14. Kiss

1.9K 115 1
                                    

Nanon kini hanya diam terpaku, berusaha menyembunyikan hal yang tak ingin ia beberkan.

"Gua tau siapa yang donorin," ucap Ohm.

"Emmm... Siapa?"

"Gua sempat terbangun pas itu,"

"Berarti lu liat?"

"Hmm," ucap Ohm sambil menganggukkan kepalanya.

"Eeemm..."

"Makasih ya, Noon. Lu udah baik banget ke gua,"

Nanoon kemudian menatap mata Ohm. Wajah Nanoon memerah, dan jantungnya berdegup kencang.

Ohm kemudian meraih pipi Nanoon dengan tangannya, dan perlahan ia mengelus pipi putih nan halus itu.

Suasana kini menjadi hening, hanya ada tatapan mata yang dalam menghiasi seisi ruangan.

Nanoon mendekatkan wajahnya menuju wajah Ohm. Nanoon meratapi bibir merah Ohm yang saat itu benar-benar terlihat sangat menggiurkan baginya.

Bibir mereka perlahan bersentuhan. Nanoon berusaha menyesuaikan letak bibir Ohm. Ia kini menghisap bibir bawah Ohm. Begitu pun sebaliknya, Ohm menikmati itu.

"Drrtt..." Suara gesekan antar engsel pintu bersuara.

"Praakkk..." Suara pecahan kaca terdengar begitu jelas dari dalam kantung plastik yang baru saja jatuh dari tangan seorang wanita.

"Apa... Apa ini?" Ucap wanita yang baru saja tiba.

Nanoon segera membalikkan badannya dengan wajah yang begitu kaget.

"Tante?"

"Ngapain kamu?!"

"Ini bukan seperti yang Tante pikirkan,"

"KELUAR KAMU!" Teriak wanita itu.

"Tant..."

"DIAM! KAMU JALANG! KELUAR!"

Air mata Nanoon perlahan menetes, kemudian ia berlari keluar dari ruangan itu.

Mendengar suara berisik, membuat Chimmon kemudian tersadar dari tidur pulasnya.

Ia melihat seperti ada suatu masalah sedang terjadi.

"Ma, ga ada apa-apa. Serius," ucap Ohm berusaha menjelaskan.

Air mata membasahi pipi wanita yang disebut Ibu Ohm.

"Bukan kamu yang mulai kan, Nak?" Ucap Wanita itu perlahan.

"Maa... Ini cuma kesalahpahaman,"

"Ohm! Ibu bertanya, bukan kamu yang mulai, kan?"

Ohm kini hanya diam. Menatap wajah ibunya yang kini terlihat sangat kacau.

"Aku yang mulai, Ma."

Wanita itu kemudian mundur perlahan, dan keluar dari ruangan itu.

"Shiiittt!!!!" Teriak Ohm sambil memukul termpat tidurnya.

Chimmon mendekati Ohm yang terlihat sangat marah.

"Ohm? Kenapa?"

"Lu ga liat tadi?"

"Tadi kenapa?"

"Bagus kalau lu ngga liat,"

"Gua temen lu, Ohm. Cerita kalau ada masalah,"

Ohm menatap sinis Chimmon, kemudian membalikan badannya kearah dinding.

***

Gulf tampak menikmati lagu yang sedang ku nyanyikan. Senyuman manis itu terlukis diwajah Gulf.

SERENDIPITY [BL] 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang