Part 3

3.5K 374 16
                                    

Jensoo💙

Aigoo.. Peminat cerita ini sedikit ya..?
Mian.. Setelah masa puasa aku bakal up cerita yang lebih extrime😁

Happy Reading


1 minggu kemudian

Beberapa orang Dokter berlari ke ruang Jisoo di rawat, nampak di depan ruangan itu beberapa orang berdiri dengan khawatir tegang segala rasa itu berkecamuk di pikiran masing-masing.

Setelah 1 jam penanganan, Seorang Dokter keluar.

“Saya mohon persiapkan diri kalian apa pun yg akan terjadi.” ucap Dokter itu lemah

“Apa maksud anda Dok ?”

Jiyoung yang selama ini terlihat tenang kini tak mampu lagi menenangkan pikiran dan hatinya setelah mendengar ucapan dari Dokter.

Jiyoung nampak frustasi. Sementara Jiyoon sudah menangis, ia tahu betul maksud Dokter berkata begitu. Pikiran mereka kalang kabut sekarang.

“Tolong jelaskan Dok ? ” tanya Jennie tak kalah khawatir.

“Keadaan Jisoo kembali kritis, kemungkinan selamat dari masa ini hanya 2% …” sesal Dokter itu.

Jennie terjatuh lemas, bahkan untuk menopang tubuhnya pun ia tak mampu sekarang. Ke 3 sahabatnya menangis histeris. Hanya keajaiban yg bisa menolong Jisoo sekarang.

“2% ? Hanya sebesar itu kah adik saya akan selamat ?” tanya Jiyoung tak percaya.

“nde…” hanya itu yg keluar dari mulut Dokter, dan ia segera kembali ke ruangan Jisoo.

***

Belum banyak yang perubahan yang diperlihatkan oleh Jisoo. Tubuhnya masih terbaring lemah. Terlihat perbincangan serius terjadi di ruang Dokter, orang tua Jisoo menatap Dokter itu serius.

Benar-benar memberikan perhatiannya pada sang Dokter yang sedang menjelaskan keadaan Jisoo saat ini dengan detail. Sementara di ruangan Jisoo Jiyoung dengan sabar menjaga Jisoo, yeodongdeang kesayangannya.

“Soo … lihat apa yang oppa bawa ? “ ucap Jiyoung pada Jisoo yang masih terbaring.

“Aish … benar-benar kau ini. Sejak kapan kau berani kurang ajar pada oppa mu ini ? hm ?Ketika seseorang bertanya, maka kau harus menjawabnya.” Tuturnya

“Tapi kenapa kau diam saja ? bangunlah Sooyaa … ini sudah terlalu lama. Sebegitu menderitakah kau ?Oppa akan menjaga mu Sooyaa, oppa janji … jadi bangunlah, oppa akan selalu ada untuk mu Jisoo.” Lanjut Jiyoung.

Ekspresi tenangnya yang selama ini ia tunjukan hanya untuk menutupi rasa khawatirnya pada dongseng kesayangannya itu. Bagaimana pun ia merasakan hal yang sama dengan yang lain khawatir, bahkan sangat khawatir. Ia tak sanggup melihat dongsaengnya harus terbaring lemah seperti itu.

***

“Appa haruskah ini kita lakukan ? “ tanya Jiyoung.

“Ini yang terbaik untuk Jisoo.” Ucap appa Jisoo

“Iya ini semua demi Jisoo Jiyoung-ah” tambah umma Jisoo, sambil mengelus rambut Jisoo, menatap putri bungsunya. Dengan senyuman yang terlihat begitu berat.

“Tapi apakah disini sudah tidak bisa menangani Jisoo ?” lanjut Jiyoung

“Tapi di Paris lebih lengkap untuk perawatan Jisoo, ini demi kesembuhan Jisoo Jiyoung-ah” jawab appa Jisoo.

Ketika pembicaraan serius itu terjadi, dua orang yeoja mendengar semua pembicaraan itu.Dari ambang pintu, mereka mendekat kearah ketiga orang yang sedang berbicara itu.

Regret It [To be With You] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang