Dahyun baru bangun ketika matahari sedang berada di puncaknya. Bukan karena ia pemalas, tapi karena badannya sakit semua! Lelah juga menggerogoti staminanya sehingga ia tak bertenaga hanya untuk bangun dan sarapan.
Tapi siang ini Dahyun menemukan hal baru di kamar tidurnya. Lebih tepatnya di meja kecil samping kasurnya, ada sebuah nampan yang diatasnya tersaji roti isi dengan segelas susu.
Dahyun masih ingat jika tadi malam, ia terbangun karena merasa melayang dan saat sadar, ternyata ia tengah berada dalam gendongan Hanbin!? Gadis mungil itu lalu buru-buru turun karena merasa canggung dan beruntungnya mereka sudah berada di depan apartemen.
Setelah itu, ia pun langsung tidur tanpa mau repot-repot mencuci muka dan berganti pakaian. Jadi, ia tak mungkin sempat menyajikan roti isi beserta susu untuk ia nikmati ketika bangun tidur. Sudah pasti yang melakukan itu adalah teman serumahnya. Jadi, tanpa buang waktu, Dahyun membawa nampan itu dan berjalan keluar kamar menuju ruang tengah, dimana Hanbin sedang bersantai ria Minggu siang ini.
"Apa ini?" Tanya Dahyun to the point.
Hanbin yang baru saja akan meneguk bir kaleng, sontak menghentikan kegiatannya dan menatap Dahyun,"Sarapanmu. Kau belum bangun, jadi kupikir lebih baik jika aku meletakkannya di kamarmu."
"Bukankah kita sepakat untuk tidak memedulikan sarapan orang lain?"
"Benar, tapi anggaplah jika itu juga sebagai ucapan terima kasihku karena kau telah repot-repot membantu keluargaku dalam acara peringatan leluhur." Jelas Hanbin lalu kembali meneguk bir kalengnya.
Dahyun kemudian duduk di sebelah Hanbin sambil terus menatap sosok pemuda di sampingnya."jika kau tulus berterima kasih, seharusnya kau tidak hanya memberikanku sarapan. Kau tau kan betapa lelahnya aku tadi malam? Bahkan hingga kini, tulang-tulangku rasanya remuk."
Hanbin menoleh kearah Dahyun," baiklah. Apalagi? Uang? Berapa yang kau minta?"
Dahyun dengan tegas menggeleng."Aku tidak minta uang. Tempo hari, aku memintamu menjadi komposer untuk title track album comebackku. Tapi sekarang, aku ingin kau yang menjadi komposer untuk seluruh isi lagu dalam album comebackku! Lebih tepatnya menjadi produser."
Hanbin melongo. Bukan perkara mudah mengiyakan permintaan Dahyun. Sekali ia bilang 'iya' , bisa dipastikan acara bersembunyi yang ia lakoni beberapa tahun kebelakang akan sia-sia. Belum lagi harus menerima berbagai pertanyaan dari member iKon terkait dirinya yang tiba-tiba menghilang dan sulit dihubungi. Ditambah lagi, dirinya pasti akan kembali menghiasi berbagai headline media. Meski mungkin, untuk kali ini, beritanya akan positif.
"Kenapa? Tidak mau?" Tanya Dahyun dengan nada mengancam.
"Bu-bukan begitu. Aku hanya sedang memikirkan berbagai hal yang akan terjadi jika aku mengiyakan tawaranmu."
"Seperti?" Tanya Dahyun dengan alis terangkat satu.
Hanbin menggaruk pelipisnya,"yah, banyak hal... dan aku juga belum yakin apakah sudah saatnya muncul ke publik."
"Begini saja Hanbin-sunbae, kau kuberikan pilihan. Memproduseri album comebackku, atau aku bilang kepada media jika kita menikah? Foto-foto kita saat di Maldives kurasa cukup untuk membuktikan semuanya."
"YAK KIM DAHYUN!"
KBS Building
Mina dan Yunhyeong diundang menjadi salah satu guest acara Hello Counselor. Ini bukan kali pertama mereka menjadi bintang tamu dalam sebuah acara. Semenjak keduanya sepakat berkencan, semesta seakan ikut berkontribusi agar keduanya semakin dekat hari demi hari.
Bahkan Mina tak lagi canggung untuk mampir dan beristirahat di ruang tunggu Yunhyeong. Karena sejak awal kedekatan mereka, keduanya sudah sepakat memberitahu semua orang jika mereka dekat sebagai 'kakak dan adik' agar tak memancing perhatian. Ditambah dengan intensitas bertemu yang sengaja mereka atur agar tak terlalu sering, membuat banyak orang percaya akan status gadungan mereka.
Seperti saat ini, Mina berkunjung ke ruang tunggu Yunhyeong karena semenjak adegan di Iclub, Mina belum sempat mengunjungi kekasihnya itu.
Tapi emosi Mina mulai naik perlahan ketika mendapati kekasihnya itu tidak hanya sendirian di ruang tunggu, melainkan ditemani oleh orang lain. Berusaha terlihat biasa saja, Mina masuk dan menghampiri mereka.
"Daisy? Kupikir siapa tadi.." Ucap Mina sedikit keras agar kedua insan itu menyadari keberadaannya.
Daisy menoleh dan tersenyum pada Mina sedangkan Yunhyeong hanya kembali menatap ponselnya. Yang semakin membuat Mina bagai kebakaran jenggot, gadis itu asik berdempetan dengan kekasihnya! Padahal seharusnya, bukankah lebih baik jika mereka sedikit memberi jarak? Jika Daisy tidak mau, bukankah Yunhyeong bisa melakukannya. Anggaplah jika itu salah satu cara untuk menjaga perasaan pasangannya.
Mina terus memperhatikan Yunhyeong, tapi pemuda itu tak menggubrisnya. Bahkan yang lebih menjengkelkan, Yunhyeong mengajak Daisy untuk keluar membeli minuman?! Tak bisa lagi menahan amarahnya, Mina menarik lengan kekasihnya dan membawa ke lorong yang jarang dilewati oleh staff.
"Apa itu tadi? Kau berniat selingkuh terang-terangan?" Todong Mina usai keduanya sampai di tempat yang dituju.
Yunhyeong memperlihatkan smirknya sebelum menjawab pertanyaan Mina," kenapa? Kau cemburu?"
"Aku? Tch, tidak sama sekali! Hanya saja kurang enak dilihat jika seorang pacar bermesraan di depan pacarnya sendiri!"
"Siapa yang peduli, hah? Semua orang di semenanjung Korea bahkan seluruh dunia, hanya tahu jika aku tak memiliki hubungan dengan gadis manapun saat ini. Jadi kau berharap siapa yang menegurku?" Entah mengapa, mengingat samar-samar bagaimana dekatnya Mina dengan Bambam, membuat Yunhyeong kehilangan kesabarannya.
Mina menatap Yunhyeong tak percaya,"Jadi maksudmu, kau bebas berdekatan dengan gadis lain dihadapanku?"
"Bukankah kau duluan yang bermesraan dengan pria lain dibelakangku? Myoui Mina, jika kau ingin aku menghormati perasaanmu, kau juga harus menghormati perasaanku." Ucap Yunhyeong lalu pergi meninggalkan Mina sendirian yang mulai menangis pelan.
Twice's Van
"Woah, Bobby sunbaenim benar-benar salah satu rapper terbaik kepunyaan Korea!" Seru Chaeyoung ketika melihat penampilan solo Bobby dari layar ponselnya. Ia sejak tadi asik menonton re-run sebuah program musik.
"Betul. Aku selalu menahan napas ketika melihat ia melakukan rapp." Tambah Jungyeon kemudian gadis itu menepuk bahu pelan Nayeon," kau beruntung menjadi kekasihnya, Eonni"
Nayeon yang sejak tadi memandang jauh keluar jendela hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Jungyeon. Ia malas membicarakan pria bermarga Kim itu.
"Jika aku boleh memilih, hanya ada beberapa rapper-idol yang menarik perhatianku." Ucap Sana, yang membuat beberapa member minus Mina yang memang sedang ada jadwal pribadi, menoleh.
"Bobby, Zico, Suga, dan..."
Dahyun mulai membuka sebotol pocari sweatnya lalu meneguk pelan.
"... B.I"
"UHUK!" Dahyun terbatuk karena minuman pengganti cairan tubuh itu masuk ke hidungnya. Membuatnya terasa sakit.
"Dahyun... kau tak apa?" Khawatir Momo yang kini sudah menepuk-nepuk pelan punggung gadis mungil itu.
Dahyun memberikan kode jika ia tak apa. "Aku hanya kaget ketika Sana Eonni menyebutkan nama B.I sunbaenim. Sudah lama aku tak mendengar nama itu" bohong Dahyun.
"Tapi aku benar kan? B.I itu tak bisa kita anggap remeh. Bahkan jika ia kembali membuat lagu, kurasa lagu itu akan mencetak kemenangan di berbagai tangga lagu." Lanjut Sana yang langsung membuat Dahyun tertegun.
Gadis Kim itu kini memikirkan berbagai keuntungan yang akan ia peroleh jikalau suami kontraknya itu mau menjadi produser utamanya. Dengan cepat, Dahyun mengambil ponselnya dan menghubungi Hanbin via pesan obrolan.
To : Hanbin
"Hallo suami kontrakku sayang, jangan lupa memberikanku keputusan, ya! Ohya, aku tak masalah semua orang di dunia mengenalku sebagai istri B.I . Tapi jika itu mengganggumu, aku juga tak masalah jika kau hanya ingin dikenal sebagai produser utamaku^^"
Tobecontinued...
Makasih udah mau mampir dan ngasih vote+comment
Ohya, udah denger demo 4 nya Hanbin? Jujur, gue belom. Belom siap soalnya, baca liriknya aja udah sedih 🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
That Producer Is My Husband [COMPLETE]
FanfictionDahyun Twice, dihadapkan pada sebuah situasi sulit. Nenek tercintanya mengidap penyakit keras dan divonis tidak akan berumur panjang. Sebagai permintaan terakhirnya, Sang Nenek meminta Dahyun untuk menikah dengan lelaki pilihannya. Apakah Dahyun men...