That Producer Is My Husband [COMPLETE]

Chapter 23 - Terbongkar!

"Berprasangka baiklah. Setelah air mata yang mengalir adalah senyuman"- Dahyun's caption.
.

.

.

Kedelapan member Twice diam membisu di dalam mini bus yang membawa mereka ke sebuah rumah sakit besar di Seoul. Ada member iKon juga disana. Tengah bingung memulai percakapan darimana, agar para wanita bisa lebih santai dan tak terlihat tegang.

"Nay.." panggil Bobby. Mereka berdua memang satu-satunya pasangan yang duduk berdua di dalam mini bus. Karena tentu saja, hanya mereka yang terang-terangan berkencan di hadapan para idol, meski hubungan mereka berdua telah kandas.

Nayeon menatap Bobby penuh kemarahan,"sejak kapan kamu tau?"

Bobby menghela napasnya,"tau apa, Nay?"

"Tau jika suami Dahyun itu B.I!?" Ucap Nayeon dengan nada meninggi.

"Kami juga tak tahu, Nay! Kami hanya menduga karena beberapa kali Dahyun mengingatkan kami dengan Hanbin. Ditambah waktu itu, kau ingatkan, pernah ada rumor jika suami kontrak Dahyun itu Hanbin? Ketika kami tanyakan ke Dahyun, anak itu mengalihkan pertanyaannya. Awalnya kami kira, mungkin itu memang benar hanya rumor, tapi baru-baru ini Dahyun menemui kami yang sedang mengobrol dengan Blackpink, Winner dan Lee Hi...dia menanyakan tentang bagaimana perasaan kami ketika rekaman di produseri oleh Hanbin." Jelas Bobby.

"Kenapa kau tak bilang kalau Dahyun menemui kalian dan membicarakan B.I? Kami temannya, tapi sepertinya... hanya kami yang tak tahu apapun soal Dahyun." Kini Nayeon mulai meneteskan air mata.

"Kami juga, Nayeon...orang yang sudah kami anggap saudara, malah menghilang dan tak memberi kabar apapun." Celetuk Jinhwan.

Dan suasana mini bus itu semakin kelabu.

Myungji Hospital

Dahyun mengelus pelan punggung tangan milik Hanbyul yang mungil. Anak perempuan itu terlelap setelah seharian menangis karena takut disuntik. Beruntung Dahyun langsung pulang malam itu juga, sehingga Hanbyul langsung memeluk tubuh lelah Dahyun dengan erat. Anak itu begitu menyayangi Dahyun, dan mau mendengarkan segala ucapan rapper Twice tersebut.

"Hanbyul sudah tidur. Pulanglah.."

Suara sengau yang sudah Dahyun hafal, mengisi ruang rawat VIP milik Hanbyul yang sejak satu jam lalu hening. Dahyun terus menatap wajah polos dan damai milik adik iparnya lalu menoleh ke arah Hanbin yang duduk di sofa,"Bagaimana jika tengah malam dia bangun? Lalu mencariku? Tidak bisakah aku disini saja?"

"Kau baru saja kembali dari Jeju. Pulang dan beristirahatlah" pinta Hanbin.

Dahyun menggeleng lalu mengusap lembut wajah Hanbyul,"Biar aku disini, sunbae. Aku ingin menemani Hanbyul."