Menghindar

251 71 129
                                    

You Are My Fate —

Now playing : BTS - Spring Day

Now playing : BTS - Spring Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Hoseok (16 tahun)

–•°•°•°•–

Syifa membuka matanya perlahan, dan langsung melihat langit-langit ruangan diatasnya yang seluruhnya berwarna putih. Awalnya, dia tidak tahu berada di mana, dan ketika Syifa mengalihkan atensinya ke seluruh penjuru ruangan, ternyata dirinya berada di ruang pengobatan sekolah.

Sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut, Syifa mencoba untuk mengganti posisinya yang semula berbaring, menjadi duduk bersandar pada headboard ranjang. Syifa baru ingat, jika beberapa saat yang lalu dirinya pingsan di ruang penyimpanan loker, dan entah kenapa dirinya bisa berada di sini. Apakah Jungkook yang membawanya? Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa dia memang membawanya ke ruangan ini.

Seorang wanita nampak masuk ke ruangan. Diduga dia adalah seorang dokter yang khusus menangani pasien di sekolah ini. Wanita itu tersenyum, sambil bertanya, "Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah lumayan membaik, dokter. Hanya saja ... saya masih merasa pusing," jawab Syifa, dan dokter itu pun mengangguk mengerti. "Saya sarankan untuk istirahat dulu beberapa jam, ya. Jangan terlalu banyak pikiran. Kamu harus rileks."

Syifa mengangguk. "Baik, Dokter," ucapnya.

Wanita itu menggunakan stetoskopnya untuk mengecek kondisi Syifa, setelah itu beliau mengambil tensimeter dari dalam laci, dan melilitkan benda itu pada lengan kanan Syifa. "Apa kau sudah sarapan?" tanya wanita itu.

Syifa mengangguk ragu. "Ne. Tapi ... hanya sedikit," jujurnya.

Sang dokter mengangguk lagi. "Pantas saja. Lain kali, makanlah secukupnya, ya," ucapnya menasehati. Syifa lagi-lagi hanya mengangguk.

"Tunggu di sini dulu. Saya akan mengambil obatnya," pintanya, lalu pergi menuju ruangannya. Tepat setelah itu, seseorang membuka pintu kamar, dan terlihatlah Jungkook dengan membawa sebuah kotak makan serta minuman di tangannya.

"Jeogiyo." (Permisi.)

"Bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja, kan?" tanya pemuda itu cemas. Bisa dilihat ketika dirinya menghampirinya dan mengecek suhu tubuh di dahi Syifa. Padahal, gadis itu tidak terserang demam sama sekali.

Syifa mengangguk. "Keadaanku sudah membaik. Hanya saja ... aku masih merasakan sedikit pusing," ucapnya.

Jungkook menghela napas, lalu duduk di samping gadis itu. Dia meletakkan satu kotak makan serta satu botol air mineral di atas. "Apa kau sudah makan?"

Syifa terdiam sejenak, lalu mengangguk. "Ne. Tapi ...."

Jungkook menghela napas. Tanpa Syifa melanjutkan ucapannya pun dirinya sudah tahu kelanjutan dari ucapannya. Pemuda itu mengangguk perlahan.

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang