Chapter 18 - Come to light

650 119 12
                                    

"Hidup telah mengajari saya, jangan pernah mengharapkan apapun pada siapapun" - Nayeon's caption

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup telah mengajari saya, jangan pernah mengharapkan apapun pada siapapun" - Nayeon's caption.
.

.

.

Dahyun menunggu Hanbin di dalam mobil pria itu. Kunci mobilnya sudah dititipkan pada salah satu security, sepertinya pemuda Kim itu belum siap jika semua orang kembali menanyakan hubungan dirinya dengan member girlgrup yang dicintai masyarakat Korea itu.

Tak perlu waktu lama, sosok Hanbin masuk ke mobil dengan penuh kewaspadaan. "Ada apa?" Tanya pemuda itu saat bokongnya sudah mendarat sempurna pada kursi di belakang stir mobil.

Dahyun mengigit bibirnya sebelum memberitahukan keinginannya."Eum... Sunbae, bisakah kita mempercepat proses rekaman?"

Hanbin menaikan sebelah alisnya,"Kenapa?"

"Aku...ingin cepat-cepat menyelesaikan prosesnya. Bukankah semakin cepat, akan semakin baik? Jadinya aku tak perlu terlalu banyak menyita waktumu."

Hanbin terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk pelan,"baiklah, kita bisa mulai rekaman nanti malam"

Wajah Dahyun sumringah.

"... di rumah. Jadi jangan pulang terlambat malam ini"

"APA? Kenapa harus dirumah?" Dahyun mulai gemas dengan sikap Hanbin yang terlalu introvert. Apakah jika dia keluar dan bertemu orang banyak, dirinya akan jadi abu?

"Dahyun, tolong kau garis bawahi... produsermu adalah Rudy, seorang produser serta komposer yang sangat misterius. Bukan seorang B.I yang ahli dalam tembang putus cinta dan patah hati. Jadi tolong kau ingatkan dirimu agar paham dimana posisiku sekarang."

Dahyun memutar bola matanya,"Ya, aku tau kau Rudy! Masalahnya pimpinanku ingin berbincang denganmu terkait album baruku. Dan lagi, di JYP, semua harus rekaman di agensi. Kita tidak bisa seenaknya seperti itu."

"Sebelum kau memberitahuku, aku sudah menghubungi Park Jinyoung sajangnim dan menceritakan bagaimana cara kerjaku kepada beliau via e-mail. Dan beliau setuju. Jadi, apalagi alasanmu sekarang?"

Dahyun terperangah mendengar penuturan Hanbin. Namun dengan cepat ia mengatur strategi kembali. Tak mungkin ia tiba-tiba meminta tolong agar menyatukan kembali Nayeon dan Bobby. Terbayang sudah segala bantahan dan penolakan keras dari Hanbin. Ia harus membuat segala halnya berjalan senatural mungkin.

"Baiklah...baiklah... kita mulai malam ini dirumah"

ICLUB

Mina tak berkedip menatap tampilan baru Yunhyeong. Pria itu jadi semakin dewasa dan terlihat berlipat kali lebih tampan dari sebelumnya. Namun yang lebih membuat Mina benar-benar shock adalah, bagaimana sikap pacarnya itu yang sekarang begitu luwes jika berhadapan dengan wanita manapun. Padahal, beberapa minggu lalu, pacarnya itu sempat kikuk ketika ada hoobae yang menyerahkan roti sandwich yang disinyalir berisi nomor teleponnya.

Kenapa bisa Yunhyeong berubah secepat itu? Apa hanya karena melihatnya dekat dengan Bambam. Hanya karena itu?

Rasa kesal yang semakin memuncak membuat Mina berjalan kearah pemuda Song itu. "Oppa, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Mina dengan lembut, berusaha keras menutupi emosinya.

Yunhyeong meletakkan gelas bir nya dan mulai berdiri untuk mengikuti Mina, namun tiba-tiba seorang gadis dari grup lain nyaris terjerembab jika tidak Yunhyeong tahan. Posisi mereka yang kini saling memeluk satu sama lain, membuat muka gadis itu memerah. Ia berangsur berdiri dan membungkuk untuk mengucapkan rasa terima kasihnya. Yunhyeong menjawab sambil tersenyum, sedangkan Mina hatinya bertambah panas.

Ketika Yunhyeong akan kembali berjalan dengan Mina, salah satu teman gadis itu berteriak lantang,"Sunbae, dia menyukaimu sejak dulu!"

Yunhyeong berbalik dan menatap gadis itu, namun ia malah terlihat salah tingkah dan memerah. "Ti-tidak, Sunbae...aku hanya mengagumimu...it-ituu saja"

Mina mendelik mendengar pengakuan cinta barusan. Oksigen nya seakan menipis disekitarnya.

"Sudahlah, katakan saja jika kau menyukai Yunhyeong sunbae!" Lanjut teman gadis itu. "Sunbae, dia selalu menontonmu bahkan saat acara survival Who is next:WIN, dia bilang jika kau adalah tipe idealnya!"

Mina melirik kearah Yunhyeong dan mendapati pria itu sedikit blushing. Tak tahan dengan situasi saat ini, Mina memilih pergi ke rooftop club daripada melihat kekasihnya tersipu karena wanita lain.

Di sana, di rooftop itu, Mina memutar segala memori antara dirinya dan Yunhyeong. Bagaimana awalnya mereka dekat, betapa culunnya Yunhyeong ketika mengakui perasaannya pada Mina, bagaimana pemuda itu berlari dari airport ke apartemennya hanya untuk merawat Mina yang tengah demam, padahal iKon akan ada fan meeting di China. Untungnya demam Mina hanya sehari, sehingga Yunhyeong bisa mengejar jadwal dengan pesawat yang berangkat paling pagi.

Yunhyeong yang dulu ia terima sebagi kekasihnya, sangat berbeda dengan Yunhyeong sekarang. Lelehan air mata turun satu persatu di wajah bening bak porselen milik Mina, tapi gadis Jepang itu membiarkannya. Berharap setiap lelehan air matanya merupakan perwakilan dari rasa sakit hati.

Mina tak tahu, bahwa puluhan langkah dari tempatnya duduk sekarang, ada Dahyun yang berdiri dengan tangannya membekap mulut agar tak menimbulkan suara. Tindakan gadis Kim itu, tak bisa menahan turunnya air mata karena melihat orang terdekatnya kembali bersedih. Ia memang tak tahu siapa yang menyakiti Mina, tapi ia berjanji, jika ia tahu orang itu, akan Dahyun pastikan lelaki itu merasakan apa yang Mina rasakan.

Dahyun akhirnya keluar dari tempatnya bersembunyi setelah Mina meninggalkan rooftop lima belas menit yang lalu. Ia tengah menuju klub lagi, tapi terhenti karena melihat Mina menampar seseorang.

Merasa penasaran, gadis yang kini berambut violet itu memperjelas penglihatannya. Pupil matanya membesar kala melihat pria itu mengusap pipi yang memerah dengan smirk.

Dia!?

Yunhyeong, iKon!?

Sebenarnya ada apa dengan iKon, hah?? Kenapa hobi sekali menyakiti member Twice??

Setelah Nayeon, sekarang Mina??

Dahyun menggeram perlahan, namun geraman itu tidak berlangsung lama, karena ia tiba-tiba mengingat sesuatu yang lebih penting.

YAK! AKU BERSAMA DENGAN LEADER MEREKA???!!!

Tobecontinued...

Terima kasih sudah mampir dan memberikan vote serta comment di chapter ini^^

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang