Siapa?

202 41 29
                                    


-You Are My Fate-

Now playing : BTS - Fake Love (orchestral cover) instrumental

Now playing : BTS - Fake Love (orchestral cover) instrumental

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku, karena aku belum siap menemuimu."

-•°•°•°•-

Setelah mandi dan Sholat, serta tak lupa melakukan rutinitas membaca Alquran setiap pagi. Syifa memutuskan untuk kembali ke ranjangnya untuk duduk serta membaca novel. Sebenarnya sangat disayangkan, karena beberapa hari yang lalu buku novel serta baju sekolahnya hilang entah kemana. Dan akhirnya, dia pun meminta tolong Deluna untuk membeli buku novel lagi, tentu saja dengan tabungannya sendiri. Sedangkan, untuk seragamnya, dia sudah mempunyai dua. Jadi, tidak perlu membelinya lagi.

Sedang fokus membaca, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka perlahan, menampilkan sosok Deluna yang masuk dengan membawa secangkir teh serta camilan. Deluna sudah tahu, Syifa setiap paginya membaca buku dan sudah bangun. Wanita itu dengan perhatian selalu membawakannya teh hangat serta Cake strawberry kesukaan Syifa.

"Ini ya, Non. Jangan lupa dimakan," ucap Deluna.

Syifa menoleh sembari tersenyum hangat. "Terima kasih, Bi," ujarnya.

Deluna tersenyum. "Sudah sholat?"

Syifa mengangguk. "Sudah, Bi," jawabnya.

"Syukurlah," ucapnya, lalu duduk di samping Syifa sembari mengusap kepalanya. "Apa Nona baik-baik saja?"

Syifa menoleh lagi, menatap Deluna yang sangat cemas kepadanya. Melihatnya, membuat gadis itu seakan seperti melihat ibunya. Akibatnya, gadis itu mendadak kembali merasa rindu. Deluna adalah asisten rumah tangga rumah Syifa yang sudah menetap sejak lama —Sejak Syifa masih bayi—. Aisyah —Umi Syifa— yang meminta Deluna untuk bekerja dengannya. Deluna sudah lama bercerai dengan suaminya dan tidak mempunyai anak. Wanita itu tidak bisa mempunyai anak. Tidak heran jika Deluna sangat menyayangi dan memperhatikan Syifa, karena wanita itu sudah menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri.

"Apa Bibi kemarin melihatnya?" tanya Syifa khawatir. Deluna terlihat memaksakan senyumnya. "Iya, Nona. Bibi, sangat sedih melihat Nona begitu tertekan. Ketika Nona bertengkar dengan Tuan, Bibi sangat khawatir terjadi sesuatu dengan Nona," ucapnya.

Syifa tersenyum tipis, sambil menggenggam tangan wanita lembut. "Maafkan Syifa, Bi. Syifa selalu membuatmu khawatir. Tapi, Syifa baik-baik saja, kok."

"Benarkah?" Syifa mengangguk menanggapi pertanyaan Deluna, membuat wanita itu menghela napas lega.

"Maafkan Bibi, ya. Bibi ... tidak bisa berbuat apapun selain menyemangati, Nona," ucap Deluna merasa bersalah.

You Are My Fate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang