"The ones who love you never leave you. Even if there are hundred reasons to give up, they will find one reason to hold on." - Nayeon's caption.At Cinema, Seoul
Bobby melirik Nayeon dari sudut matanya. Hari sudah larut malam, bahkan mungkin lebih tepat jika dikatakan pagi buta. Mereka baru saja selesai menonton film terakhir yang diputar bioskop hari ini— ralat, kemarin. Dan Nayeon tengah mencari taksi yang bisa ia tumpangi untuk membawanya pulang ke dorm.
Bobby sudah memberikan tumpangan, namun ditolak mentah-mentah oleh gadis itu.
Entahlah... sudah berapa kali Bobby mengajak gadis itu untuk pulang bersamanya, tapi Nayeon tetap teguh pendirian untuk menunggu taksi.
"Nay, kau yakin masih mau menunggu taksi?" Tanya Bobby. "Pada jam ini? Kau yakin?"
Nayeon menggigit bibir bawahnya. Sejujurnya ia cemas jika menumpangi taksi sendirian, apalagi ini pagi buta. Bukan ia jahat karena berpikiran buruk pada orang lain, hanya saja Nayeon ingin bersikap lebih waspada.
"Lebih aman denganku, Nay..." ajak Bobby lagi.
Nayeon melihat arloji di tangannya, menutup mata sebentar, lalu menatap Bobby," Hanya sampai di depan lobby apartemen." Ucap Nayeon dan Bobby langsung memamerkan senyuman kelinci miliknya.
Rapper utama iKon itu segera berlari ke parkiran mobil secepat yang ia bisa, dan tentu saja itu membuat Nayeon tertawa kecil.
At Han river
Dahyun menghirup udara malam hari yang menyejukan. Ia tak pernah membayangkan akan kemari tanpa manager atau member yang lain. Kedua mata monolid Dahyun terbuka, melihat ke depan, dimana riak sungai bercengkrama dengan angin malam. Dan tentu saja itu menerbitkan senyum di wajah ayu Dahyun.
"Kau sering kemari, sunbae?" Tanya Dahyun ketika sosok Hanbin baru saja bergabung dengannya.
"Hm. Ini adalah tempat favorite ku sejak trainee." Jawab pemuda itu sambil menyerahkan se-cup kopi hangat dan beberapa camilan kepada Dahyun.
Gadis Kim itu menerimanya dengan senang hati, menyeruput sedikit kopinya, lalu memuji betapa harmonisasi antara kopi, langit, dan sungai han, menciptakan momen terbaik dalam hidupnya hari ini.
"Aku bahkan tidak pernah kemari. Sendirian." ucap Dahyun ditengah keheningan antara dirinya dan Hanbin.
Pemilik 131 label itu menoleh ke arah Dahyun. Dari samping, guratan kesedihan gadis itu masih bisa terbaca. Hanbin memutar otak untuk bisa menghibur Dahyun. Setidaknya membuat gadis itu tak memikirkan perasaan yang membuatnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Producer Is My Husband [COMPLETE]
FanfictionDahyun Twice, dihadapkan pada sebuah situasi sulit. Nenek tercintanya mengidap penyakit keras dan divonis tidak akan berumur panjang. Sebagai permintaan terakhirnya, Sang Nenek meminta Dahyun untuk menikah dengan lelaki pilihannya. Apakah Dahyun men...