Jensoo💙
To be With You
.
.
.Kejadiannya begitu cepat, Chaeyoung keluar dengan wajah tertekuk muram. Keringat terlihat memenuhi keningnya. Jennie menangkap ada yg tak beres dengan tatapan Chaeyoung.
"Mana Jisoo ?" itulah kalimat pertama yg keluar dari mulut Jennie.
"Ji-ji-jisoo..." jawab Chaeyoung gugup dan lebih mirip seperti orang bingung. Chaeyoung semakin tertunduk.
"Maaf aku tak bisa menolongnya ..." ujar Chaeyoung tiba-tiba.
"MWO ??? apa yg kau katakan ?"
"Jisoo kehabisan tenaganya dan membuat daya tahannya menurun drastis. Hingga ia tak bisa bertahan lagi ..." sesal Chaeyoung.
"Kau bohong, tak mungkin..Itu tak mungkin..." ujar Jennie yg mulai tak bisa mengontrol diri.
"Tadi dia baik-baik saja dokter Park... Bahkan dia masih tersenyum manis pada ku... Kau bohongkan dia pasti sedang tertidurkan ? Benarkan ?" cecar Jennie pada Chaeyoung.
"Ma-Maaf ..." Hanya itu yg terucap dari dokter muda itu.
Jennie terjatuh bahkan ia tak kuasa untuk menahan bobot badannya sendiri. Yeoja itu kenapa selalu bertindak sesuka hati, kenapa ia selalu dengan mudah meninggalkannya.
'Apa sebenarnya yg ia inginkan ?' keluh Jennie yg kini hanya bisa bersuara dalam hati.
"Jisooo....." teriaknya yg tak bisa lagi menahan gempuran pada hatinya yg secara tiba-tiba itu. Dan
To be With You
"Jisoooooo.....huh... huh...huh..." napas Jennie memburu. Keringatnya bercucuran dan dengan gerakan tiba-tiba ia terbangun."Kenapa ?" tanya seseorang dengan suara lembut menyadarkan Jennie.
"Ji...Jisoo-ya..." suara Jennie bergetar dan tangannya terangkat untuk menyentuh pipi Jisoo.
Namun ia takut, takut jika itu hanya bayangannya. Jemari tangannya mulai mendarat pada pipi itu, ia dapat menyentuhnya. Setelah yakin itu bukanlah bayangannya dengan cepat ia mendekap Jisoo erat.
"Kau kenapa Jendeuk ?" tanya Jisoo bingung.
"Jangan coba kau tinggalkan aku mengerti ...?" suara serak Jennie menuntut jawaban.
"Emh..." hanya gumaman yg keluar dari bibirnya.
"Jawab aku ..." tegas Jennie.
"Aku janji Jendeukie ..." jawab Jisoo tenang.
"Huuh...syukurlah itu hanya mimpi..." lirih Jennie.
Menyadari bahwa kejadian pahit yg paling tak mau ia terima itu hanya mimpi buruknya disiang bolong. Bahkan yeoja yg ia tangisi itu masih bernapas dengan baik dalam pelukannya saat ini.
Ia bersumpah tak akan membiarkan Jisoo pergi barang sedetikpun dari hidupnya. Tak akan. Tak akan pernah.
"Apa kau bermimpi buruk ? Kau sampai berteriak seperti itu tadi..." tanya Jisoo penasaran.
Jennie hanya mengagukan kepalanya menjawab pertanyaan Jisoo.
"Memangnya apa yg kau impikan ?" tanya Jisoo lagi. Jennie tak menjawab, ia hanya mengeratkan pelukannya.
"YA...aku sulit bernapas... kau ingin aku mati huh ? " ujar Jisoo.
"Jangan ucapkan kalimat itu, ku mohon..." pinta Jennie raut wajahnya berubah menjadi ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret It [To be With You] ✔️
Fanfiction"Biarkan aku pergi" - Kim Jisoo "Apa yang harus aku lakukan agar kau tetap bersamaku" - Kim Jennie . . Permainan bodoh yang di lakukan Jennie Cs, berakibat perginya kebahagian mereka. . . . . Dan seperti biasa penyesalan selalu datang pada saat tera...