Chapter 28 - Tugas Menantu Pt.2

660 127 27
                                    

"Waktu dihabiskan untuk cari tempat pulang, hingga lupa diri sendiri adalah rumah yang perlu dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu dihabiskan untuk cari tempat pulang, hingga lupa diri sendiri adalah rumah yang perlu dirawat." - B.I's caption.
.

.

.

Dahyun bangun pagi untuk membantu ibu serta para bibinya menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota keluarga. Seulbi juga hadir disana, tengah mencuci sayuran.

"Semenjak menikah, kau jadi lebih sering membantu di belakang, Dahyun." Ucap Bibi Ayeong- Ibu dari Seulbi.

Dahyun menanggapinya dengan senyum tipis sambil terus memotong sayuran yang sudah dibersihkan Seulbi.

"Dia juga jadi lebih bijaksana. Sudah tidak terlalu manja lagi. Kurasa Hanbin mendidiknya dengan baik menjadi seorang istri." Ucap ibu Dahyun dan para bibi tertawa usai mendengarnya.

"Hanbin mendidik dengan baik? Cih! Itu bukan karena produser jelek itu. Aku yang memang berubah dan memilih menjadi dewasa. Tidak ada hubungannya dengan Hanbin menyebalkan itu." Dengus Dahyun dalam hati.

"Ohya Eonni, apa yang diberikan oleh menantu mu itu? Pekerjaannya bagus dan kurasa itu berbanding lurus dengan pendapatannya. Pasti hadiah yang diberikan padamu, tidak buruk bukan?" Tanya bibi Chonhee yang berhasil membuat Dahyun menghentikan kegiatannya.

Hadiah?

Dia benar-benar lupa untuk memberi tahu Hanbin soal aturan keluarganya dimana para menantu harus memberikan hadiah pada mertuanya.

Ibu Dahyun menatap putrinya,"aku belum diberikan apapun oleh menantuku. Apa dia tidak tahu soal ini, Dahyun?" Tanyanya kemudian dan dengan cepat Dahyun menggeleng kuat.

"T-tentu saja oppa sangat paham soal itu, Eomma. Oppa membeli banyak barang untuk eomma, bibi dan nenek." Jelas Dahyun.

Terlihat orang-orang disana tersenyum mendengarnya.

Matilah Dahyun!

Dia kembali berbohong pada keluarganya. Apalagi mengatakan jika Hanbin membelikan banyak hadiah untuk keluarganya. Jika pria itu tak mau, apa yang harus Dahyun katakan.

Sudahlah, yang terpenting sekarang adalah memberi tahu Hanbin.

.

.

.

Hanbin tengah berkumpul dengan para pria di halaman rumah nenek Kim. Mereka membicarakan banyak hal, tentang cuaca di Korea, olahraga, pekerjaan masing-masing, hingga hobi yang tengah trend.

Dahyun mendekati mereka dengan nampan berisi teh dan camilan. "Ini, silahkan dinikmati." Ucap Dahyun dan para pria langsung tersenyum sambil mengambil cangkir teh masing-masing. Hanbin yang akan mengambil cangkir teh, ditahan oleh Dahyun. Membuat orang-orang disana menatap pada pasangan itu.

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang