Chapter 29 - Ragu

623 121 25
                                    

"Bagaimana mungkin aku memaksakan hatimu untuk menetap dihatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana mungkin aku memaksakan hatimu untuk menetap dihatiku. Sedangkan di hatimu hanya ada dia." - Dahyun's caption

Iclub, Seoul

Nayeon menghela napas sambil menggoyangkan gelas cocktail di meja bar. Kemarin malam, ia kembali melihat Jisoo diantar Bobby pulang. Saat itu dia baru saja akan kembali dengan Chanyeol, dari sebuah toko pakaian wanita. Pria itu meminta bantuannya untuk dipilihkan sebuah pakaian, yang akan ia hadiahkan pada kakak perempuannya.

Nayeon melihat mereka.

Tertawa bahagia lalu masuk ke mobil Bobby.

Pemuda itu ternyata sudah mengganti model baru, padahal Nayeon sudah mewanti-wanti untuk tidak membelinya.

Dulu.

Saat mereka masih bersama.

Sejujurnya Nayeon masih belum bisa melupakan Bobby beserta kenangan mereka. Toh, berpisah dengan seseorang yang memberatkannya adalah kenangannya, bukan orang itu sendiri.

Nayeon hampir menghabiskan masa mudanya bersama dengan pria bernama asli Kim Jiwon itu. Jadi bagaimana mungkin, ia bisa dengan mudah melangkah menuju usia matangnya tanpa terbayang-bayang sosok Bobby?

Kedekatannya dengan Chanyeol, awalnya ia harapkan berjalan mulus. Sehingga gadis cantik itu bisa merelakan kenangan ia dan Bobby pelan-pelan. Tapi semakin mengenal Chanyeol, maka semakin Nayeon membandingkannya dengan Bobby.

Dan itu tak adil untuk Chanyeol.

Haruskah Nayeon kembali pada Bobby? Padahal pemuda Kim itu sudah terang-terangan mengaku jika belum bisa serius dengannya?

Tapi Nayeon tak bisa berbohong jika ia merindukan tawa Bobby yang menurutnya menular. Ia merindukan gelendotan penuh manja kekasihnya itu di pundak kanannya. Merindukan bagaimana mereka menghabiskan waktu kencan, dengan memakan berbagai makanan enak.

Tanpa dirasa, sudut mata Nayeon berair. Gadis itu akan menyekanya sebelum ditahan oleh seseorang.

"Tak baik merusak make up-mu seperti itu. Gunakan sapu tangan ini."

Nayeon mengambil sapu tangan yang diberikan pemuda disampingnya. Lalu menoleh ke kanan untuk berterima kasih. Matanya membulat kala melihat Bobby tengah tersenyum hingga kedua matanya menyipit.

Gadis Im itu lalu membuang muka sambil meletakkan sapu tangan milik Bobby yang belum ia gunakan di atas meja bar. "Terima kasih, tapi tak perlu. Aku takut kekasihmu akan salah paham nantinya."

Bobby mengernyit," kekasihku? Siapa? Kamu?" Bobby balik bertanya.

Nayeon menoleh cepat kearah Bobby," kita sudah putus, Bob!"

"Yah berarti, aku tak punya kekasih." Jawab Bobby santai sambil meneguk minuman miliknya.

Nayeon menyipitkan matanya lalu memalingkan wajah," jika nanti pacarmu dengar, ia akan sangat kecewa karena merasa kau tidak menganggapnya ada."

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang