Rayuan, gombalan dan ancaman maut yang di berikan Edwan oleh meiza, sebab wanita itu ingin ke butiknya dan sekaligus berkumpul bareng dengan sahabatnya, evalina, Aruna dan Jennifer. Yaps dosen cantik itu kini berada di new York katanya ingin bertemu sahabatnya sekaligus memberikan kabar bahagia untuk ketiganya. Entah itu apa?
"Akhirnya kita bisah kumpul lagi setelah urusan masing-masing" histeris Jennifer, wanita itu terlihat bahagia saat ini
"Ho'oh, tapi ada yang kurang?"
"Apa?" Tanya meiza pada evalina
Evalina tampak berpikir lalu menatap Jennifer, wanita itu tersenyum miring" tuh sahabatmu belum punya pasangan entah sampai kapan dirinya mau melajang"
Jennifer melotot ke arah evalina, wanita itu mendengus mentang-mentang ketiganya sudah menikah
"Aku setuju apa yang di katakan evalina Jen, lihatlah meiza sudah berisi sedangkan kau, ckckck" Aruna menggeleng sambil terkekeh melihat wajah kesel Jennifer
"Tadi kau bilang apa? Meiza berisi maksud mu dia hamil" beo Jennifer sambil menatap Aruna dan meiza bergantian
"Yah umurnya sudah dua Minggu" jawab meiza sambil mengusap perut ratanya
"Akhirnya keponakan ku tambah satu lagi"
"Kau hanya bahagia keponakan mu akan bertambah tapi tidak miris Melihat hidup yang masih sendiri" ejek evalina lagi. Evalina dan Jennifer memang seperti tikus dan kucing keduanya tidak pernah akur jika bertemu tapi kalau berjauhan jangan tanya lagi. Rindu mereka bisa menumpuk,
Kadang aruna dan meiza heran melihat kedua sahabatnya yang semakin aneh itu padahal umur mereka sudah tua. Walaupun tidak tua tua Amat sih
"Kau selalu saja meremehkan ku, aku tau kau marah padaku karena aku tidak datang di acara bahagia mu. Tapi sungguh ev aku tidak bermaksud, hari itu aku benar-benar tidak bisah datang" lirih Jennifer
Sebenarnya Evalina juga kasian melihat sahabatnya tapi ada rasa bahagia juga kalau membuat wanita berdarah Indonesia itu tengah merajuk "Jen aku hanya bercanda jangan menangis"
"Tapi ev aku benar-benar merasa bersalah bahkan pernikahan meiza dulu pun aku tidak datang, sahabat macam apa aku ini di saat sahabat melakukan pernikahan yang hanya di lakukan sekali seumur hidup malah aku tidak datang"
Meiza mengusap punggung Jennifer" udah dong Jen, aku tidak masalah jika hari itu kau tidak datang. Aku memaklumimu"
"Jen aku hanya bercanda soal itu, maaf membuat mu merasa bersalah" tambah evalina
"Itu bukan salahmu-"
"Uda dong kenapa kalian melow begini sih, kita kumpul Untuk happy bukan acara tangis menangis, dan oh yah kau Jennifer ingin memberikan kita sesuatu? Aku mau menagihnya" Aruna memotong ucapan Jennifer
Jennifer Mengusap matanya lalu merongo tasnya. Mengeluarkan sebuah undangan pastel peach dengan kombinasi Warna buah persik dan pir yang lembut ini akan membangkitkan impian, seperti pernikahan taman dan pertemuan intim. dan di sana tertera nama Jennifer dan juga calon suaminya
Evalina merebut undangan itu menatap dengan teliti, kembali menatap Jennifer dengan pandangan bahagia" ini? Serius"
Jennifer mengangguk" yah, ku harap kalian datang"
"Akhirnya" heboh meiza memeluk Jennifer erat, Aruna dan evalina tak mau kalah bahagia keempatnya berpelukan Bahagia
Tidak ada yang lebih membuat kita bahagia kecuali melihat orang yang kita sayangi bahagia, tidak ada lagi yang menyandang status singgel. Keempat wanita itu kini membangun rumah tangganya masing-masing. Bukan lagi gadis remaja yang selalu bikin masalah di saat mereka masih SMA dulu. Keempat wanita itu terkenal dengan bad grilnya.
"Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu Untuk belanja" ajak Aruna
"Aku setuju run, tapi ibu hamil yang satu ini tidak boleh kelelahan, jangan Sampai Edwan membegal kepalaku jika istrinya kelelahan" komentar evalina
Meiza terkekeh mendengar ucapan suadara iparnya sekaligus sahabatnya itu
"Kau benar juga, aku takut terjadi apa-apa, membayangkan saja sudah membuat aku merinding" tambah Jennifer
"Itu tidak akan terjadi percaya padaku" Aruna mulai dulu meninggalkan temanya. Jennifer, meiza dan juga evalina mengikuti Aruna berjalan ke toko Gucci, Chanel, Dior dan berbagai macam brand terkenal. Apa sih yang tidak boleh di lakukan oleh keempat wanita itu uang dan segalanya berada dalam tanganya tinggal memilih dan langsung bayar
Sudah berkeliling mall selama tiga jam lebih akhirnya keempat wanita itu menyudahi belanjaan mereka dan berpamitan masing-masing pulang ke rumah. Evalina harus mengantar meiza terlebih dahulu ke mensionnya sebelum Edwan mengamuk jika memulangkan istrinya terlambat. Sebenarnya sadari tadi Edwan sudah menelpon dan menanyakan keberadaan meiza, apakah wanita itu sudah ada di mension apa belum? Dan jawabannya sudah pasti belum.
Meiza tidak jadi ke butiknya sebab Edwan sudah menyuruhnya pulang. Kalau tidak pulang cepat maka dirinya akan di kurung dalam sangkar emas selama kehamilannya berlangsung, dan sudah pasti meiza tidak akan membiarkan itu terjadi. Bisah-bisah ia mati kebosanan di mension.
Pola makan masih lama sama dari hari-hari sebelumnya jika ada yang masuk ke dalam perut maka ia akan memuntahkannya. Edwan merasa khawatir Melihat meiza yang makin hari makin kurus saja
Akhirnya kedua wanita itu sampai di kediaman makcymilliane, evalina hanya mengantar meiza sampai ke depan rumahnya
"Kau tidak masuk?"
"Lain kali saja aku ada urusan dengan manajer ku"
"Baiklah, hati-hati bawa mobilnya"
"Siap Kakak ipar" meiza dan evalina tertawa bersama.
Wanita itu memasuki mension dan di sambut oleh kepala pelayan" selama sore nyonya"
"Sore, apa Edwan sudah pulang?"
"Belum nyonya" meiza mengangguk lalu melangkah menuju kamarnya. Menyimpan semua belanjaannya. Akhir-akhir ini ia muda lelah
Sebenarnya ia sangat lelah ketika mereka berbelanja tadi, hanya saja ia tak ingin membuat ketiga sahabatnya khawatir serta tak ingin merusak momen kebersamaan mereka. Kapan lagi bisa berbelanja bersama sejak mereka sudah memiliki keluarga masing-masing.
Meiza mengehela nafas lelah, kemudian wanita itu melangkah ke kamar mandi. Setelah selesai dengan ritual mandinya meiza mengganti bajunya dengan pakaian santai lalu berbaring di atas kingzie. Tubuhnya seperti remuk apalagi kakinya begitu terasa sangat sakit setengah hari memakai helgs dan berjalan mengelilingi mall selama tiga jam lebih.
Pintu kamar terbuka lebar, tampak edwan dengan wajah lelahnya, perlahan meiza bangkit dari kasur menyambut kedatangan suaminya
"Kau sudah pulang?" Meiza menyalami tangan meiza dan pria itu mencium kening meiza
"Kau tampah lelah dan pucat? Kau baik-baik saja kan?"
Meiza mengangguk lalu tersenyum walaupun kakinya begitu sakit" yah aku baik-baik saja, aku akan siap kan air hangat kemudian kau mandi"
Edwan mencekal lengan meiza saat wanita itu ingin masuk ke dalam kamar mandi" tidak. Kau tidak baik-baik saja" Pria itu menatap meiza dengan tatapan tajam" kau istirahat lah. Aku bisa melakukannya"
"Tapi-"
"Sssttt"Edwan Mengusap pipi meiza pelan" kau tidak bisa membohongiku sayang, aku tau ada sakit di area tubuhmu dan hm coba ku tebak. Pasti kakimu sakitkan?"
"Eh?"
"Sudah kuduga istirahat lah. Nanti aku memijitmu"
🌾
TBC:
Vivi arvina damayanti
03/05/2020
Soppeng, sul-selVoment please..................
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced to get married ( Sudah Terbit )
Romantik#Makcymilliane the series 1 ( Sudah terbit di guepedia, tersedia di toko buku online atau langsung pesan di guepedia ) Meiza manuver hidupnya selalu dikelilingi dengan kebahagiaan dan kekayaan, tetapi itu dulu sebelum dirinya di jodohkan dengan soso...