Chapter 34 - Sebuah keputusan

830 129 100
                                    

Kamu lagi uji kesetiaanku, ya? Uji seberapa besar tekadku untuk terus berada disisimu? Jangan kecewa, ya? Kalo ternyata keinginan kamu agar aku menyerah dan berpaling itu tidak berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu lagi uji kesetiaanku, ya? Uji seberapa besar tekadku untuk terus berada disisimu? Jangan kecewa, ya? Kalo ternyata keinginan kamu agar aku menyerah dan berpaling itu tidak berhasil. Panahku sudah melesat dan menemukan targetnya, aku tidak bisa mundur sebelum membawa panahku kembali. Beserta kamu." - B.I's caption

At 131 Label

Hanbin tengah rapat dengan tim marketingnya, namun Nayeon menerobos masuk dengan napas terengah-engah. Membuat semua yang hadir disana saling menatap kebingungan.

Hanbin menutup rapat siang itu lalu membawa Nayeon ke ruangannya.

"Seharusnya ada hal yang penting hingga kau berani mendatangi kantorku, bahkan mengacau di rapatku." Ucap Hanbin dingin.

Nayeon mengangguk sebelum ia mengambil napas dalam-dalam," kau sembunyikan dimana Dahyun?"

Hanbin menatap kearah Nayeon," sembunyikan? Maksudmu?"

"Dahyun, kau menyuruhnya bersembunyi dimana? Kami ada jadwal penting besok, dan hari ini ia harus latihan bersama kami."

"Aku tidak menyuruhnya bersembunyi." Jawab Hanbin. "Bahkan aku menyuruhnya untuk kembali ke dorm."

Nayeon mengernyit," kapan?"

"Dua hari yang lalu."

Nayeon dan Hanbin terdiam sambil memandangi satu sama lain. Dan sedetik kemudian masing-masing segera bergegas keluar dari ruangan Hanbin.

Nayeon sibuk menghubungi Jihyo dan mengatakan jika Dahyun hilang, begitupun dengan Hanbin yang menghubungi pamannya untuk dimintai tolong mencari Dahyun.

At Bobby's Apartement

Dahyun menatap jejeran gedung pencakar langit dari lantai apartemen Bobby. Sudah dua hari ia menginap disini, tapi niatnya untuk pulang atau kembali ke dorm dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa, tak muncul. Ia malah semakin ingin menghilang dari muka bumi.

Memilih mempublikasi hubungannya dengan Jimin bukan ide yang bagus, menurutnya. Ribuan comment menyakitkan Dahyun dapatkan setiap hari. Dan itu membuatnya mempertanyakan eksistensi dirinya di dunia.

Jika saat itu ia memilih membuka hubungannya dengan Hanbin, bisa dipastikan jika damage nya lebih parah. Label Hanbin bisa kesulitan dan itu menyangkut hajat hidup orang banyak.

Dahyun tak ingin egois.

Tapi ia seperti zombie saat ini!

Tidur ketika matahari bersinar lalu mulai terjaga semalam suntuk sambil membaca komentar demi komentar yang ditujukan padanya.

Bahkan Dahyun sudah mengirimkan e-mail yang berisi pengunduran dirinya atas kontrak dengan JYP entertainment.

Ia sudah putus asa.

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang