Chapter 06 - A Bad day

845 156 8
                                    

Dahyun membawa kopernya susah payah usai turun dari taksi. Menarik napas sebentar, gadis mungil itu kembali menarik penuh semangat koper besarnya ke dalam gedung JYP. Ia menyapa seluruh karyawan yang ia temui dengan ramah, hingga sampai di ruang latihan yang hari ini digunakan oleh Twice.

"Oh, Dahyun! Ku pikir kau istirahat dulu dirumah." Pekik Sana ketika tubuh Dahyun menyembul dari balik pintu.

"Inginnya. Tapi kebetulan aku ada urusan. Jadi, boleh aku titip koperku dulu? Nanti aku kembali lagi." Jelas Dahyun dengan napas terengah-engah.

Jihyo yang kini berjalan mendekatinya sambil memberikan sebotol air mineral berucap,"kenapa tidak langsung pulang kerumah suamimu? Jarak dari bandara kesini terbilang cukup jauh kan?"

Dahyun meminum air yang diberikan Jihyo dengan rakus. "Pokoknya aku ada urusan penting!" Dahyun menyeka mulutnya dengan lengan baju sebelah kanan,"intinya aku minta tolong jaga koperku! Aku usahakan akan tiba sebelum kalian selesai latihan." Jelas gadis itu lagi sambil berlari meninggalkan kedelapan membernya yang saat ini berdiri terpaku menatap tingkah ajaib Dahyun.

13Labels, Seoul 12:10

Dahyun masuk ke gedung label milik keluarga Hanbin dengan kikuk. Perlu gadis itu akui, bahwa desain interior gedung itu sebelas dua belas dengan YG. Vibenya, desain interiornya, seperti gedung yang menaungi Blackpink itu. Dahyun paham, dari kecil sudah berada di YG, sedikit banyaknya membuat Hanbin nyaman bekerja dengan suasana seperti itu. Meskipun gedung label itu hanya 3 lantai dan tidak terlalu besar, tapi Hanbin dan keluarganya berhasil menyulapnya menjadi lebih luas dan nyaman.

Seorang resepsionis menghampiri Dahyun yang masih berdiri 3 langkah dari depan pintu masuk. Sedikit terkejut, resepsionis itu masih tetap profesional dengan senyum ramahnya.

"Ada yang bisa dibantu, Dahyun-ssi?"

Dahyun terdiam beberapa detik karena masih terkejut, lalu kemudian berjalan mendekat kearah si resepsionis,"aku ingin bertemu dengan B.I pd-nim, bisakah?" Bisik gadis itu. Tentu saja dia tidak lupa untuk menuruti peraturan antara dirinya dan Hanbin. Tidak memberitahu orang lain tentang status mereka saat ini.

Resepsionis itu memandangi Dahyun dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terlihat dari raut wajahnya, ia merasa tak yakin bahwa seorang idol sekelas Twice, ingin menemui produser mereka. Dan sedikit kecurigaan terpeta diwajahnya selang beberapa menit kemudian sosok Hanbin keluar dari lift bersama beberapa orang yang gaya pakaiannya serba hitam dan hip-hop sekali, sedikit terkejut mendapati Dahyun berada di kantornya.

"Ah, tidak usah. Aku langsung bicara saja dengannya" ucap Dahyun pada resepsionis itu lalu berlalu kearah Hanbin.

Melihat Dahyun menghampiri mereka, 3 orang rekan kerja Hanbin lalu pamit untuk pergi setelah sebelumnya memberi salam pada Dahyun.

"Aku—"

"Keruanganku saja!" Titah Hanbin dingin sambil berbalik menuju pintu lift. Dahyun mencibir sambil mengikuti Hanbin di belakangnya.

Bolehkah Dahyun berteriak saat ini? Ruang kerja Hanbin benar-benar nyaman dan bagus! Rasa-rasanya Dahyun mau berlama-lama disini. Apalagi ada sebuah mini studio disana. Membuat Dahyun mengerti apa arti musik bagi mantan idol itu.

Hanbin berjalan ke mini bar di ruangannya, meracik kopi untuk dapat dinikmati oleh tamunya.

Sedangkan Dahyun, gadis seputih salju itu terus berjalan mengelilingi ruangan suaminya dan terhenti ketika melihat beberapa foto yang dibingkai di ujung kabinet meja kerjanya. Ada foto Hanbin yang tersenyum sumringah ketika mendapat penghargaan sebagai produser of the year tahun 2018 silam, foto dirinya bersama seluruh member iKon dan Winner yang sangat jadul sekali, ah tiba-tiba Dahyun sadar jika itu adalah foto mereka ketika masih menjadi trainee YG, foto iKon dengan latar belakang ocean red yang dihasilkan dari pantulan cahaya lightstick iKonic, serta foto Hanbin bersama keluarganya, sepertinya itu foto liburan mereka. Entah mengapa dada Dahyun menghangat ketika menyadari bahwa pria yang kini satu ruangan dengannya, telah melewati banyak hal sulit, namun ia tetap berdiri kokoh.

Entah kenapa Dahyun tiba-tiba mencuri tatap pada Hanbin lalu tersenyum tulus ketika melihat sosok pemuda itu tengah melakukan finishing latte yang akan ia berikan ke Dahyun.

"Aku tak tahu jika kau juga mempunyai minat pada kopi." Celetuk Dahyun sambil berjalan ke sofa yang ada ditengah ruangan itu.

"Memang sejak kapan kau tahu hal apapun tentangku? Bertukar kabar saja kita tidak pernah." Jawab Hanbin yang kini duduk di sofa tunggal di hadapan Dahyun sambil meletakkan latte hasil karyanya.

Sekali lagi Dahyun mencibir,"heh, dari ucapanmu barusan, seolah-olah jika aku yang sombong!"

Hanbin menatap Dahyun dengan tangan terlipat di depan dadanya,"apa kau merasa jika kau selama ini sombong?"

"Tentu saja tidak! Kau tidak tahu saja jika seluruh once menyukai sifatku yang ramah dan lucu."

"Yasudah. Kalau begitu kenapa kau marah jika kau merasa tidak begitu?"

"Aku...ugh! Kau menyebalkan! Itulah kenapa kau tidak pernah berkencan Hanbin-ssi!"

Tik...

Tok...

Tik...

Tok...

Dahyun seketika canggung ketika tatapan Hanbin menjurus padanya tanpa ada ekspresi sedikitpun. Ia merutuki kebodohannya karena mengungkit hal yang tak ada kaitannya dengan kedatangan gadis itu ke agensi Hanbin.

"Uhm, maaf... aku tidak bermaksud—"

"Tidak apa-apa. Kau benar. Karena sifatku, aku tidak pernah berkencan dengan siapapun. Tapi karena hal itu benar, bukan berarti kau harus menyombongkan dirimu karena kau sering berpacaran bukan?"

Mendengar ucapan Hanbin barusan membuat amarah Dahyun naik ke ubun-ubun," yak Hanbin-ssi! Kau benar-benar menyebalkan ya! Aku datang kemari untuk meminta acces card masuk ke apartemenmu karena kau tidak memberitahu passwordnya. Aku lelah tahu, berjam-jam di pesawat dan rasanya tubuhku remuk semua. Sampai di Korea pun aku harus bolak-balik dari gedung apartemenmu ke JYP lalu ke agensimu. Begitu disini, sifat menyebalkanmu telah menyempurnakan hari buruk ku, kau tahu? Sudahlah, aku akan pulang ke dorm Twice hari ini. Jangan menggangguku!!"

Hanbin melongo melihat amarah Dahyun yang meledak-ledak. Gadis itu lalu berjalan meninggalkannya tanpa memberikan Hanbin kesempatan untuk bicara, tepat sebelum gadis itu menghilang dari balik pintu, Dahyun pun mengkonfirmasi sesuatu.

"Ohya dan satu hal lagi, aku tak suka kau menilaiku yang tidak-tidak! Aku memang pernah berkencan sekali, tapi aku tidak pernah berpacaran!"

Tobecontinued

Udah liat album highlight medleynya Twice? Selain More&More gue juga suka sama  Fireworks dan sweet summer day.

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang