Part 1

1.2K 104 8
                                    

Min Suga, orang-orang menyebutnya pemilik perusahaan terbesar di Korea selatan yang paling angkuh dan penuh ambisi untuk menaklukan dunia bisnis.

Selama beberapa tahun ini, ia mendapatkan penghargaan pemuda yang memiliki pengaruh dunia perbialam berbisnis. Banyak penghargaan yang ia terima, namun dia merasa itu tidak terlalu penting, hanya piagam atau piala kosong.

Dengan mendapatkan berbagai piagam membuat perusahaannya semakin berkembang, banyak perusahaan yang berinvestasi dengannya. Itu yang sangat membuat dia bahagia, kekayaan.

Dibalik kesuksesannya, Suga memiliki teman kerja, dia adalah Jeon Jungkook, pemilik tunggal perusahaan Jeon. Masih muda tapi ambisinya sama halnya seperti Suga. Bahkan Suga adalah motivasi untuk membuat perusahaannya semakin berkembang ditangannya.

Suga dan Jungkook bukanlah siapa-siapa, mereka tidak sengaja dipertemukan di acara perusahaan, saling membicarakan bisnis dan karena memiliki ambisi yang kuat membuat Jungkook yang lebih dulu mendekati Suga, walau awalnya sangat sulit untuk mengambil hati lelaki yang 3 tahun lebih tua darinya. Hingga kini mereka menjadi rekan kerja dan solid dalam segala hal bisnis.

Didalam bisnis yang dikerjakan tak beda jauh dari pembisnis lainnya, kelicikan pasti diutamakan (selain pintar) untuk menguatkan ekonomi perusahaan. Dan Suga terkenal sangat licik dalam hal ini, maka dari itu Jungkook sangat tertarik membuat konspirasi dengan Suga untuk melawan lawan pembisnis.

*****

Di ruang kerja Suga yang luas dengan interior yang mewah dan berkelas, ia duduk didepan Jungkook sambil minun wine yang sudah disiapkan untuk merayakan keberhasilan kesekian kalinya.

"Kau sangat hebat, hyung. Aku tidak menyangka kita memenangkan tender hari ini." Jungkook sangat bangga telah berkerja sama dengan Suga.

"Itu belum seberapa, Jungkook." Suga memutar gelas berisi wine, mengocoknya pelan untuk menambah sensasi saat meminumnya.

"Selain licik, kau juga keren dalam menghadapi lawan. Tidak peduli dia lelaki maupun wanita canti seperti tadi."

"Yang harus kamu tahu dalam dunia bisnis, jangan pernah ada perasaan. Jika kau melibatkan perasaan, perusahaan yang sudah susah payah kau bangun perlahan akan runtuh."

"Jadi, hyung tidak berniat untuk menikah?" Tanya Jungkook.

"Someday. Aku hanya menunggu wanita yang tepat."

"Ah, aku jadi penasaran dengan tipe wanita yang akan kau nikahi, apakah dia harus selicik dirimu?" Jungkook tertawa tanpa sungkan. Iya, hanya Jungkook yang boleh menertawakan Suga, tentu ditempat sepi. Jika Jungkook tertawa dengan Suga ditempat terbuka membuat sisi Suga yang swag dan cuek tercoreng. Suga sangat menjaga reputasinya, menjaga image dirinya.

"Licik itu pasti, selain cantik aku suka dengan wanita berbadan seksi, seperti gitar spanyol."

Jungkook membayangkan wanita yang diucapkan Suga.

"Kau masih muda, jangan membayangkan wanita. Perkuat bisnismu terlebih dahulu baru kau bisa bermain dengan wanita." Ketus Suga membubarkan imajinasi Jungkook.

"Ish,,, Hyung sudah sering bermain dengan wanita, setidaknya biarkan aku juga bermain."

"Bisnismu memang kuat, tapi kau masih seperti anak kecil. Aku takut jika kau terlena dengan bualan wanita."

Jungkook mendengus kesal, sudah hampir 2 tahun menjalin bisnis dengan Suga, dia tidak pernah sekalipun mendekati seorang wanita. Jungkook ingin melakukan hal yang sama seperti Suga di ruang kerjanya yang terdapat kamar untuk ia beristirahat.

Disanalah Jungkook sering memergoki Suga sedang bermain dengan wanita.

Meski begitu, Suga tidak pernah marah, melainkan menyuruh Jungkook menunggu diluar ruang kerja, walau gendang telinganya terpaksa mendengarkan suara-suara lirih, desahan.
Jungkook hanya menggeleng tak percaya, yang ia perlu lakukan adalah mendengarkan musik melalui earphone.

"Apa lagi yang kau bayangkan?" Suga mengejutkan Jungkook.

"Hyung tidak bisakah kau tidak mengejutkanku!!"

"Kita hanya membicarakan seorang wanita, pikiranmu sudah kemana-mana. Bagaimana jika wanita itu ada didepanmu?" Suga menghela nafas kesal.

"Kembalilah ke kantormu. Siapkan mentalmu untuk besok."

"Besok?"

"Tuh kan. Baru saja dibilang, wanita bisa merusak otakmu anak muda."

Suga memberikan dokumen kepada Jungkook.

"Besok kita bertemu dengan pembisnis dari Amerika, dia berkewarganegaraan Korea selatan, tapi dia memiliki perusahaan besar di Amerika. Jika bisa, aku akan menaklukan perusahaannya termasuk tubuhnya." Senyuman jahat terpancar dari Suga.

Jungkook hanya terdiam, melihat dokumen itu, ia membuka perlahan dokumen, banyak informasi penting didalamnya, dan ada profil pemilik perusahaan.

"Lee Ji-eun." Jungkook menyuarakan nama yang tertera.

Ini masih awal yah gengs.
Aku dek-dek-an nulis ini.
Gara-gara suga yang berkolab dengan mbak ayu.

Semoga kalian suka.

Plis. Give me voment😌

-

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang