Part 16

2.3K 272 17
                                    

Jensoo💙

Happy Reading😊

***

Jennie kembali ke kamarnya, jujur ia senang bisa bertemu dengan Jisoo kembali. Setelah pertemuan pertama kemarin yang harus berakhir seperti itu, ia tersenyum hangat menandakan hatinya dalam keadaan baik saat ini.

Namun untuk perasaan pastinya ia belum bisa memastikan bagaimana perasaannya sekarang. Ia gugup, gelisah, takut, sakit, sesal, dan senang semua menjadi satu di benak Jennie sekarang.

Bagaimana ia harus bersikap dihadapan Jisoo pun ia bingung. Ada satu titik dihatinya merasakan takut yg teramat. Takut kehilangan Jisoo untuk kedua kalinya. Dan jika ia diberi kesempatan ia akan menggunakan kesempatan itu dengan baik.

Tak akan membuat Jisoo sakit lagi, membuatnya kecewa lagi dan tak akan membiarkannya pergi lagi. Kini tekad itu yg ia pegang teguh.

***

Hujan lebat kini menguyur kota Seoul. Seolah ingin mencipatakan suasana hangat dalam rumah megah nan mewah itu. Terlebih orang yg mereka rindukan kini bersama mereka.

Untuk sesaat hanya ada suara sendok dan garpu yg beradu dengan piring. Ruang makan itu terasa aneh dan canggung. Melihat sosok yg duduk berhadapan namun tak saling menyapa, bahkan untuk menatap pun terasa berat untuk keduanya. Mereka lebih memilih untuk duduk diam dan menunduk menikmati makanan yg sedang mereka makan.

Appa dan eomma Jennie menyadari suasana aneh didalam ruangan itu. Mereka saling melirik satu sama lain. Lisa yg tak sengaja yg melihat orang tua Jennie pun hanya tersenyum simpul.

Jisoo sibuk mengendalikan perasaannya sendiri. Ia berusaha agar tak terlihat canggung dan kaku. Jennie masih bergelut dengan hatinya yg terasa berat, namun harusnya ia senang sekarang karena Jisoo kembali, Jisoo ada dihadapannya sekarang. Itulah yg terus Jennie pikirkan.

“Eomma appa … kalian tahu, Jisoo eonnie baru saja memenangkan kompetisi design aplikasi di Jerman.” Ucap Lisa membanggakan Jisoo.

Ia sebisa mungkin mencari topic pembicaraan untuk mengakhiri suasana aneh ini.

“Benarkah ?” kata eomma terkejut.

“Emh …” jawab Jisoo sambil menatap eomma Jennie.

“Wah … eomma bangga pada mu Jisoo-ya …” puji eomma.

“Gumawo eommonim…” sahut Jisoo.

Sementara Jennie masih terunduk menikmati makanannya seolah tak peduli dan tak mendengar pembicaraan mereka. Padahal indra pendengarnya sedang mendengarkan dengan baik.

“Selamat … Jisoo-ya, appa juga bangga pada mu” sekarang appa yg memuji.

“Ne …” senyum Jisoo semakin mengembang.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Jennie sudah tak mampu menahan lagi, Ia mencoba untuk melihat Jisoo, memandang yeoja yg selama 3 tahun belakangan ini tak bisa hilang dari pikiran dan hatinya.

Semuanya dipenuhi oleh yeoja cantik itu, yg kini duduk dihadapannya. Ia menatap lekat Jisoo. Memperhatikan setiap lekuk pada wajah Jisoo.

'Kau semakin cantik Chu, kau tahu aku sangat merindukan mu. Kenapa kau pergi begitu lama ?. gumam Jennie dalam hati. Rasa sesak itu kembali Jennie rasakan.

“Aku selasai. Permisi.” Ujarnya dingin dan meninggalkan ruang makan.

Yg berada diruang makan itu menatap Jennie yg berlalu begitu saja. Sementara Jisoo hanya menatap sekilas dan tertunduk.

Regret It [To be With You] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang