21. Pluem Purim

1K 72 6
                                    

Percakapan tiba-tiba terhenti, ketika MC berkata jika pemenang sudah ditentukan.

Meski hadiah yang diterima tidak begitu besar bagi Gulf, namun ini pasti sangat berarti untuk Bright. Popularitasnya akan meningkat, dan masa depannya bisa lebih terjamin.

Gulf mencekam celana yang ia kenakan, berusaha menahan getaran tubuhnya yang kian semakin kuat.

"Pada posisi 3, diraih oleh Pluem Purim,"

Tepuk tangan begitu megah. Senyuman Purim hanya tertuju pada orang yang ia cintai, yang kini duduk di barisan paling depan.

"Pada posisi 2, diraih oleh Luke Voyage,"

Mata Bright membulat kaget. Ia begitu kaget melihat bahwa orang yang ia kagumi tidak mendapatkan posisi pertama. Ia pasrah, hatinya benar-benar merasa ini tidak menjadi hari keberuntungannya.

"Pada posisi pertama, diraih oleh Bright!" Ucap MC kemudian mempersilakan Bright untuk segera naik ke panggung.

Ia ternganga, percaya tidak percaya, ini benar-benar nyata. Gulf saat itu tersenyum lebar hingga menampilkan giginya yang begitu indah.

Bright memeluk tubuh Gulf, kemudian melanjut memeluk Nanoon dan Ohm yang ada disana juga saat itu.

Rasanya luar biasa, diluar dugaannya. Ia merasa ini juga bagian dari berkat Gulf. Jika Gulf tidak menyuruhnya untuk menyanyikan lagu Secret Love Song, meski sudah berlatih beberapa kali, Bright pasti akan jatuh memilih lagu lain.

Ia mendapat sebuah medali emas, dan paket perjalanan ke Bali.

Tentu saja, ini akan menjadi perjalanan yang begitu luar biasa bersama orang yang ia sangat kagumi saat ini, tak lain tak bukan adalah Gulf.

Ketiga pemenang itu akhirnya turun dari panggung, setelah selesai berfoto bersama.

Purim menuruni anak tangga, kemudian memeluk erat seorang pria yang begitu lucu nan menggemaskan.

"Gua bangga sama kakak,"

"Makasih banyak, Chimmon tersayang," ucap Purim sambil mengelus rambut Chimmon.

***

Chimmon's POV

"Aku kini hanya menjadi seseorang yang tidak menang. Berjuang, namun hanya menjadi kuman. Bodohnya, Kini aku sakit sendiri tanpa ada orang yang berada di pihak yang bersalah"

-Malam ketika keributan di ruangan rumah sakit-

Aku sedikit terbangun, namun akhirnya benar-benar sadar setelah melihat Nanoon sedang mendekati bibir Ohm.

Aku mengintip, untuk mengurangi rasa curiga mereka.

Hatiku remuk, tubuhku lemas. Air mataku sudah mengalir begitu banyak melihat apa yang mereka berdua lakukan tepat didepan mataku.

"Nanoon? Lu tega ngebohongin gua? Lu bilang lu ga ada rasa apa-apa ke Ohm!"

Namun itu semua hanya bisa terhenti dalam hati. Mulutku tak bisa berucap, ingin sekali rasanya aku teriak saat itu.

Sepertinya mereka berdua begitu menikmatinya. Sedangkan aku? Disini sekarang hanya sosok yang terbuang.

"Drrttt... Tarrr..."

Aku mengusap air mataku, namun tetap menutup mataku.

Aku mendengar suara ribut itu. Benar-benar jelas di telingaku. Ingin sekali rasanya aku melerai keributan tapi hatiku memilih untuk tetap diam.

Aku melihat Nanoon berlari keluar. Hatiku terlalu hancur untuk memilih mengejarnya.

Aku berdiri dan berusaha bersikap tidak tahu apa-apa. Namun, Ohm sepertinya sangat kesal.

SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang