Bukankah terlalu cepat? Berciuman dengan orang yang baru saja dekat denganmu? Aku rasa iya, kecuali... Kau berdua memiliki rasa yang sama, ingin menjadikan satu sama lain tempat kembali, menanti satu hari, dimana akan menjadi hari jadi, untuk hubungan yang begitu diharapkan ini.
Writer's POV
Bright Kemudian melepaskan pelukan manis Gulf.
"Kenapa?" Tanya Gulf.
"Gue rasa ini terlalu cepat,"
"Apanya?"
"Lu yakin mau ngelakuin ini sekarang?"
Gulf benar-benar merasa ini waktu yang tepat. Namun tidak bagi Bright yang baru saja memiliki rasa.
Gulf kemudian mendorong Bright dari atas tubuhnya.
"Lu sebenarnya nganggep gua apa?"
"Hmm... Untuk saat ini... Teman," ucap Bright.
"Teman? Tapi lu mulai itu duluan,"
"Tapi, sekarang kita emang belum ada hubungan,"
Gulf menatap sinis wajah Bright yang tampak tak bersalah sama sekali.
"Setelah lu ngelakuin itu, lu masih sanggup bilang gua itu teman?"
"Emmm... Maaf. Gua belum berani,"
Gulf memalingkan wajahnya seakan begitu kecewa dengan Bright.
"Terserah, gua mau tidur!"
Gulf membelakangi Bright, wajahnya begitu kecewa. Ia memejamkan matanya, dan sedikit demi sedikit air matanya perlahan membasahi ujung matanya.
Bright kemudian duduk, meratapi Gulf yang sedang tak ingin mengucapkan sepatah kata pun.
"Gulf, gua minta maaf. Tapi gua bakal berusaha,"
Tak ada jawaban dari Gulf, membuat Bright begitu kecewa dengan keputusan yang ia katakan.
Bright memeluk Gulf dari belakang, wajahnya tepat berada di atas telinga Gulf.
"Gua suka sama lu,"
Gulf kemudian mendorong tubuh Bright.
"Lu mau apa sih? Lu kira gua mainan? Brengsek!"
"Gua serius,"
"Lu mau serius juga lu ga bakal mau ngejalanin hubungan sama gua. Mending lu ga usah ngasih harapan ke gua,"
"Gulf..."
***
Nanoon berlari keluar dari rumah sakit, benar-benar tak tertahan olehnya, melihat kemarahan Ibu Ohm yang begitu besar.
Nanoon tak tahu harus berbuat apa saat ini. Yang ia tahu hanya malu. Wajahnya benar-benar tercoreng dimata Ibu Ohm saat ini.
"Apa aku tak punya harapan lagi? Disatu sisi, aku benar-benar berharap Ohm ada disini saat ini. Tapi di sisi lain, aku berharap melupakan Ohm,"
Hujan turun begitu deras, membasahi setiap daun dan pepohonan yang melintang diselanjang jalanan.
Tetasan air membasahi tubuh Nanoon. Itu mampu menyamarkan tangisnya yang begitu menjadi.
Nanoon kini duduk di pembatas jalan. Angin menambah rasa dingin, membuat Nanoon kini menggigil.
Jalanan begitu sepi, tak seorang pun melintas di sana. Kepalanya begitu membunuhnya, rasanya seperti batu sedang dilempari ke arahnya.
Tubuhnya begitu lemas, hingga ia tertidur di sana. Ia setengah sadar, sebelum ia akhirnya jatuh pingsan. Yang ia tahu, saat ini ia sedang ditolong oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)
JugendliteraturGenre : Romance #OhmNanon #BrightGulf #PluemMon #LukeWin 🔞⚠️BL story. Homophobic mohon menjauh. ________ "Gua yang udah lama suka sama dia, juga memiliki rasa yang sama?" Rasanya sangat luar biasa bagi Gulf yang sudah menyukai Bright sejak masa S...