Part 30

597 71 24
                                    

*****

Ini tinggal beberapa PART lagi yah gengs. Senang banget kalo mau kelarin ceritanya.

Thank you sebelumnya buat kalian sahabat MELAN yang udah setia membaca dan berkenan memberi bintang.

Kira2 kalian lebih suka IU bersanding dengan siapa?
JI-EUN SUGA?
Atau
JI-EUN JUNGKOOK?

*****

"Turunkan senjatamu atau aku yang menembakmu?" Ji-eun tidak bisa berpikir jernih, jika seandainya hari ini akan berakhir penuh darah, dan kehilangan, lebih baik dia juga turut andil dalam kejadian ini.

Tatapan mata Ji-eun begitu menakutkan, urat-urat matanya terlihat jelas tanda bahwa iblis menguasainya. Dia tidak bisa berpikir secara logika, dia hanya ingin menyelamatkan Suga bagaimanapun caranya, tidak peduli dia terlihat berpihak pada Suga, terlihat bahwa dia sudah jatuh cinta, dia tidak peduli. Dia hanya ingin menyelamatkan suaminya yang akan menjadi seorang ayah.

"Apa kau tuli, Jungkook-ssi? Turunkan senjatamu." Tegas Ji-eun menarik pelatuknya sebelum dia membebaskan peliru dari pistolnya, memecah kepala Jungkook dalam satu tembakan.

"Okey,, okey!" Jungkook mengikuti ucapan Ji-eun yang selalu menghipnotis.

"Hubungan aku dengan Suga sebentar lagi sudah selesai. Besok hari dimana kau mengetahui aku berada di pihak yang mana, karena kau tahu bahwa berakhirnya hubunganku dengan Suga, sama halnya aku akan menghilang." Jelas Ji-eun, menarik tangan Suga untuk masuk kedalam mobil Suga.

Ji-eun menyetir mobil, melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Hampir 30 menit meninggalkan tempat bagi para pecundang, membawa Suga pergi bersamanya adalah keputusan yang terbaik. Baik Suga dan Ji-eun hanya diam dalam perjalanan.

"Biarkan aku yang menyetir." Kata Suga, dia terlihat seperti pecundang, membiarkan wanita menyetir.

Tanpa aba-aba, Ji-eun mengerem mendadak, Suga hampir terjungkal, untung saja sudah memakai sabuk pengaman.

Suga bersiap meledakan umpatannya, bukan karena Ji-eun rem mendadak melainkan Ji-eun berusaha untuk menyelematkannya dari Jungkook. Sebelum Suga melakukannya dia menjadi bisu seketika.

Ji-eun menyembunyikan wajahnya diatas kemudi, menangis sejadi-jadinya. Tangisan yanh sedari tadi ia tahan, takut jika seandainya dia tidak berhasil menyelematkan Suga dari ancaman Jungkook.

Suga hanya terpaku melihat wanita tengah tersedu-seduh, tangisannya menunjukkan betapa dia teramat mencintai dan takut kehilangan. Suga melepas sabuk pengamannya, meraih lengan Ji-eun agar bisa memeluknya. Tidak peduli kejema kesayangannya akan basah karena air mata Ji-eun, Suga tidak peduli.

*****

Keesokkan harinya,,,,

Berita berseliweran tentang jatuhnya saham milik Suga hingga 50%, beberapa media mengabarkan berita simpang siur dan masyarakat menelannya mentah-mentah tanpa tahu apa yang terjadi dibaliknya.

Rumah milik Suga di jual dengan harga tinggi, sesuai pasaran di perumahaan elit untuk membayarkan kerugian yang diterima oleh perusahaan. Meski begitu, banyak wartawan yang menunggu rumah tersebut. Hanya ada beberapa pembantu rumah dan tukang kebun yang masih tinggal dirumah tersebut melakukan tugas terakhirnya. Mereka tak bisa keluar, takut menerima banyak pertanyaan yang tak tahu bisa dijawab.

Beberapa wartawan juga sudah siaga dirumah orang tua Suga, tapi sampai seharian tidak bertemu dengan Suga untuk mencari tahu sebab akibat yang ditimpa perusahaan Suga.

Ditelivisi, maupun media sosial akan menyiarkan berita tentang perusahaan Suga hingga sepekan kedepan. Beberapa media mengatakan bahwa perusahaan Suga di ambil alih oleh kakaknya, Min Yoonki. Banyak yang mengatakan kemungkinan-kemungkinan yang mereka buat, termasuk kemungkinan bahwa Suga menyerahkan perusahaan miliknya agar bisa diselamatkan kembali. Atau kemungkinan lainnya yang selalu menunjukkan ketidakberdayaan Suga.

Baik Yoonki, Jisoo bahkan kedua orang tua Suga memilih bungkam. Keluarga yang terkenal swag itu juga membiarkan berita simpang siur itu berlalu begitu saja. Mereka meyakini bahwa wartawan dan media sosial akan lelah memberitakan Suga dan mencari berita lain yang terbaru dan hangat.

Selain itu, halaman apartemen serta perusahaan cabang miliki Ji-eun di Seoul juga diserbu wartawan, mereka mendapatkan sesuatu yang mengejutkan, bahwa Ji-eun telah menjual perusahaannya ke Hoseok, pihak media tidak tahu bahwa Hoseok adalah orang kepercayaan Suga, bahkan jika sebagian orang tahu, kemungkinan besar menyudutkan Hoseok dan membuat argumentasi yang buruk tentang dia.

Itulah media, membesarkan masalah yang terkadang mengesampingkan kebenaran, lebih meninggikan suatu persoalan yang tengah hangat diperbincangkan untuk meningkatkan rating acaranya naik. Yang terlibat belum tentu bermasalah dalam hal ini, mungkin saja mereka sedang menertawakan berita yang di ada-adakan itu.

3 Bulan kemudian....

*****

Masih belum rega mau kelatin ceritanya. Namun sungguh kelegaan yang luar biasa karena hampir menyelesaikan suatu karya, melahirkan satu karya untuk karya lainnya.

Semangat literasi,
Semangat menjalani kehidupan sesuai passion.

Thank you udah setia menanti.

Jangan lupa selalu memberikan dukungan terbaik dengan memberi vote dan komen.

💜💜💜💜💜💜💜

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang