Ji-eun masih terdiam di dalam ruangan, detak jantungnya berdegup kencang, dia sangat menyesal menggoda Suga dengan caranya, dia tidak mengira bahwa Suga bukanlah lelaki sembarang yang bisa digoda dengan rayuan, padahal ia sudah tahu jelas Suga suka bermain dengan wanita. Tidak disangka bahwa Suga memiliki pemikiran liar.
Pikirannya kacau malam itu, sekacau rambutnya yang dibelai oleh Suga, sesaat ia mengingat ciuman dari bibir yang memiliki senyuman yang memabukkan.
"Sialnya aku sempat terbuai. Aish kenapa berbisnis harus memakai cara ciuman dan bersetubuh. Ini bisnis apa jual diri!!" Wanita itu uring-uringan sendiri pada ruangan yang menggema. Untung ruangan itu kedap suara, sehingga ia bebas meluapkan emosinya.
Dok dok dok
Suara pintu di ketuk oleh salah satu bodyguardnya.
"Nona Ji-eun,,, ada seseorang yang ingin menemuimu." Katanya.
"Siapa?" Kesal ia menjawab.
"Tuan Jeon Jungkook." Jawab pria bertubuh kekar.
Wanita itu membulatkan matanya, dia tidak tahu siapa yang datang. Segera ia merapikan rambutnya, menegakkan tubuhnya, menormalkan nafasnya berusaha tidak terjadi apa-apa.
"Suruh masuk!" Suruh Ji-eun.
Seseorang yang dipersilahkan masuk, membungkuk memberi hormat saat berada di ambang pintu, Ji-eun membalas.
"Oh rupanya kau." Ji-eun mengingat bahwa Jungkook adalah pria yang tadi ia hindari untuk berbincang dengan Suga.
"Saya Jeon Jungkook, maaf jika lancang, saya hanya memastikan Nona baik-baik saja."
Ji-eun tiba-tiba menahan nafasnya beberapa detik setelah mendengar ucapan lelaki itu.
"Hyung selalu punya cara untuk menaklukan hati wanita, aku harap Nona tidak terjebak dengan Suga Hyung." Lanjut Jungkook menunjukkan guratan kekhawatiran.
Ji-eun memalingkan pandangannya, memikirkan sesuatu yang menguntungkan. Dia tidak menyangka bahwa Jungkook teman Suga dan parahnya lagi, Jungkook lelaki yang bodoh, karena dengan mudah ia membongkar kelicikan Suga.
Sedikit mengangkat sudut bibirnya tapi tertahan, Ji-eun menunjukkan tatapan sendunya, lalu membalikkan tubuhnya. Berdrama.
"Sayangnya Suga telah menjebakku." Kata Ji-eun, suaranya lirih dan terluka. Mendramatisir.
"Apa yang dilakukan Suga hyung pada Nona?"
"Dia memaksa menikahiku karena dia memiliki kelemahanku." Jelas Ji-eun membalikkan badan untuk melihat Jungkook yang terluka.
Entah mengapa ada rasa luka ketika mendengar Ji-eun tengah resah, tatapan mata wanita itu berhasil menghipnotis Jungkook.
Ji-eun menghampiri Jungkook, merasa rapuh sampai-sampai ia terjatuh dipelukan Jungkook yang siap menangkapnya.
"Nona Ji-eun." Jungkook mendekap tubuh wanita itu.
"Aku baik-baik saja."
"Tapi kau terlihat lemah."
"Aku kalah Jungkook-ssii."
"Jangan katakan itu, Nona," Jungkook mengangkat tubuh Ji-eun untuk membaringkan di sofa.
"Tenang saja, aku akan membantumu Nona."
"Sungguh?" Mata Ji-eun berbinar.
"Iya." Jungkook berani mengusap lembut pipi Ji-eun. Wanita itu menenggelamkan wajahnya ditelapak tangan yang hangat. Seperti seekor kucing yang dibelai majikannya.
Jungkook bangkit dan beranjak pergi, takut Suga mencarinya. Tangan Ji-eun meraih tangan Jungkook agar kembali duduk. Wanita itu bangkit, mendekatkan diri pada Jungkook yang mematung, ciuman hangat dan basah terjadi.
"Nona Ji-eun,,, saya pamit pergi." Jungkook seperti anak kecil yang ketahuan mencuri permen di lemari pendingin. Berjalan cepat meninggalkan Ji-eun tanpa mengatakan apa-apa. Dia takut melakukan sesuatu hal yang gila seperti yang dilakukan suga dengan wanita di ruang kerjanya. Walaupun sudah jelas ia menginginkan sesuatu yang lebih.
*****
Tanpa menunggu selesai acara, Suga bergegas menuju tempat parkir, dia merasa menang walau belum memulainya. Tiba-tiba Jungkook datang menghalangi Suga masuk kedalam mobil."Kemana saja kau?"
"Hyung yang kemana saja? Kenapa Hyung meninggalkanku?" Jungkook ngeles.
"Oh, aku berhasil membuat kesepakatan."
"Kesepakatan seperti apa? Seperti wanita yang kau ajak tidur?"
"Lebih dari itu, aku akan menikahinya." Jelas Suga.
Jungkook benar-benar tak percaya dengan ucapan lelaki yang lebih tua darinya.
"Kenapa harus menikah?" Jungkook berteriak, karena di parkiran tidak ada orang selain mereka berdua.
"Aku menikah karena dirimu. Karena kau suka dengan Ji-eun. Kau tidak tahu saja betapa liciknya dia. Aku hanya melindungi,,,"
"Dengan menikahi dia." Potong Jungkook.
"Lihatlah dirimu. Kacau hanya karena sebuah rasa. Bukankah aku sering bilang, jangan bawa perasaan dalam berbisnis." Suga menepuk pundak Jungkook lalu masuk kedalam mobil. Meninggalkan Jungkook. Mobil itu berlalu menjauh.
Kini, Jungkook merasa gelisah. Ada pilihan yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya, sebuah pilihan yang seharusnya tidak sulit untuk dipilih. Antara Suga yang sudah berbaik hati membantu mengajari mengembangkan bisnisnya. Disisi lain, hati kecilnya ingin sekali membela Ji-eun. Ada hasrat yang harus dipertahankan. Dan keinginan untuk memiliki wanita itu.
Jungkook telah jatuh cinta ketika ia membaca profil Ji-eun dari dokumen yang diberikan Suga waktu itu, dia membaca tulisannya yang sangat terperinci tentang kelemahan Ji-eun. Dan kelemahan terbesarnya adalah, wanita itu tidak pernah tidur dengan lelaki manapun, yang artinya wanita itu pastinya wanita yang baik. Tidak menjadikan tubuhnya sebagai kesepakatan investasi.
Apa yang aku tulis ini???
Tiba-tiba keluar diatas kepalaku
Imajinasiku liar.
Imajinasiku meledak.
Udah gitu ajah dulu,
Ayo merapat, kasih vote, komen dan kalau berkenan share ke temen2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanficLengkap ***COMPLET*** CERITA LENGKAP ***THE END*** Karena Suga kolab single dengan Ayu, so aku bikin cerita ini sangat mendadak. aku harap kalian bisa enjoy membaca kisah yang terbayang-bayang di otakku. Anggap saja ini kegilaan dari seorang melan y...