Pertemuan dengan Jungkook sangat menegangkan, lelaki dengan memiliki fantasi liar di kepalanya membuat Ji-eun kuwalahan untuk mengatur nafas, mengatur caranya bersikap normal. Sepertinya Jungkook tidak menyadari bahwa Ji-eun merasa takut dan gugup, ketidak tahuan itu membuat Ji-eun bisa leluasa mengendalikan Jungkook. Benar kata Tuan Minhoo bahwa dirinya harus menyerang musuh melalui orang terpercaya dan dengan perasaan.
Selama perjalan keluar dari tempat sunyi itu, tempat bagi orang-orang berputus asa, satu-satunya tujuan selanjutnya menemui Tuan Minhoo. Kebetulan pria itu sudah 3 hari berada di Korea Selatan untuk memantau kondisi Ji-eun dari jauh. Meski dia memberikan misi yang berbahaya, dia tetap mengutamakan keselamatan sang putri walau jelas, Ji-eun bukan anak kandung. Namun, Tuan Minhoo sudah menganggap Ji-eun sebagai putrinya walau dia tidak memberi marga Kang di nama Ji-eun.
Bukan karena suatu alasan, Ji-eun sengaja memakai nama aslinya karena dia merasa harus mempertahan marga Lee mengingat kejadian masa lalu yang membuatnya kehilangan semua aset warisan orang tuanya seakan dirinya terlahir bukan menjadi siapa-siapa. Berkat bantuan Tuan Minhoo, ia bisa merebut perusahaan milik mendiang kedua orang tuanya, membesarkan bisnisnya Lee Company. Tuan Minhoo menerima keputusan sang putri, dia tidak menentang apa yang diinginkan sang putri. Apapun yang diinginkan pasti dikabulkan. Tidak terkecuali untuk Hyekyo, putri kandungnya.
Jika mengingat Hyekyo, ingin sekali Ji-eun menarik rambut adiknya untuk melakukan pembalasan. Karena Hyekyo, dia diberikan misi yang sangat berbahaya.
Di hadapan Tuan Minhoo, Ji-eun hanya menatapnya sinis, wanita itu memberikan dokumen yang diberikan Jungkook. Sebelumnya dia sudah menyalin dokumen itu agar bisa membagi tugas.
Sementara Ji-eun tidak melihat pria berpakaian santai dengan kharisma yang wibawa dan tampan, pria itu memeriksa dokumen sembari tersenyum. Tidak lama, hanya beberapa detik senyuman itu menghilang setelah melihat Ji-eun nampak kesal dengan keputusannya untuk menghancurkan Suga.
"Ayah tahu kau sangat kesal." Pria itu mulai bersuara.
"Kau pasti juga kesal karena Hyekyo, adikmu itu memang bodoh dalam bertindak. Bukan hanya kau saja, Hyekyo sudah aku peringatkan agar tidak bermain perasaan. Apa yang dia mainkan dulu membuat kita hampir bangkrut. Ayah tidak ingin mengingat kejadian itu." Kini ujung jarinya memijat kepalanya, dokumen yang tadi membuatnya tersenyum bahkan tidak bisa membuatnya tersenyum lagi, dia masih mengingat kejadian pahit yang menimpanya 2 tahun silam. Perusahaan yang sudah dibangunnya mengalami kerugian hampir 50% karena bekerja sama dengan Suga, lebih tepatnya karena kecerobohan Hyekyo yang jatuh cinta pada rayuan Suga.
Ji-eun segera terduduk di lantai, memegang tangan sang ayah yang mengalami trauma kegagalan. Berkat Ji-eun, perusahaan yang berada di bawah naungannya bisa kembali jaya, mengingat perusahaan Ji-eun lebih berkembang dari pada milik sang ayah yang dikelola Hyekyo. Wanita itu lebih suka bermain api dengan pria-pria diatas ranjang, saking berapinya dia tidak bisa mengatasinya sendiri, api itu akhirnya membuat kakaknya dalam masalah yang rumit.
"Maafkan Ji-eun, Ayah! Aku tidak bermaksud membuat ayah terluka." Ji-eun merasa bersalah karena beberapa saat lalu kesal karena keputusan Ayahnya yang menggoda Jungkook.
Tuan Minhoo menangkup wajah mungil putrinya, wajahnya memelas membuat mereka beradu pandang. Ji-eun bersandar di pangkuan sang ayah. Di sana-lah titik ketenangan yang ia dapatkan, dan di pelukan itu pula ia meluapkan tangisannya.
"Menangislah putriku, lepaskan semua. Ayah tahu kau butuh mengeluarkannya." Tuan Minhoo membelai rambut Ji-eun, membiarkan Ji-eun menghapus kekecewaannya.
*****
Lega rasanya bisa berjumpa dengan Tuan Minhoo walau sebentar, setelah hampir 10 menit menangis tersedu di pangkuannya. Ji-eun kembali ke rumah Suga, setelah berhasil menghapus jejak kesedihan diwajahnya. Ji-eun menunjukkan sisi lain dirinya, tegas dan berani, walau terdapat kelemahan dibaliknya dan nelangsa.
Ji-eun hanya melempar senyum melihat Suga yang duduk santai didepan Tv. Tidak ada percakapan, Suga seakan menghiraukan kedatangan istrinya. Ji-eun berharap Tuan Minhoo melakukan aksinya untuk segera menjatuhkan Suga, dia bisa memiliki alasan bercerai dan menghilang.
****
Menghilang seperti gelembung di pantai, itulah Ji-eun. Dia menjadi wanita yang kuat seperti batu karang tapi didalamnya berongga karena terjangan ombak yang sewaktu-waktu menghancurkannya. Namun dia memiliki alasan mengapa dia bertahan jadi batu karang dengan berjuta serangan ombak. Ia menemukan batu kecil yang berada diatas kumpulan pasir putih, batu itu sendirian, tapi terlihat indah, sangat indah apalagi jika terkena sinar matahari. Meski begitu, tidak ada seorang pun yang mau memungutnya. Karena keadaanlah yang membuat mereka menjadi dekat. Sama seperti dirinya yang mengagumi Suga, sosok yang tampan, berwibawa, kaya raya akan tetapi tidak ada yang mendekatinya dengan tulus.
Hanya Ji-eun yang mengagumi sosok Suga yang memiliki senyuman yang memabukkan. Senyuman itu menimbukkan hal-hal liar di kepala Ji-eun. Dia tidak memungkiri bahwa dirinya menginginkan merasakan sesuatu yang Jungkook lakukan padanya. Saay ini, satu-satunya kelemahan Ji-eun ingin menjadi intim dengan Suga.
2 minggu pernikahan tidak ada pergulatan yang semestinya, tidak ada kegiatan dimalam hari. Setahu Ji-eun, Suga adalah pria yang suka bermain di atas ranjang, tapi sedetik pun Suga tidak pernah menyentuhnya. Wanita itu mengira bahwa informasi yang dia dapatkan adalah salah. Jika kebanyakan lelaki yang mendekati Ji-eun pasti akan langsung menyerangnya, ini sudah 2 minggu tinggal bersama tanpa ada pergulatan, tanpa ada perbincangan selain bisnis. Itu pun dilakukan di luar rumah. Ketika berada di rumah mereka seperti manusia asing yang ditempatkan di rumah yang sama untuk saling mengisi.
Nyatanya, bukan itu tujuan mereka menikah. Tujuannya sama-sama mengambil keuntungan dan satunya merencenakan penghancuran. Otak Ji-eun memang benar-benar terhipnotis senyuman yang dimiliki Suga. Meski terhipnotis, dia tetap menjalankan misinya. Setiap kali mendapatkan informasi langsung di kirim ke Tuan Minhoo.
Malam ini baik Suga dan Ji-eun tengah asyik nonton tv, layaknya pasangan suami istri yang menikmati istirahatnya bersama. Ji-eun yang memakai baju tidur tipis, duduk menaikkan kakinya agar hangat sambil makan pop corn, serasa berada di bioskop. Karena layar tv Suga sangat besar dan suaranya menggelegar seperti berada didalam bioskop, untung saja rumah besar Suga kedap suara sehingga bebas melakukan apapun didalam.
Suga yang tadinya duduk di ujung sofa, tiba-tiba menjatuhkan kepalanya di pangkuan Ji-eun. Matanya terpejam menunjukkan rasa lelah.
Awalnya Ji-eun terkejut, namun dia bisa mengendalikannya.
"Apa kau lelah?" Tanya Ji-eun.
"Tentu. Banyak sekali investor dan perusahaan lain untuk bekerja sama," Suga memberi jeda. "Terima kasih."
"Untuk apa?" Ji-eun menghentikan makan pop corn.
"Karena pernikahan ini, perusahaanku semakin meningkat." Jawab Suga, kini matanya terbuka bersamaan senyumannya yang nampak manis.
"Jika memang begitu, bukankah seharusnya aku mendapatkan hadiah karena sudah membantu bisnismu menjadin meningkat." Kata Ji-eun meminta balasan.
"Aku sudah menyiapkannya."
Mata Ji-eun membulat. Suga membuat kejutan.
"Besok bersiaplah, kita akan pergi honeymoon." Kata Suga.
Ji-eun tersentak, hampir saja Suga terjatuh. Dia ingin protes tapi bibirnya bungkam, karena dia sendiri ingin merasakan hasrat itu.
*****
Siap-siap besok malam.
Aku saranin bacanya pas buka puasa ya!
Dan aku jelaskan lagi, ini konten 20+ aku mohon berbijaklah mencari bacaan sesuai umur kalian.Jangan sungkan memberi vote, komen dan share.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLengkap ***COMPLET*** CERITA LENGKAP ***THE END*** Karena Suga kolab single dengan Ayu, so aku bikin cerita ini sangat mendadak. aku harap kalian bisa enjoy membaca kisah yang terbayang-bayang di otakku. Anggap saja ini kegilaan dari seorang melan y...