Apa kau ingat?

284 79 124
                                    

Annyeong!
Jangan lupa vomment yaw!
Siapkan hati kalian
&
Cuzz ...

Now playing : SF9 Chani - Starlight

🍁🍁🍁

Jeon Jungkook (14 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook (14 tahun)

❄️❄️❄️

Masih fokus melamun, seseorang tiba-tiba menyodorkan sebuah sapu tangan di depan wajahnya. Gadis itu sedikit terkejut, lalu mendongak menatap orang itu.

"Kau baik-baik saja?"

🌹Happy reading!🌹

Syifa terdiam mematung. Netranya mengerjab pelan, mendengar Jungkook bertanya padanya. Bukannya tidak mengerti, melainkan gadis itu bingung ingin menjawab apa.

Jungkook terkekeh pelan, lalu berinisiatif mengambil tangan Syifa dan memberikan sapu tangan miliknya. "Jika kau tidak ingin memberitahuku. Tidak apa. Aku mengerti," ucapnya, lalu duduk di samping gadis itu.

Deg!

Syifa menatap sapu tangan berwarna hitam itu di tangannya. Dia merasakan degup jantungnya semakin terasa, bahkan ketika Jungkook duduk di sampingnya. Sebenarnya, sudah dari beberapa menit yang lalu dia merasa demikian. Hal itu cukup membuat pipinya merona saat ini. Syifa langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Syifa-ya, apa yang kau lakukan di sini sendirian?" tanya Jungkook penasaran.

"Eum ... a-aku harus pergi." Syifa beranjak, namun Jungkook menahannya. Jungkook bingung, kenapa Syifa seakan tengah menghindarinya? "Kau benar tidak apa-apa, kan?" tanyanya sekali lagi.

Syifa menoleh lalu tersenyum tipis. "Ne, gwenchana," ucapnya lalu memberikan sapu tangan itu kembali ke tangan Jungkook.

Syifa hendak pergi, namun Jungkook lagi-lagi bertanya, membuat Syifa menghentikan langkahnya.

"Kau akan pergi kemana? Mau ku antar?"

Tanpa menatap ke arah Jungkook, Syifa membalas, "Tidak perlu." Dia melanjutkan jalannya dan pergi meninggalkan Jungkook sendirian di taman itu. Syifa berniat untuk mengunjungi kakeknya, karena memang itu tujuannya.

🍁🍁🍁

Taehyung membuka pintu rumahnya. Setelah meletakkan sepatunya ke dalam rak, pemuda itu berjalan dengan nafas terengah-engah hendak menaiki tangga yang tertuju pada kamarnya. Namun, ibunya memanggil.

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang