Chapter Extra

53 11 15
                                    

Taehyung terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Nafasnya terasa begitu cepat. Menyadari hal itu, ia segera beranjak mengambil jaket lalu keluar dari kamarnya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Taehyung turun melalui tangga. Pemuda itu menemukan ibunya dan adiknya tengah sibuk di dapur.

"Taehyung? Mau kemana, nak?" tanya Eunsoo.

"Pergi sebentar, Eomma! Aku harus memastikan sesuatu!" ucap Taehyung. Pemuda itu keluar dari rumah lalu mengambil sepedanya.

"Sarapan dulu, Nak!" seru Eunsoo.

"Tidak perlu, Eomma! Nanti saja!" sahut Taehyung. Pemuda itu menggayuh sepedanya dengan cepat keluar dari rumahnya dan pergi menuju tujuannya.

Yaitu rumah Syifa.

Semalam Taehyung mengalami mimpi yang sangat buruk. Di mimpi itu ia kehilangan Syifa karena kecerobohannya. Taehyung pun memutuskan untuk membatalkan niatnya menjauhi Syifa. Ia tidak peduli jika Daeyoon memarahinya atau mengancamnya lagi nanti.

Dipikirannya hanya satu. Yaitu Kim Syifa. Taehyung tidak ingin menyesal, sedih dan hancur seperti di mimpinya.

Lama menggayuh sepedanya. Taehyung pun sampai di depan pagar rumah gadis itu. Taehyung langsung memencet tombol dengan tak sabar.

"Syifa-ya!" seru Taehyung. Namun, tidak ada seseorang yang membukakannya.

"Syifa-ya!" panggil Taehyung lagi. Benaknya semakin penuh dengan kekhawatiran. Pemuda itu mulai tidak tenang.

Taehyung tidak boleh membiarkan apa yang di mimpinya terjadi. Pemuda itu tidak akan membiarkannya.

"Syifa-ya!"

Hingga tibalah, seorang pria penjaga gerbang tersebut. "Oh, nak Taehyung. Bersabarlah. Maafkan saya tadi sedang di toilet," ucap satpam tersebut.

"Pak, di mana Syifa?" tanya Taehyung.

"Nona Syifa? Oh ... nona Syifa sedang tidak ada di rumah, Nak. Baru kemarin nona pergi bersama tuan muda Jimin dan Tuan besar," ucap satpam tersebut sembari membuka gerbang rumah itu untuk Taehyung.

"Jadi begitu? Mereka pergi ke mana?" tanya Taehyung.

"Saya tidak tahu, Nak," sahut pak satpam.

Taehyung menghela napas gusar. Pemuda itu mengambil sepedanya dan pergi begitu saja dari sana.

"Loh? Tidak jadi masuk? Ya sudah," gumam satpam itu, sembari menggaruk tengkuknya heran.

Taehyung menggayuh sepedanya dan berhenti sejenak di depan sebuah toko roti. Pemuda itu mengambil ponsel dan menelfon Syifa.

1 panggilan tak terjawab.

2 panggilan tak terjawab.

Setelah panggilan ke tiga, seseorang pun mengangkatnya. Namun suara itu adalah suara seorang pria bukan gadis itu.

Taehyung merasakan jantungnya berdegup kencang. Pikirannya semakin kalut dan takut. Di dalam mimpinya, ketika ia menelfon Syifa. Seseorang yang mengangkat panggilannya juga seorang pria.

"Ha-halo," lirih Taehyung.

"Iya? Ini dengan siapa, ya?"

"Sa-sa, saya Taehyung. Syi-syifa di-dimana?"

"Tunggu sebentar."

Tak lama kemudian suara Jimin menginterupsi di telinganya.

"Ya, Taehyung? Wah ... kau menghubungi juga akhirnya. Dasar alien menyebalkan! Kemana kau---"

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang