Part 2

4.6K 427 0
                                    

Jensoo💙

Bosan ya dengan genrenya yg gitu" aja ?

Sorry.. Aku kembali dengan story yg genrenya kurang lebih sama dengan cerita aku yg sebelumnya.

Aku akan berusaha datang dengan cerita Jensoo yg genre yg berbeda.

Happy Reading😊


Di rumah sakit terbesar korea, Seorang yeoja sedang bertaruh dengan takdirnya sendiri. Hidup atau mati. Itu pilihan mutlak yg harus di pilih.

Terlihat banyak orang menunggu di depan ruangan ICU, mereka tak lain adalah Seulrene, Wenjoy, Nayeon, Jiyong, Jiyoon dan Jennie.

Mereka menunggu Dokter yg berada di dalam berharap mendapatkan berita baik terhadap orang yang mereka tangani. Suasana hening terpecah ketika

“Untuk apa kau kemari ? ” ucap Irene dingin dengan mata tajam menatap Jennie.

Yg lain hanya kaget dengan ucapan Irene. Seulgi kekasih Irene mencoba menenangkan, mendekap yeojanya ke dalam pelukannya. Joy yg mendengar hal yg aneh keluar dari mulut Irene akhirnya buka suara

“Apa maksud mu Rene-ah ?” tanyanya penasaran.

“Dia …. Dia… yg menyebabkan sahabat ku seperti itu, dia yg menyebabkan semua ini ” ucap Irene berapi-api

“Apa ?”

“Iya Joy, wanita tidak tahu diri ini yg menyebabkan Jisoo seperti sekarang, Jisoo tertabrak … hiks… gara-gara dia mengetahui wanita ini BERSELINGKUH …. Hiks …” ucapnya mulai menangis mengingat semua kejadian yg ia lihat tadi.

Ia pun mulai menceritakan semua pada teman-temannya secara detail. Dan menceritakan bagaimana Jisoo dengan mudah memaafkan dan melepaskan Jennie.

Kini semua mata menatap Jennie di tatap hanya terduduk lemas di lantai. Hatinya masih kalut dengan apa yg terjadi.

“Jen kau tahu, betapa Jisoo sangat khawatir ketika tahu kau sakit ? Ia membuatkan makanan kesukaan mu dan datang ke apartemen mu hanya untuk merawat mu. Tapi sayang orang yg dia khawatirkan telah menghancurkannya.” ucap Irene.

“Jiyoon-ssi bisa masuk sebentar…!” ucap Seorang Dokter yg tiba-tiba keluar dari ruangan ICU. Kim Jiyoon merupakan Dokter di rumah sakit itu.Tak lama, Jiyoon keluar dari ruang ICU, mukanya pucat pasi.Ia keluar dengan langkah gontai, pikirannya sekarang menjadi tak tentu.

“Noona ada apa ?” tanya Jiyoung.

“… hiks… Jisoo … Young, Jisoo …. Hiks …. hiks” ia menangis sambil memeluk erat Jiyoung dengan terus memanggil nama Jisoo. Perasaan tak enak semakin menjadi mendengar kata-kata Jiyoon.

Terlebih Jennie, ia hanya menatap arah kosong di hadapannya. Semua mendekat kearah Jiyoon dan Jiyoung, meminta kejelasan.

“Eonni ada apa ? ” tanya Nayeon.

“Eonni jangan membuat kami takut … hiks ” ucap Joy mulai menangis.

“…” yg ditanya belum mengeluarkan suara.

“Ku mohon eonni beritahu kami ada apa? ” desak Irene.

“Ke..kemung..kin…nan hidup Sooyaa … hiks … hiks… hanya 10% … hiks” ucap Jiyoon terisak dengan sisa kekuatan yg ada.

Jiyoung lebih mengeratkan pelukannya pada noonanya itu. Mengingat keadaan adik semata wayangnya, ia juga tak kalah terkejut, ia mencoba menenangkan diri karena ia sekarang satu-satunya anak laki-laki, ia harus lebih kuat  mengingat orang tuanya masih berada di luar negeri dan baru akan kembali besok.

Regret It [To be With You] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang