8| perhatian

409 20 2
                                    

Edwan menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Hari ini pria itu benar benar lelah memimpin perusahaan besar bukanlah hal mudah walaupun saat nanti kita menikmati hasilnya tetap saja semua sangat lelah bekerja di perusahaan seharian penuh. hanya hari Minggu memiliki waktu weekend.
Pria itu memijit pelipisnya, Semua badanya teras remuk.

"Kamu sudah Pulang?" Edwan membuka matanya dan menatap istrinya yang sedang memakai piyama siap untuk tidur

"Hm" Edwan hanya bergumam, dan menarik meiza ke dalam pelukannya. Mencium wangi rambut wanita itu

"Kamu lapar tidak, atau mau minum sesuatu?" Tanya meiza sambil menatap wajah tampan semuanya. Pria itu memejamkan matanya lagi

"Aku tidak mau apa-apa aku hanya capek"

"Yah sudah, kamu mandi terus istirahat gih. Aku siapin air panas dulu"

"Hm" hanya gumanan yang keluar dari bibir pria itu. Dan tidak melepaskan pelukannya dari sang istri, meiza berdecak kessel saat edwan tidak mau melepaskan pelukannya

Pria itu terus saja menggelamkan wajahnya di ceruk leher sang istri dan semua tanganya melingkar di tubuh meiza, melilit tubuh wanita itu. Bahkan sofa sempit itu sangat maut untuk mereka.

"lepasin dulu aku mau ke atas" Edwan menatap meiza tersenyum lalu mengecup kening wanita itu. Dan berkakhir meiza terlepas dari kurungan edwan yang sekitar sejam lamanya

Seorang wanita berdiri di dekat tangga atas. Menatap ke arah bawah dimana seorang tengah melakukan kemesraan dengan istrinya, membuat wanita itu mengepalkan tangannya

Rasa sakit yang menjalar di hatinya, seharusnya ia berada dalam pelukan pria itu, kalau bukan karna perjodohan dan juga rasa benci orang tua pria itu. Sudah pasti dirinya yang bersanding dengan billionaire itu. Pria tampan idaman semua wanita

"Aku tau kau pasti akan merebut dia darinya kan?" Seseorang pria berdiri di belakangnya. Menatap tajam wanita itu

"Kau"

"Kenapa hm, kau kaget iyya jangan takut sayang selagi kau tidak merusak hubungan mereka kau akan selamat dariku" pria itu memunculkan senyum smirk

Wanita itu hendak pergi. Tapi sayang tanganya di cekal kuat, sehingga ia merintih kesakitan" aaww lepaskan"

"Ingat ucapan ku. Sekali kau menyentuh meiza nyawa mu tidak akan tertolong" Hendra mendorong maura dengan kasar. Hendra cukup tau sifat asli Maura, dari semenjak duduk di bangku perkuliahan wanita itu terus saja mengincar Edwan yang obsesinya sangat tinggi. Untung saja Edwan hanya menganggapnya sebagai teman. Dan keluarga makcymilliane tidak menyukai wanita itu sama sekali karna sifat dan pakaiannya membuat orang muak menatapnya.

Wanita itu membanting pintu kamarnya, dengan perasaan kessel dan kecewa kenapa di rumah ini Hendra harus datang dan pria itu katanya akan tinggal di rumah ini selama seminggu ke depan dan selama itu juga Maura tidak bisah bertindak sesuka hatinya untuk merebut Edwan darinya sungguh hal yang menyebalkan

Ketukan pintu dari arah luar membuat wanita itu makin berdecak kessel, dengan perasaan jengkel ia membuka pintu terdapat wajah meiza yang tersenyum

"Ada apa?" Ucapnya ketus, semakin ia tidak menyukai wanita itu

Meiza menatapnya bingung, apa ia habis memalukan kesalahan kenapa wanita itu tiba tiba marah padahalkan niatnya baik untuk memanggil wanita itu makan malam

"Makan malam sudah siap"

Maura menatap meiza sinis" kau pembantu di rumah ini?"

Meiza meyeritkan keningnya Bingung" pembantu?"

Forced to get married ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang