26. Who Are You?

974 70 0
                                    

Nanoon berjalan mendekati Bright, yang tampak sedang asyik mengobrol dengan Gulf dan satu orang asing disana.

Lirikan matanya membeku, ketika melihat Gulf yang tampaknya baru saja selesai meneteskan air matanya.

Lirih suaranya menjelaskan semuanya, seakan membenarkan argumentasi Nanoon.

"Gulf kenapa?" Tanyanya spontan membuat ketiga pasang mata tertuju padanya.

"Ngga papa," ucap Gulf.

Bright kemudian melingkarkan tangannya ke bahu Nanoon, memperkenalkannya pada Win yang seakan-akan memberi kode sedang bertanya.

"Ini Nanoon, babu gua,"

Tangan Nanoon sontak langsung melayang menuju kepala Bright, membuat Bright harus mengelus kepalanya yang mulai sakit karena pukulan keras dari Nanoon.

Tawa Win begitu lepas, melihat tingkah mereka yang sepertinya begitu akrab.

"Noon?" Panggil pria dari ujung lorong itu.

Langkahnya kemudian menjadi cepat, menghampiri Nanoon yang berdiri beberapa puluh meter dari tempatnya saat itu.

"Gua lapar berat, ayo sarapan bareng," ucapnya.

"Yang ini siapa?" Tanya Win lagi setelah sedari tadi menemui orang-orang baru di hidupnya.

"Ini Ohm, pacar Nanoon," ucap Bright yang membuat wajah Nanoon memerah.

"Iya," jelas Ohm lagi, membuat mereka semua pada akhirnya mengetahui hubungan mereka berdua.

"OhmNon" bisik Bright tepat pada telinga Nanoon.

"Apa sih! Gua mendingan pergi aja!" Ucap Nanoon kemudian pergi meninggalkan kerumunan, dan menarik tangan Ohm untuk pergi juga dari sana.

"Ah, balik lagi. Gua kaya kenal yang elu ceritain, Win."

"Siapa?"

"Kak Luke, pemusik yang terkenal itu,"

Win menganggukkan kepalanya, menatap dalam mata Bright yang begitu percaya diri dengan ucapannya.

"Sekolah di sini?"

"Ngga, dia kuliah jurusan musik,"
"Eh! Gua tau lu punya kesempatan," lanjut Bright yang kemudian mengambil ponsel di kantongnya.

Ia membuka jadwal penampil konser pada hari ini. Senyumnya terpancar lebar, setelah menyadari orang yang ia maksud juga akan tampil.

"Kak Luke, bakal tampil hari ini!" Ucapnya perlahan, membuat Win dengan segera merebut ponsel dari tangan Bright.

Win tersenyum lebar, memberikan gigi kelincinya pada orang lain, yang membuat hati bisa luluh dalam sekejap saja.

Tangannya kemudian mendarat pelan pada pundak Bright, dan sedikit menepuk-nepuknya.

"Lu emang yang terbaik, Bright."

Win kemudian pergi menuju ke lapangan, menunggu waktu hingga pada penampilan yang ia nantikan.

"Gua ke backstage dulu, my little shit!" 

"Bangsat!" Ucap Gulf setelah mendengar itu.
"Lu jangan coba-coba gatel ya, godain orang lain," lanjutnya.

"Iya, ga bakal!" Teriaknya kemudian langkahnya perlahan menghilang dari pandangan Gulf.

Bright mengintip dirinya pada cermin, merapikan rambutnya, serta memperhatikan tiap detail penampilannya.

"Sempurna!" Batinnya.

Ia membalikkan badannya, namun terhenti ketika menyadari keberadaan seseorang di sampingnya.

SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang