[Completed]
Cover by : @Lylgraphic
Kim Syifa.
Terlalu banyak misteri yang tak pernah diketahui oleh gadis bermarga Kim itu. Tentang ibunya, tentang ayahnya, tentang dirinya yang ternyata mempunyai seorang kakak, serta dia.
Antara Jungkook, dan Taehy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Im back!"
Kim Jenny
***
Pagi menjelang di rumah sakit Busan Hospital. Syifa membuka matanya setelah terlelap panjang di atas ranjang. Gadis itu melihat ke samping dan hanya ada Jimin yang masih terlelap. Pemuda itu terlihat masih tidur dengan posisi duduk, kedua tangannya ia lipat di sisi kasur.
Syifa beranjak perlahan. Hendak turun dari ranjang. Ketika ia duduk, tiba-tiba saja Jimin bangun dan mencegahnya. "Mau kemana?"
Syifa menoleh. "Ke kamar mandi," sahutnya.
Jimin mengucek matanya, lalu mengangguk. "Aku antar," ucapnya.
"Tidak usah, Oppa. Aku bisa melakukannya sendiri," tolak Syifa. Namun, Jimin terlihat tak mendengarkan. Pemuda itu menghampiri Syifa dan tanpa aba-aba langsung menggendongnya.
Syifa sontak terkejut dengan yang dilakukan Jimin. "Oppa, tidak perlu begini," ucapnya.
"Biarkan aku menjagamu, Syifa. Aku hanya ingin memastikanmu baik-baik saja," ucap Jimin terlihat tulus. Kenapa mendadak pemuda itu perhatian padanya?
Syifa mengerjab. Gadis itu akhirnya diam saja dan menurut. Jimin pun membawa Syifa langsung menuju kamar mandi.
Setelah Syifa masuk, Jimin memutuskan untuk tetap di depan kamar mandi-menunggu gadis itu.
Setelah beberapa menit berlalu, Syifa pun keluar dari kamar mandi. Jimin hendak menggendongnya lagi. Namun, Syifa menghindar darinya.
"Sebentar, Oppa."
"Wae?" bingung Jimin.
Syifa menatapnya tak mengerti. "Kau terlalu berlebihan."
"Aku hanya ingin-"
"Iya aku tahu. Tapi aku bisa jalan sendiri," potong Syifa. Gadis itu pun berjalan pergi menghampiri tempat tidurnya sendiri.
Jimin berusaha membantunya dengan hati-hati, ketika gadis itu akan naik tempat tidur. Setelahnya, Jimin kembali menyelimuti Syifa dan membenarkan letak bantal yang digunakan sebagai sandaran gadis itu.
"Terima kasih," ucap Syifa tulus.
Jimin mengangguk. "Berhubung hari ini kamu pulang. Aku akan membantumu membereskan beberapa barang-barangmu," ucapnya.
Syifa menggeleng. "Tidak perlu, Oppa."
"Tenang saja, lagipula hanya sedikit." Jimin tetap kekeuh membantunya, membuat gadis itu semakin merasa aneh. Kenapa ya?
