11| Amerika serikat

402 19 0
                                    

Setelah Edwan berbicara dengan Maura atau lebih tepatnya menyuruh wanita itu meninggalkan rumahnya, semua itu di saksikan dengan senyum bahagia meiza dan hendra. Bukannya mereka sangat jahat hanya saja meiza tak suka jika ada yang ingin merebut suaminya sedangkan Hendra dari dulu ia memang tak menyukai wanita itu. Wanita ular yang suka merendahkan dirinya, mencari pria pria kaya ke sana kemari apalagi obsesinya sekarang adalah Edwan

Ketiga manusia itu duduk di meja makan sambil menikmati makan siangnya, kebetulan hari ini hari terakhir Hendra berada dalam kediaman makcymilliane sebab pria itu akan pergi ke Italia dimana tempatnya bekerja dan membangun beberapa perusahaan di sana

"Besok kita akan pindah ke Amerika serikat lebih tepatnya di new York" ucapan edwan membuat kedua manusia itu menoleh

"Untuk apa kita ke sana?" Tanya meiza

"Mulai besok kita akan menetap di sana, aku yang diberikan amanah oleh ayah untuk mengurus perusahaannya di sana"

Meiza mengangguk sedih, ia tak ingin jauh dari keluarganya tapi apa boleh buat ia harus ikut kepada sang suami

"Aku pikir kalian mau honeymoon" ujar Hendra

"Jika meiza mau. Aku akan membawanya ke Paris" beo Edwan sambil menatap meiza lembut

Meiza berdeham Canggung, kenapa dua pria itu membahas hal seperti ini yang membuatnya malu" aku terserah"

Edwan mengangguk" kita bicaraiin lain kali"

Acara makan siang selesai Edwan dan meiza mengantar Hendra menuju bandara sekaligus berpisah. Hendra meninggalkan kota kelahirannya lagi, sudah lama pria itu tinggal di negara orang, bahkan pernikahan meiza dan Edwan dulu ia tak sempat hadir

"Baik baik di sana" ujar Edwan

"Thanks, oh yah buatkan aku segera keponakan yang lucu-lucu yah" senyum Hendra untuk kedua pasangan itu

"Doain" balas meiza dengan senyuman juga

Kini pesawat Hendra sudah lepas landas, pria itu menuju ke Italia. Meiza dan Edwan kembali ke rumahnya mempersiapkan semua barang-barang yang akan di bawa ke new York. Dan juga berpamitan kepada kedua orangtuanya dan juga mertuanya

Meiza akan kembali ke Indonesia mungkin memerlukan waktu lama lagi, yah bisa di bilang jika mereka akan kembali jika hanya waktu lebaran saja itupun kalau sempat. Jadi sebelum berangkat ke negara maju itu terlebih dahulu mereka berpamitan dan meminta doa-doa kepada orangtuanya

"Apa benar kamu mau honeymoon?" Tanya Edwan

Meiza mengalihkan pandangannya yang sedang menyusun pakaiannya dalam koper" kalau menurut aku sih mendingan tidak usah, uangnya di simpan saja buat masa depan kita"

Edwan tersenyum bangga" sepuluh turunan pun uang tak akan habis"

"Sombong" meiza mencebikkan bibirnya. Membuat Edwan terkekeh

"Memang kenyataannya seperti itu"

Meiza mengehela nafas" aku tau, tapi kita tidak tau kedepannya seperti apa nanti, apalagi kita akan tinggal di negara maju itu. Otomatis kebutuhan kita tidak sama dengan di Indonesia"

Yah edwan bangga memiliki wanita seperti meiza, sudah cantik, mandiri, pintar dan juga tidak suka menghamburkan uang jika bukan hasil kerja kerasnya sendiri. Ia lebih memilih menyimpan uang itu berbeda dengan perempuan di luar sana yang hanya tau mengeluarkan uang tapi tidak tau cara mendapatkannya

Edwan menarik meiza sehingga wanita itu duduk di pangkuannya, membelai lembut rambut meiza" apapun yang kau inginkan akan kuturi selagi buah hati kita belum ada. Jika mereka sudah lahir mungkin perhatian ku dan kasih sayang aku akan terbagi dan bisah jadi juga mereka yang akan ku utamakan"

Forced to get married ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang