Kau harus sembuh

118 29 125
                                    

—You Are My Fate—

Now playing : Halsey - Without me (Cover by Jada face)

Now playing : Halsey - Without me (Cover by Jada face)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata asumsiku salah. Kau berbeda dari mereka."

—•°•°•°•—

Hai! Assalamualaikum yeorobun! Apa kabar? Kali ini aku sempetin update lagi, ya. Hihi. Walaupun masih bener bener sibuk ngurus naskah sebelah.

Tapi author sempetin khusus untuk pembaca tercinta. Hihi. ❤️

*Di bab ini masih ada banyak typo bertebaran dan mungkin kalimat-kalimat dalam pengucapan yang kurang pas. Mohon maklumi dulu, belum ku revisi lagi.

Happy reading!

—•°•°•°•—

Syifa membuka matanya perlahan menatap langit-langit kamarnya. Gadis itu telah sadar dan terdiam untuk beberapa saat. Syifa jujur masih merasakan pusing di kepalanya.

Gadis itu hendak duduk namun segera ia urungkan karena netranya melihat seseorang yang ternyata terlelap di sampingnya. Syifa diam menatap Jimin yang masih tertidur lelap. Wajahnya terlihat kelelahan dan sedikit pucat. Pemuda itu tidur di kursi dengan kepala diletakkan di atas kedua tangannya yang terlipat. Tunggu. Sudah berapa lama dia tidur dengan posisi seperti itu? Apa jangan-jangan semalaman?

Syifa mengalihkan tatapannya ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 05.15 KST. Ternyata sudah pagi. Gadis itu kembali menatap Jimin kasihan. Pemuda itu sama sekali tak bergerak dan sepertinya dia sangat mengantuk. Syifa jadi tidak tega membangunkannya.

Syifa menghela napas. Sedikit tertegun. Gadis itu masih teringat kejadian akan semalam. Ketika dia ketakutan dan lari dari Yeo hingga gadis itu berakhir di pelukan Jimin dan tak sadarkan diri setelahnya.

Syifa masih menatap Jimin yang masih terlelap. Terkadang terlintas di benaknya apakah Jimin benar-benar tulus padanya? Apakah dia benar-benar ingin menjadi sosok kakak yang baik untuknya seperti yang dikatakannya waktu itu? Apakah Jimin benar-benar baik dan tidak settingan semata?

Syifa sedikit menyunggingkan senyum tipis. Sepertinya bukan. Dugaannya salah. Jimin orang yang baik. Dia sangat tulus. Senyumannya hangat dan orangnya sangat lembut juga perhatian. Jimin berbeda dari kakaknya. Sangat kontras. Jujur, Syifa perlahan mulai nyaman dengannya.

Syifa menggerakkan satu tangannya untuk menyentuh poni Jimin yang sedikit menutupi matanya lalu mengusapnya dengan perlahan. Syifa kembali tersenyum tipis. Tipis sekali. Tak lama tiba-tiba Jimin mulai bergeming. Syifa segera menjauhkan tangannya.

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang