Apa itu titik terendah dalam hidup?
Saat dimana kamu mengalami hal yang selalu kamu hindari.Disinilah Gulf, seorang pria yang tak pernah merasakan penolakan dalam hidupnya, dan kini harus membuatnya meneguk sebotol bir, dan bermain dengan gadis-gadis di bar malam itu.
"Gulf, sepertinya kau minum terlalu banyak," ucap seseorang perempuan yang duduk tepat disampingnya.
Gulf tertawa kecil dengan mata yang setengah tertutup.
"Aku bahkan ingin menghabiskan seluruh persediaan di bar ini!" Ucap Gulf dengan suara yang berat dan tubuhnya tampak lemah.
"Aihh... Kayanya dia mabuk!" Seru perempuan itu.
Bright mendengar itu, dan berusaha melirik kearah suara itu. Suatu kebetulan Bright juga ada di tempat itu, dan menghampiri Gulf yang tampak sangat lemah dan membaringkan sebagian tubuhnya di atas meja.
"Biar aku yang antar dia pulang," ucap Bright.
"Kamu temannya?"
Bright menganggukkan kepalanya, kemudian merangkulkan lengan Gulf di pundaknya, dan menuntun jalan Gulf.
"Lu berat banget, se enggaknya bantuin aku, gerakin kaki lu," bisik Bright dengan nafas yang terengah.
"Aaaahhhh!!!" Teriak Gulf.
"SIAPA LU YANG BISA BIKIN GUA JADI GILA? JESSICA!!! LU BAJINGAN!"Bright tertawa kecil.
"Huh, Lu cuma ditolak gini aja, tapi reaksi lu kaya ayam yang kehilangan telurnya."Gulf mendorong tubuh Bright darinya, dan membuatnya tersungkur di jalan sepi itu.
"Pergi! Jessica!!! Lu jangan disini!" Ucap Gulf sambil menunjuk wajah Bright.
Bright tersenyum lebar, merasa ini adalah sebuah hiburan yang menyenangkan baginya. Bright benar-benar ingin menghabiskan waktunya semalaman ini dengan Gulf.
Bright kemudian menggendong Gulf di punggungnya, kemudian meniti jalanan gelap yang sepi itu.
Gulf kemudian perlahan menjatuhkan beberapa tetes air matanya.
"Cengeng," ucap Bright.
Bright menaiki tangga rumah menuju kamarnya. Ia harus memutuskan membawa Gulf kesana, karna tak tahu letak pasti rumah Gulf.
Bright membaringkan Gulf ditempat tidurnya yang empuk. Bright menghela nafasnya besar, dan mengusap keringat yang muncul disekitar dahinya.
Bright melirik keluar kamarnya, dan meratapi rumahnya yang kosong. Ia menarik daun pintu, dan mengunci kamarnya.
Jantung Bright berdegup kencang, keringat tak henti keluar meski AC sudah dinyalakan. Kakinya sedikit gemetar. Sesekali ia menggigit bibir merahnya, berusaha untuk menghilangkan rasa gugup.
Bright melangkahkan kakinya menuju Gulf yang tampak terlelap dalam tidurnya.
Sesekali Gulf bergumam, mungkin karna efek dari mabuknya.
"Lu terlihat lezat seperti ini. Lu sedang menggodaku?" Ucap Bright.
Bright menyisir rambut Gulf dengan tangannya, menggeser anak rambut Gulf kebelakang.
Rambut Gulf hitam berkilau, lembut seperti sedang memegangi kapas.
"Lu beneran cowok? Huh, tubuh lu beneran kaya cewek," bisik Bright ke telinga Gulf.
"Mmmmm...." Rengek Gulf sambil menggerakkan tubuhnya sedikit.
Bright tampak tidak tenang, tangannya memegang pipi Gulf yang putih dan sedikit tembem itu.
"Lu kaya anak Bayi, tapi lu menggugah selera,"
Bright menggeser tangannya menuju bibir Gulf yang merah merona. Satu tangan lain membuka satu persatu kancing baju berwarna merah maroon, dan mendapati kulit putih bersih di dalamnya.
Bright terpana dengan itu, ia kagum dengan tubuh Gulf yang diluar dugaannya. Bright mengelus tubuh halus Gulf, dan membuat Bright hanya bisa diam membeku.
"Aku bahkan belum pernah memegang kulit sehalus ini, bahkan dari seorang perempuan," batinnya.
Tiba-tiba Bright menarik tangannya, dan berlari menuju ke kamar mandi. Ia meratapi wajahnya, dan membasuh dari air keran.
Ia mematikan air itu, kemudian kembali melihat ke cermin bundar di depan hadapannya.
"Apa-apaan? Ini mungkin cuma karna hormon gue lagi naik pas malam,"
"Gak gak! Gak mungkin gue tergoda sama Gulf!"
"Benar! Ini cuma halusinasi!"
Gulf kemudian mengusap wajahnya dengan handuk, dan kemudian keluar dari sana.
Ia menelan ludahnya setelah melihat Gulf yang kini sudah tidak memakai bajunya lagi.
Bright menghampirinya, dan meletakkan selimut di tubuh Gulf. Bright pergi berbaring di sofa, dan nenutupi tubuhnya dengan selimut tipis yang ada di lemari.
***
Malam berlalu, mentari pagi muncul dari kerumunan pepohonan hijau di seberang jendela Nanoon.
Ia bergegas mandi, dan berusaha untuk mempercepat waktu keberangkatannya.
"Tumben kamu cepet," ucap Ibu Nanoon.
"Err... Aku ga mau diantar hari ini,"
"Loh, kamu mau kemana?"
"Naik bis, udah janjian ama temen,"
"Si Bright?"
"Bukan,"
"Jadi?"
"Chimmon,"
"Kamu ga pernah cerita sama Mama. Dia siapa?" Tanya Ibu Nanoon sambil menikmati sepotong roti yang ada dihadapannya.
"Ahh... Dia murid baru, semalam masuk ke kelas. Orangnya asik,"
"Trus kamu gimana sama Bright?"
"Masih deket kok, cuma Bright kayanya kurang suka sama orang-orang baru,"
"Eh aku bentar lagi ketinggalan bis, aku berangkat," ucap Nanoon kemudian mengangkat tas di sampingnya dan berlari keluar.
Nanoon berdiri di halte bis, dan menunggu kedatangan bis menuju ke sekolahnya.
Nanoon terpaku, ia mengusap saku celananya dan saku baju.
"Ah, bajingan. Hpku ketinggalan," batinnya kemudian ia memutuskan untuk kembali kerumah segera mungkin.Tak menghabiskan waktu lebih dari 3 menit, ia sudah berlari kembali ke halte bis. Ia melihat bis masih disana, namun bis itu sudah menutup pintunya.
"Tunggu!!!" Teriak Nanoon sambil berlari.
Namun nasib tidak merestui, bis itu melaju begitu saja meninggalkan Nanoon.
Langkahnya terhenti, ia mulai putus asa untuk memulai belajar menggunakan bis.
Ia menelfon ibunya, dan meminta untuk diantar ke sekolah.
***
Gulf pengusap pelan matanya, dan berusaha untuk mencerna apa yang terlihat oleh matanya.
"Aku dimana?" Batinnya sambil melirik kesekitar.
Gulf kemudian memegang dadanya, dan matanya tiba-tiba terbuka lebar. Ia menyadari bahwa pakaian yang ja kenakan semalam, tidak lagi terpasang ditubuhnya.
Ia menggeser selimut yang ada diatas tubuhnya, dan langsung turun dari tempat tidur itu.
Matanya terfokus pada sofa, ia meraih selimut putih itu dan menariknya untuk melihat orang yang terbungkus didalamnya.
"ANJING LU BRIGHT!"
(...)
HAII...
TERIMA KASIH BANYAK SUDAH MEMBACA CERITA INI 🤗SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITANYA.
JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE.
LOVE YOU ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)
Teen FictionGenre : Romance #OhmNanon #BrightGulf #PluemMon #LukeWin 🔞⚠️BL story. Homophobic mohon menjauh. ________ "Gua yang udah lama suka sama dia, juga memiliki rasa yang sama?" Rasanya sangat luar biasa bagi Gulf yang sudah menyukai Bright sejak masa S...