1| Hari menyebalkan

1.4K 30 0
                                    

Kini ketiga wanita itu tengah duduk di salah satu cafe yang ada di Jakarta, mereka sedang makan siang sekaligus bertemu dengan teman lama. Aruna salah satu sahabat meiza yang akan tinggal di new York bersama sang suami.

"Run kamu beneran mau tinggal di sana?" Tanya Jennifer

"Yah mau bagaimana lagi Jen, Adipati tugas di sana, dan sebagian keluarga dari dia akan menetap di sana juga"

"Ck, kalau kamu tinggal di sana run. Aku sama meiza di sini" keluh Jennifer. Meiza hanya menetap dua temanya itu

"Yah elah Jen, makanya kalian itu nikah cepat dong. Ingat umur kalian akan bertambah setiap hari"

"Aku masih mau sendiri run, kamu kaya mama aku ajah di paksa nikah" akhirnya meiza angkat bicara

"Asataga meiza umur kamu itu udah 24 tahun. Memangnya kamu mau nikah di umur berapa sih?" Aruna tidak habis pikir dengan temanya satu itu. Meiza cantik tidak perlu di ragukan lagi, banyak pria yang ingin mendekati meiza tapi oranya saja yang sangat cuek. Meiza masih ingin menikmati masa mudanya sebelum ia menjadi ibu rumah tangga

"Entah, aku tidak tau run"

Aruna beralih menatap Jennifer" kalau kau?"

Jennifer mengangkat bahu"aku juga tidak tau"

Aruna memutar bola mata, melihat kelakuan kedua temanya. Aruna dan meiza memiliki pekerjaan yang sama yaitu desainer sedangkan Jennifer wanita asal Samarinda itu lebih memilih menjadi dosen dengan alasan yang tidak masuk akal bagi Aruna dan meiza

"Ku harap kalian cepat menyusul ku"

"Enak saja. Mentang mentang kau menikah lebih dulu" kesel Jennifer

"Aku ke toilet dulu" meiza meninggal kedua temanya yang masih asik berdebat

Wanita cantik itu menuju toilet Atas panggilan alam. Selesai dengan urusan meiza tak sengaja menabrak seseorang sehingga minuman yang di pegang orang itu tumpah di bajunya sendiri

"Kau" mata tajam pria itu ingin sekali memakan meiza sekarang juga

"Maaf saya tidak sengaja"

"Maaf? Kalau jalan itu liat liat" ketus pria itu

"Astaga pak, saya sudah minta maaf jadi apa salahnya. Dan saya juga tidak sengaja" meiza tak kalah garam menatap pria itu. Untung dia tampan pikir meiza

"Kau lihat pakaian ku basah" ucapnya dingin

Meiza memutar bola mata jengah" terus aku harus apa ha?"

"Membersihkan"

"What?" teriak meiza sehingga pria itu menutup telinga

"Bisah kah kau tidak  berteriak, kau pikir ini hutan"

"Serah" meiza meninggal pria itu, sebelum melangkah jauh lengkap meiza di cekal " urusan kita belum selesai" kata Edwan dingin sambil berbisik di telinga meiza, membuat wanita itu merinding

Hari ini benar benar menyebalkan, mezia pusing memikirkan perkataan mamanya semalam, Sekarang meiza bertemu lagi dengan pria menyebalkan. Kesialan terus menghampiri dirinya. Wanita itu kembali bergabung dengan kedua temanya yang masih asik mengobrol.

"Kau kenapa ?" Tanya Jennifer saat meiza datang dengan wajah di tekuk

"Tidak ada" meiza menghela nafas" apa yang harus aku lakukan?"

"Meiza kau kenapa. Kau tidak kerasukan kan?" Kini Aruna yang menatap khawatir sahabatnya

"Aku tidak apa-apa Aruna. Hanya saja masih memikirkan perkataan mama" ujarnya lesu

Forced to get married ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang