Part 14

529 75 0
                                    

Pertemuan Ji-eun dengan Jungkook sengaja berada ditempat yang jauh dari keramaian, bahkan bisa dibilang tempat asing yang jarang sekali di kunjungi. Ji-eun sengaja memilih tempat seperti ini, lebih tepatnya berada di hotel berbintang tapi tidak banyak pengunjung, aneh memang.

Karena ditempat inilah terkenal tempat untuk pelarian untuk mereka yang putus asa. Dan banyak bunuh diri yang terjadi sehingga di daerah tersebut terkenal menyeramkan, bukan semenakutkan itu, hanya saja sunyi seperti tak berpenghuni. Mereka yang bertahan di daerah sunyi itu hanya orang-orang yang ingin bertahan hidup melawan keputus asa-annya. Ji-eun sangat suka dengan tempat sunyi seperti ini, dia sangat beruntung menemukan tempat yang bisa menjadi dirinya. Walau-pun tetap saja dia akan menyembunyikan sesuatu yang harus dipertahankan.

Jungkook tidak banyak bertanya, Ji-eun tahu bahwa Jungkook berusaha menahan diri untuk menatap Ji-eun. Alasannya masih sama, dia tidak bisa mengendalikan sisi buasnya, ketika melihat Ji-eun dia merasa bahwa pada saat itu juga dia harus memangsa wanita yang duduk anggun dihadapannya. Alhasil, lelaki itu hanya melihat sekeliling ruangan dan berkali-kali menelan ludah untuk menahan hasratnya.

Memang sangat keterlaluan, Jungkook tidak ingin menjadi manusia bajingan dihadapan Ji-eun, dia ingin memulainya jika Ji-eun mengijinkannya.

"Aku tahu ini sulit bagimu, Jungkook-sii. Aku sangat berterima kasih karena sudah menahan hasratmu untuk menyerangku." Ucap Ji-eun tanpa keraguan, membongkar sesuatu yang sedari tadi Jungkook sembunyikan.

Wanita cerdas dan sangay berani, dia mengambil dokumen yang dibawa Jungkook diatas meja.

"K-kau tahu,," Jungkook tergagap, kedua pipinya malu seperti anak kecil yang meminta sesuatu, tapi Jungkook adalah pria dewasa yang menginginkan hal intim tapi tingkahnya seperti anak kecil.

"Jangan berpikir macam-macam mengapa aku memilih tempat seperti ini. Aku hanya tidak ingin Suga dan mata-mata-nya tahu kalau kita bertemu, bahkan jika terlihat oleh kamera kita sering bertemu dan mereka membuat asumsi bahwa aku selingkuh denganmu hingga akhirnya memilih bercerai dengan Suga. Mengingat kontrak kerja kami hanya 8 bulan, bukan berarti perceraian nanti karena adanya orang ketiga, aku tidak ingin namaku buruk didepan banyak orang. Apa kau mengerti, Jungkook-sii?" Jelas Ji-eun panjang lebar sambil mengembangkan senyum setelah melihat kunci kehancuran Suga ditangannya.

Mendengar penjelasan Ji-eun membuat Jungkook menelan ludahnya, entah mengapa suara wanita itu sangat memabukkan, mengingat pada malam itu, ketika Ji-eun mempersilahkan dirinya untuk dinikmati tanpa melakukan pemasukan. Hanya berbicara akan tetapi Jungkook mendengar desahan. Otak Jungkook seperti di cuci oleh wanita itu, padahal jelas lawannya tidak melakukan apa-apa.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan, Jungkook-sii. Tapi bukan sekarang, mungkin pertemuan selanjutkan. Aku yang beraksi." Ji-eun menghampiri Jungkook yang menegang, mencium keningnya lalu pergi meninggalkan lelaki yang hanya terpaku di posisinya.

Ada sesuatu yang harus dia selesaikan sendiri.

"Sialan!" Jungkook bergumam dibawah air shower. Pada akhirnya ia melakukan pelepasan sendiri.

*****

Emang sengaja gk update kemarin2 karena sibuk.
Hari ini aku bikin beberapa bagian biar besok langsung aku update

Jangan sungkan beri vote, komen dan share.

Thank you

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang