Chapter 19 - Tiger Bin

724 137 50
                                    

"Kita akan selalu dipaksa menerima suatu keadaan tanpa dimintai persetujuan" - Bobby's caption

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita akan selalu dipaksa menerima suatu keadaan tanpa dimintai persetujuan" - Bobby's caption
.

.

.

Dahyun menatap penuh selidik pada Hanbin yang tengah sibuk mengatur alat rekaman miliknya. Sesuai janji mereka tadi siang, malam ini, rekaman perdana Dahyun dengan 'si genius B.I' akan dimulai. Seharusnya, Dahyun menyiapkan mental untuk mendengar kata-kata tajam atau bahkan makian dari Hanbin jika salah nada, atau tidak menjiwai lagu. Tapi gadis Kim itu malah sibuk dengan pikiran penuh curiga tentang apa jalan pikiran anggota iKon hingga terus menyakiti member Twice. Apa dia adalah salah satu target lainnya? Apa jangan-jangan Hanbin sama dengan mereka? Atau bahkan lebih parah?

"Kau siap?" Pikiran Dahyun kembali ke realita kala suara Hanbin terdengar. Gadis itu berusaha fokus, lalu mengangguk pelan. Tak lama, terdengar lantunan intro piano yang menghanyutkan Dahyun. Dalam beberapa menit, gadis Kim itu merasuk pada lagu buatan Hanbin yang mendayu-dayu, namun belum sampai dua menit, Hanbin menjedanya. Membuat Dahyun yang tengah memejamkan mata untuk menjiwai, harus membuka perlahan matanya dan menatap Hanbin.

"Ulangi lagi!"

Tegas. Menuntut. Dan tajam.

Mata Hanbin yang awalnya biasa saja, kini berkilat penuh kharisma dan menajam. Dahyun jadi takut sendiri, karena merasa bahwa Hanbin bisa melihat tubuhnya hingga kedalam organ terdalam. Tatapan itu lurus. Benar-benar lurus. Ke arah dirinya!

Dahyun menelan salivanya lalu kembali mengulang nyanyiannya. Namun belum semenit, Hanbin kembali berucap," Lagi!"

Air mata Dahyun mulai membasahi sudut mata. Hanbin yang duduk di belakang alat recording, kini puluhan kali lebih menakutkan daripada pengalaman tak mengenakannya dengan si asisten brengsek itu. Dahyun berusaha sekuat mungkin agar tak menangis, namun suara Hanbin yang meninggi serta raut wajah marahnya karena berulang kali Dahyun salah menyanyi, berhasil menembus dinding pertahanan Dahyun.

Gadis itu akhirnya menangis.

Di hadapan Hanbin.

Pria yang sempat ia sukai saat melakukan rap rhythm ta.

Pria yang sempat ia kagumi karena berhasil membawa tim nya mendapat anugerah lagu terbaik dengan lagu buatannya.

Dan pria yang berhasil membuat Dahyun bertanya pada dirinya sendiri : sebenarnya apa yang kau lakukan sekarang, hah? Membuat malu profesi idol saja!

"Hah...inilah alasan mengapa aku jarang memproduseri idola wanita" desis Hanbin pelan, tapi masih bisa Dahyun dengar.

"Ma..maaf" isak Dahyun.

Hanbin bangkit dari duduknya, lalu menyerahkan kertas partitur ke hadapan gadis Kim,"Belajar lagi, lusa akan kita mulai kembali. Kurasa kau belum siap." Dan setelah itu, Hanbin pergi.

That Producer Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang