Still With You

179 41 26
                                    

—You Are My Fate —

Now playing : Jungkook (BTS) - Still With You.

"Aku berharap, apapun yang terjadi padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berharap, apapun yang terjadi padanya. Dia akan baik-baik saja."

—•°•°•°•—

Syifa berdiam diri di kamarnya sembari menatap ke arah jendela. Sekarang merupakan pukul 8 pagi, dan beberapa jam yang lalu ia sudah melakukan sholat subuh, mengaji serta membersihkan diri. Di hari-hari setelah ia melakukan rutinitas itu, biasanya gadis itu akan membaca novel atau semacamnya. Namun, tidak untuk hari ini. Dia tak melakukan apapun, sembari mengangkupkan kedua tangannya di dagu dengan bulir air matanya yang terus berjatuhan.

Gadis itu menangis. Entah yang keberapa kalinya. Hari yang sangat ia hindari terjadi hari ini, yaitu hari di mana ayahnya akan menikah lagi. Semalaman Syifa tidak tidur hanya memikirkan hal itu, membuat kantung matanya menjadi sedikit menghitam.

Karena saking takutnya dan tidak siapnya. Gadis itu sampai melakukan sholat tahajud serta hajad, berdoa untuk menguatkan hatinya dan berharap semua yang akan ia lalui cepat berlalu seperti mimpi. Syifa sangat berharap besar jika sekarang ia tengah mengalami mimpi buruk, setelah itu gadis itu segera bangun dan melihat kedua orang tuanya di sisinya.

Namun, semua itu di luar ekspektasinya.

"Hiks, umi ...," ucap Syifa lirih. Gadis itu tak henti-hentinya menyebut nama umi sembari menatap langit cerah di atas sana. Terkadang Syifa berpikir, apa dia tengah berkhayal? Apa jangan-jangan semua orang tengah berakting untuk mengerjainya?

"Astaghfirullah hal adzim ...." Syifa segera mengusap air matanya. Dia tidak boleh menangis. Dia tidak sendirian, karena dia punya Allah.

"Ayolah, Syifa ... kau tidak boleh cengeng." Gadis itu berusaha memantapkan dirinya walau sebenarnya dia sangat rapuh.

Syifa beranjak menuju cermin sembari mantap pantulan dirinya sendiri. Gadis itu berusaha tersenyum. Ia melihat bayangannya yang ikut tersenyum. Namun, sepertinya matanya terlihat tidak bisa berkompromi. Terlihat begitu sayu dan sedikit memerah.

Syifa menghela napas panjang. Gadis itu hampir saja putus asa dan ingin menangis lagi, jika saja seseorang tak mengetuk pintunya.

TOK TOK TOK

"Nona?" panggil Deluna, sembari membuka pintu kamar, membuat Syifa segera mengusap air matanya lalu menghampiri wanita itu.

"Iya, Bi?" tanya gadis itu dengan senyum mengembang di wajahnya.

Deluna membawa dua kotak berukuran besar dan kecil dengan warna biru senada serta pita putih yang berwarna senada melekat di kotak itu. Wanita itu menghampiri Syifa dan memberikan kotak itu padanya.

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang