Jensoo💙
Setelah kesehatan membaik, saya kembali lagi😊
Regret It
.
.
.Jisoo menikmati waktu kosongnya dengan berjalan-jalan mengelilingi bangunan Institute itu. Tak lupa ia membawa buku yg ia butuhkan.
Karena ia murid pindahan ia harus sedikit mengejar materi di kelasnya sekarang. Joy dan Irene kini sedang ada kelas sehingga mereka tak menemani Jisoo seperti biasa.
Tanpa Jisoo sadari sepasang mata mengamatinya dari jauh. Mengawasinya, memperhatikannya dan menjaganya dari jauh.
Namun tak sejauh 3 tahun yg lalu, bahkan waktu itu ia tak mengetahui dimana Jisoo berada. Dilantai 3 Institute itu seorang wanita tak henti memperhatikan Jisoo, terkadang ia tersenyum, senyum hangat yg telah lama menghilang.
Namun tak lama senyum itu hilang kembali, disusul dengan tatapan sendu miliknya, yg selama 3 tahun ini selalu menemaninya dengan setia.
“Dengan cara seperti ini lah aku mencintai mu Sooyaa. Sekarang melihat mu dari jauh, dan mendengarkankan mu adalah caraku mencintaimu. Sesederhana itu.” Ujarnya lirih.
Jennie. Wanita itu Jennie, sedetik kemudian ia menghentikan aktifitas dan pergi.
Jisoo merasa tidak nyaman, seperti ada yg mengawasi. Sesekali ia edarkan pandangannya. Mencoba mencari tahu kepastian dari rasa tidak nyaman yg ia rasakan. Namun ia tak mendapatkan apa-apa, hasilnya nihil.
Ia tengok kanan-kiri, depan belakang ia tak menemukan apa pun. Dan ia mencoba melirik keatas, ia diam terpaku. Mecoba memastikan kebenaran pandangannya saat ini.
Jennie ? gumam Jisoo dalam hati. Namun ia menggelengkan kepalanya tak lama ia melanjutkan langkahnya.
***
Next day
Jisoo mencoba berlatih piano sendiri. Entah ada masalah apa dengan alat music itu, sehingga begitu sulit untuk memainkannya dengan rapih dan indah.
Selalu saja ada not yg janggal dalam pendengarannya. Dan hasilnya music itu menjadi aneh jika didengar
“Aish … salah lagi. Ok tenang, focus Ji, kamu bisa. Hwaiting” ucapnya menyemangati diri sendiri.
Lantunan nada itu terdengar indah diawal, namun dua detik kemudian hal yg sama terjadi lagi. Ia mengulangi kesalahan yg sama.
“HAH … yang benar saja ?! Kenapa ini harus serumit ini sih, ayolah bersahabat dengan ku” kesalnya.
Jennie melihat apa yg dilakukan Jisoo. Ia terkekeh mendengar omelan-omelan Jisoo. Sudah lama ia tak melihatnya, kerinduannya semakin memuncak. Terlihat raut wajahnya yg tampak berpikir
“Apakah aku harus melakukannya ?” benak Jennie
“Baiklah akan ku coba…”lanjutnya dalam hati.
Beberapa menit kemudian ia melangkahkan kakinya diruang latihan itu, mencoba mendekati Jisoo secara perlahan. Dengan langkah pelan namun pasti ia berjalan menghampiri Jisoo.
“Perlu bantuan ?” tanya Jennie hangat.
“Tidak perlu …” jawab Jisoo yg masih memperhatikan tuts pianonya, tanpa melihat siapa yg bertanya.
Detik berikutnya ia tersadar ada orang lain diruangan itu selain dirinya. Setelah menyadari benar ia menggerakan badannya melihat siapa orang yg menawarkan bantuan itu.
“Kau …?” tanya Jisoo ragu dan sedikit terkejut.
“Hem …” jawabnya menganggukan kepala. Untuk sesaat suasana disana menjadi hening, cangguh dan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret It [To be With You] ✔️
Fanfiction"Biarkan aku pergi" - Kim Jisoo "Apa yang harus aku lakukan agar kau tetap bersamaku" - Kim Jennie . . Permainan bodoh yang di lakukan Jennie Cs, berakibat perginya kebahagian mereka. . . . . Dan seperti biasa penyesalan selalu datang pada saat tera...