Nanoon beranjak dari sofa empuk yang ia duduki, berusaha melangkahkan kakinya keluar dari rumah. Cuaca sedang dingin, membuat tubuh Nanoon menolak untuk bergerak.
"Ckk... Aku udah janji bakal datang, lagi," ucapnya kemudian meraih Jaket berwarna abu-abu didekatnya.
Ia memilih untuk berjalan kaki. Selain jarak cafe yang tidak begitu jauh, Nanoon juga ingin mendapatkan kehangatan lebih.
Nanoon meraih ponsel yang ada di saku celananya, dan menelpon seseorang dari kontaknya.
"Halo?"
"Iya?"
"Lu udah dimana?"
"Di cafe,"
"Eh, udah lama nungguin?"
"Baru sampek,"
"Bentar ya, aku udah dekat,"
Nanoon kemudian mempercepat langkahnya, bergegas untuk segera tiba di sana.
Nanoon melihat Chimmon duduk di bangku yang lumayan tinggi, dan membuat kakinya tergantung.
"Ngapain duduk disini?"
"Kenapa?"
"Lu ngegantung gini, ga capek?"
"Nggak. Gua lebih suka duduk kaya gini,"
"Dih," ucap Nanoon kemudian mengambil duduk disebelah Chimmon.
"Maaf gue telat,""Dih, biasa aja. Kaya lagi ngobrol sama siapa aja, lu,"
"Kenapa ngajak kesini?"
"Gue mau ngobrol aja, ada yang mau gue bicarain."
Nanoon meneguk kopi yang sudah tersedia didepannya
"Ya udah, ngomong aja dah.""Gue mau nanya sama lu,"
"Hmm?"
"Lu sama Ohm udah lama deket?"
Nanoon menaikkan satu alisnya
"Ya belum sih, semenjak semester 2 aja sih dekatnya. Kenapa?""Nggak, cuma penasaran,"
Nanoon memanyunkan bibirnya
"Dih lu. Ga mungkin lu ngajak ke cafe cuma untuk nanya ginian."Chimmon menatap mata Nanoon. Wajahnya memerah, dan ia berusaha untuk menahan sesuatu
"Lu ada rasa sama Ohm?"Wajah Nanoon berubah menjadi bingung, matanya melotot lebar, dan bibirnya sedikit ternganga.
"Lu gila? Lu ngira gue suka sama Ohm? Tolol lu!" Tegas Nanoon dengan volume suara yang kecil.
"Nggak, gue cuma nanya doang,"
Suasana menjadi hening, mereka hanya saling tatap, dan menjadi canggung.
Chimmon meletakkan tangannya di bahu Nanoon
"Maaf, maaf. Gua cuma nanya doang tadi,""Ih, santuy. Ga masalah kok," ucap Nanoon kemudian meminum tegukan terakhir kopi yang ada di cangkir itu.
"Eh iya, gue denger kemaren lu bilang Bright, teman dekat lu?"
"Iya, dari awal masuk SMA,"
"Kok ngga pernah ngeliat kalian barengan?"
"Dia kayanya lagi ada urusan. Mungkin soal cinta," bisik Nanoon ke telinga Chimmon.
"Emang ya, orang yang jatuh cinta bakal lupa daratan,"
"Maklum lah, hahaha,"
"Eh, Ohm belum sampek juga? Coba telpon," ucap Nanoon.
Chimmon mengambil ponselnya dan menelpon Ohm.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)
Teen FictionGenre : Romance #OhmNanon #BrightGulf #PluemMon #LukeWin 🔞⚠️BL story. Homophobic mohon menjauh. ________ "Gua yang udah lama suka sama dia, juga memiliki rasa yang sama?" Rasanya sangat luar biasa bagi Gulf yang sudah menyukai Bright sejak masa S...