setelah aku benar-benar masih bisa melihat jam dinding tua itu di kamarku. Terlebih ketika oppa sama sekali tidak tahu bahwa jam dinding yang kita dapatkan berdua telah berada disana. Menurutnya, tak ada satu orang pun yang membawanya apalagi memasang jam itu di kamar baruku.
Namun kepercayaan itu perlahan terkikis oleh pernyataan oppa ku "Itu hanya mimpi" ketika aku kehilangan wujud mereka dan tergantikan oleh dirinya.
Aku benar-benar bingung. Mana yang benar? Menjelajah ke dimensi lain atau hanya mimpi? Jika hanya mimpi, kenapa aku bisa bermimpi bertemu mereka sedangkan aku sama sekali tak mengenal mereka sebelumnya. Dan mimpi itu aku alami cukup lama dan berulang-ulang. Arghhhh aku benar-benar bingung dan selalu memikirkan pertanyaan itu berulang-ulang, tapi tak kunjung juga menemui titik terang.
