2| kemarahan mama

516 21 0
                                    

Lebih baik meiza pulang sebelum Sifa benar benar mengutuk dirinya. Wanita itu berjalan keluar dari butik miliknya, sebelum pulang ia berpamitan kepada asistennya si Maya, sekaligus penjaga butik.

Meiza menusuri jalan raya yang kian macet karna waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6. Otomatis para pekerja akan pulang ke rumah masing masing untuk mengistirahatkan tubuh sebab sudah bekerja seharian mencari uang.

Wanita itu mengumpat kessel saat mobilnya tidak bisah bergerak sedikit saja saking macetnya, dan mamanya tak henti hentinya menelpon

Setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan serta macet jalan yang tak bisah di hentikan akhirnya ia sampai di rumah saat pukul 6 lewat

"Kenapa baru pulang sih ha?"

Itu suara Sifa yang sedang berkacak pinggang di depan pintu rumah, menyambut kedatangan putri semata wayangnya

Meiza memutar bola mata malas" ma, macet tau"

"Banyak alasan kamu, sana masuk lalu sholat magrib"

"Iyya mah"

Menurut meiza semasa remaja. Hidup mamanya tidak pernah bahagia sebab wanita paruh baya itu selalu saja mengomeli dirinya jika pulang telat atau tidak sengaja melakukan kesalahan yang tidak di sengaja. Membuat meiza makin kessel saja. Mamanya begitu cerewet, kadang meiza sangat kasian melihat papahnya harus menikahi wanita seperti mamanya

Meiza memasuki kamarnya lalu melakukan ritual mandi. Setelah selesai acara mandi meiza mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat magrib sendiri, biasnya ia bersama mama dan papanya tapi kedua orang tuanya sudah melakukan sholat terlebih dahulu

Ketukan pintu kamar dari luar larat gendoran seakan pintu kamar itu pelampiasan kemarahan.

"Ada apa sih ma?" Meiza menatap Sifa datar saat membuka pintu kamarnya

"Sana turun makan, papahmu sudah menunggu dari tadi" Sifa menatap putrinya garang" kamu nagapain di kamar sih ha. Lama sekali"

"Aku Sholat dulu mah" meiza berjalan mendahului mamanya

"Sholat kenapa lama sekali?"

"Memangnya aku harus buru buru kan nggak khusyuk dong"

Tak

Sifa menyentil kepala meiza" kamu ini kalau di bilangin ngejawab mulu"

Keduanya sudah duduk tenang di meja makan. Sambil menikmati hidangan makan malam bersama keluarga. Tidak ada sahutan hanya suara sendok dan garpu yang saling beradu di atas piring.

Acara makan malam telah usai. Ketiganya berkumpul di ruang keluarga sebab meiza ingin langsung kekamarnya tapi Sifa lebih dulu mengomel

"Papah akan menjodohkan mu dengan anak sahabat papa"

Meiza menatap papahnya " pah aku bisah cari sendiri."

"Cari sendiri? Sampai kuda bertelur pun kamu tidak akan menikah, jika kamu yang  mencari calon suami" ucapan pedas dari Sang mama membuat meiza mendengus kessel

"Mah" rengek meiza

"Apa? Keputusan mama dan papa sudah bulat" ujar Sifa

"Papa harap kamu besok malam tidak akan kemana-mana karna keluarga makcymilliane akan datang"

"Whatever "  meiza meninggal kedua orang tuanya. Sungguh meiza tidak tau harus berbuat apalagi jika keputusan orangtuanya sudah seperti itu maka tidak ada yang bisah mengganggu gugatnya

Wanita itu menghempaskan tubuhnya di atas kingzie, meratapi nasib yang akan diderita. Di jodohkan, dan akan menikah dengan orang yang tidak di cintai

Forced to get married ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang