Suga telah menyiapkan penyambutan yang sangat epik untuk kedatangan Ji-eun. Dia tidak sebegitu khawatir jika wanita itu tidak datang, kelemahan wanita itu ada digenggaman, tak mungkin bagi dirinya melarikan diri.
Ji-eun wanita yang kuat, ada kekuatan lain yang tersembunyi. Data-data yang di dapatkan bukanlah seratus persen kelemahannya. Tapi Suga mahir dalam membolak balikkan pikiran seseorang agar luluh padanya. Walaupun ada sedikit rasa tak enak hati jika harus memperlakukan Ji-eun hanya untuk mencari tahu pusat dari kekuatan wanita yang memegang kendali bisnis eropa.
Seperti yang diharapkan, Ji-eun datang dengan 2 pengawal yang berbeda. Pria bertubuh kekar dengan memakai earphone ditelinganya berdiri sigap dibelakang sang Tuan.
"Akhirnya datang juga." Suga menyambut lembut. Senyuman yang memabukkan itu terlihat nakal.
Mata Ji-eun melihat seantero ruangan yang dihiasi dengan bunga lavender, Ji-eun menyukai bunga berwarna ungu itu, memiliki aroma yang harum dan lembut. Dia berusaha menahan rasa kesannya agar tidak terpancing oleh rencana liciknya Suga, walau dengan kehadirannya di ruangan Suga terlihat siapa yang menang dan kalah. Nyali Ji-eun menciut tapi dia berhasil menetralkan semua rasa yang berkecamuk dada.
"Jika dia tidak selicik ini, aku mau saja menikah dengannya."
"Silahkan duduk!" Suruh Suga menggiring Ji-eun ke sofa berwarna soft, padahal sebelumnya sofa itu berwarna hitam sama seperti warna kesukaannya.
"Jangan bertele-tele, cepat katakan apa mau mu." Cetus Ji-eun.
"Aku suka dengan wanita yang terburu-buru." Jelas Suga.
2 pria bertubuh kekar itu langsung berdehem.
"Apa kita membicarakan pernikahan didepan kedua orang-orangmu ini?" Kesal Suga melihat wajah datar tanpa dosa 2 pria itu.
"Siapa yang bilang akan ada pernikahan diantara kita!" Suara santai Ji-eun melakukan perlawanan.
"Aku sengaja membawa mereka agar kau tidak kurang ajar padaku."
"Bukankah semalam kau yang kurang ajar padaku, hmm." Gertak Suga mengingatkan. "Suruh mereka pergi!" Lanjutnya.
Wanita itu menghembuskan nafas kesal, memberi isyarat agar 2 pria itu menunggu diluar ruangan. Mereka menurut.
Suga memberikan beberapa album. Contoh dekorasi, busana, makanan dan undangan. Terlihat sombong menunjukkan harga fantastis untuk pernikahan yang luar biasa pula.
Ji-eun tak ingin menyentuh album-album diatas meja itu. Padangannya beralih pada Suga yang mewarnai rambutnya berwarna perak. "Rambutnya dan kulitnya berwarna perak seperti bulan dimalam hari." Wanita itu tak habis pikir, di dalam sarang singa ia berdecak kagum dengan singa yang siap melahapnya.
"Apa keuntungan yang aku dapatkan dari pernikahan ini?" Tanya Ji-eun langsung pada poin penting.
"Aku suka gayamu Nona Ji-eun." Suga memberikan dokumen kepada Ji-eun.
Ji-eun menerimanya, lalu membuka satu per satu halaman yang ada dibalik map.
"Jika kita menikah, kita akan menjadi pengusaha terkaya dan terhebat. Karena kau menguasai bisnis di Eropa, sedangkan aku menguasai bisnis di Asia. Kita akan saling menguntungkan."
"Apakan ini termasuk kawin kontrak?"
"Woow Nona Ji-eun, jika kau tak menginginkan pernikahan kontrak, kita bisa menikah untuk selamanya."
"Berhentilah membual. Lanjutkan penjelasanmu!" Kesal Ji-eun selalu mendengar balasan yang memuakkan dari lelaki yang meliriknya penuh kemenangan.
"Kita hanya menikah 8 bulan saja. Tapi jika perutmu membesar, pernikahan akan berlanjut. Kau tahu maksudku, bukan!"
"Kau bilang ini adalah pernikahan kontrak. Mengapa kau ingin menghamiliku?" Tak segan Ji-eun melantangkan suaranya.
"Menghamili sepertinya menjadi tujuan kedua aku setelah berbisnis." Suga tertawa jahat.
Tulisannya ini sangat mendadak
Semoga nyambung sama cerita2 sebelumnya.
Iya kalee gk nyambung🤦♀️Kira-kira butuh berapa part lagi untuk mengakhiri kisah mereka. Aku tidak ingin terlalu banyak part, biar kayak drakor yang habis hanya beberapa episode.
Mau ngingetin ajah jangan lupa kasih vote, komen dan Share.
Vomen dan share adalah bentuk apresiasi yang kalian berikan pada sebuah karya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionLengkap ***COMPLET*** CERITA LENGKAP ***THE END*** Karena Suga kolab single dengan Ayu, so aku bikin cerita ini sangat mendadak. aku harap kalian bisa enjoy membaca kisah yang terbayang-bayang di otakku. Anggap saja ini kegilaan dari seorang melan y...