part 31 (Epilog)

803 69 17
                                    

Apakah ini part akhir..??

Aahhhh sedih rasanya..

Semoga kalian suka

3 Bulan kemudian ....

Setelah prahara runtuhnya saham milik Suga dan Perusahaan milik Ji-eun di ambil alih oleh Hoseok. Tidak lagi berita tentang Suga, baik di televisi maupun di media sosial. Semua seakan hilang ditelan bumi. Banyak berita baru yang hangat, yang di minati oleh masyarakat.

Mudah bagi masyarakat untuk melontarkan opini tanpa melakukan penyelidikan atas kebenaran opini yang disampaikan menyinggung atau malah membuat sang narasumber dijadikan bahan olok-olok semata.
Sebagian masyarakat tahu bahwa setiap berita yang disampaikan tidak lagi 100% terpercaya, apalagi di jaman serba media sosial, apapun bisa dibesar-besarkan.

Karena kejadian itu, selama 3 bulan ini, baik Suga maupun Ji-eun telah menghilang. Sama seperti berita tentang perusahaan Suga, menghilang seperti gelembung yang terseret ombak.

*****

Tuan Minhoo nengetahui kebenaran bahwa Ji-eun tetap berpihak padanya walau dia mengetahui bahwa putrinya telah jatuh cinta pada musuhnya. Disisi lain, dia menyesali perkataannya bahwa jika usai menyelesaikannya tugas, Ji-eun bebas menjalani kehidupannya. Dia tidak akan membebankan pada tugas-tugas yang tak seharusnya dibebankan pada Ji-eun. Beban yang sebagian di buat oleh Hyekyo. Dan tentunya beberapa tugas yang membuat perusahaan miliknya menjadi terkuat di Eropa.

Selain itu, Tuan Minhoo merasa kehilangan putri kesayangannya. Dia yang selalu duduk di apartemen milik Ji-eun, memandangi kota Seoul dari ketinggian lantai 30. Tuan Minhoo selalu berharap akan mendengar bel pintu berbunyi, mendengar suara Ji-eun memanggilnya dengan sebutan Ayah dan beberapa kali memanggil Tuan jika Ji-eun tengah kesal padanya.

Ingatan itu menguasai air matanya. Dengan memegang gelas berisikan minuman alkohol di tangan kanannya, sedang di tangan kirinya memegang surat dari Ji-eun.

Untuk Ayah,

Dari Putrimu, Ji-eun

Tugasku sudah selesai, Ayah tahu aku berada di pihak yang mana, apakah Ayah senang misi kita berhasil seperti biasanya?

Meski begitu, bersiaplah untuk kehilangan. Aku akan menghilang seperti yang sudah aku katakan pada Ayah. Tenang saja Ayah, aku akan mengirimkan surat untukmu. Ku mohon, jangan mencariku. Aku ingin hidup normal walau sebagian kehidupan aku tinggalkan begitu disana.

Salam hormat

Lee Ji-eun

Surat yang terdengar manis tapi ada kepahitan disetiap pengakuan. Ji-eun memilih menghilang, melupakan segala tentang kehidupan yang pernah ia alami, yang pernah menjadi senjata untuk menguatkan perusahaan. Kini tidak ada lagi rayuan atau belaian pada orang-orang lain, Ji-eun benar-benat bebas menjadi dirinya sendiri, menjalani kehidupan yang diinginkan.

*****

Sedangkan Jungkook,

Lelaki itu duduk di tempat yang sama seperti beberapa tahun silam, ketika ia dalam keadaan yang teramat kacau, dia berharap bisa bertemu dengan Suga sekali lagi, bahkan disaat ia meneguk minumannya, berharap di tengah keramaian orang yang tengah berputus asa ada Suga yang menyelamatkan kehidupannya sekali lagi, walau untuk terakhir kalinya.

Kini hanya penyesalan, dia mengingat betul bagaimana Suga dengan tenangnya menghadapi lubang pistol yang sewakty-waktu mengeluarkan peluru dalam sekali tekan, bahkan disituasi seperti itu, Suga tidak membencinya, bahkan Suga mengatakn betapa ia mencintai Jungkook sebagai adek kandungnya, adek kecil yang selalu meminta perlindungan dari sang kakak.

Sayangnya, dia kehilangan sang kakak yang sebenarnya, kehilangan kesempatan untuk memohon maaf, dia terlihat sangat putus asa sehingga memutuskan menginap beberapa hari tempat terpencil di kota Seoul yang dipenuhi dengan orang-orang yang gagal, putus asa.

Tidak dapat dibendung lagi, setiap Jungkook menghabiskan minumannya dan meminta diisi kembali oleh pelayan dibalik meja, air mata selalu membasahi pipinya. Kebencin didalam dirinya dikeluarkan melalui air mata, dia tidak bisa memperlihatkan wajah di depan dunia, memilih mengkhianati seseorang yang pernah menyelamatkannya demi seorang wanita yang jelas tidak ditakdirkan bersama.

"Maafkan aku Suga Hyung." Jungkook mengusap ingusnya yang sudah mengalir sedari tadi, wajahnya begitu sembab karena air mata.

Kalimat yang sama yang diucapkan Jungkook selama menghabiskan beberapa hari ditempat ini.

"Selamat malam Jungkook," seorang pria dengan setelan jas berwarna silver berdiri tegap di sampingnya.

Sepasang mata sayu dan merah itu menatap sosok yang datang. Jungkook hanya berdehem.

"Aku diperintahkan agar kau kembali ke Seoul dan mengurus perusahaanmu, seseorang yang menyuruhku tidak ingin kau menghabiskan waktu sia-sia di tempat ini, tempat pertama kali dia menyelamatkanmu." Jelas lelaki itu.

Mata itu kembali basah, dia tahu betul siapa yang datang setelah berusaha menganalisa wajah lelaki yang datang. Hoseok.

Jungkook bangkit dari tempat duduknya, sebelum mengambil langkah, dia terjatuh dan dibantu oleh 2 lelaki berbadan besar yang berdiri di belakang Hoseok. 2 lelaki itu membawa Jungkook kedalam mobil dan membawanya kembali ke Seoul seperti yang di perintahkan.

"Keadaan Jungkook sangat kacau." Hoseok mengabarkan.

"Oh." Jawab seorang dari sebrang sana. Lalu menutup sambungan.

*****

"Ayah setelah, aku akan menemui Ayah di apartemen eonni seperti biasa, kita akan malam bersama di restauran favorit Ayah." Hyekyo menelfon Tuan Minhoo. Lalu menutupnya.

Hyekyo memasukkan ponselnya kedalam saku, menghampiri anak-anak yang sedari tadi memanggilnya untuk ikut bermain. Dia menghabiskan waktu di sela kesibukannya menjadi pewaris tunggal perusahaan Kang. Hyekyo lebih memilih menyibukkan diri dengan menemani anak-anak panti asuhan, bahkan dia sering tidur bersama anak-anak yang tidak memiliki orang tua.

Apa yang dia lakukan saat ini menebus dosanya karena sudah menyusahkan Ji-eun yang noteben-nya adalah anak yatim piatu yang seharusnya ditolong dan dikasihi, bukan dibebankan dengan masalah yang bukan jadi urusannya. Dia ingin meniru sifat baik sang ayah telah memungut Ji-eun dan memberikan kasih yang sama seperti yang ia dapatkan.

Jika Ji-eun kembali, Ji-eun akan bangga melihat adeknya sudah berubah dan menjadi manusia yang lebih baik, meninggalkan sesuatu yang tak seharusnya dipertahankan. Merubah diri agar bisa di andalkan. Merubah diri agar bisa bertemu kembali dengan Ji-eun dan memohon ampun. Jika perlu Hyekyo bersujud agar bisa di maafkan.

Namun sampai saat ini tidak ada kabar baik dari Ji-eun maupun Suga. Mereka sepakat menghilang, bersama.

*****

Beneran sedih banget,
Maaf aku ngulur waktu buat ngelanjutin ceritanya,

Kalian tahu dimana Jieun dan Suga?

Kira-kira mereka kemana?

Kalian pasti gampang nemuin mereka,

Eits, jangan bilang lagi berdua diatas ranjang🤦‍♀️




Bisa kasih pendapat?
Dilanjutin 1 part apa udah disini saja.
Ending yang menggantung??

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang