Avunculus ✓

02.

Soobin menatap papanya dengan tatapan bingung, ngapain coba dia di ajak ke butik?

"Ngapain ke butik Pa? Soobin kan sudah punya jas sendiri," ujar Soobin ketika papanya mengatakan bahwa mereka akan ke butik untuk pernikahan Yeonjun.

Ya, Soobin masih belum mengetahui kalau ia akan menjadi suami dari om nya sendiri.

Jungkook hanya takut kalau anaknya akan tertekan dan mencoba melarikan diri.

Yah walaupun Soobin pasti akan kaget kalau tiba tiba pas hari-H malah di suruh naik ke pelaminan.

"K-kita cari baju baru," elak Jungkook.

Soobin menggeleng. "Tidak deh Pa, lebih baik uangnya Soobin tabung buat kuliah nanti." Penuturan Soobin lagi lagi ingin membuat Jungkook menangis saja. Anaknya akan menikah dan meninggalkan dia sendirian.

Ada yang mau ngambil ayah Taehyung?:)

Jungkook menghela nafas dan menepuk bahu putranya. "Dengar sayang, tamu tamu om Yeonjun itu kalangan atas semua, kamu ngga mau malu kan kalau pake jas lama?"

Soobin menggigit bibirnya dan mengangguk.

Sebenarnya uang keluarga Kim itu cukup-lebih tepatnya. Tapi Soobin berusaha berfikir secara kritis dan berfikir seakan akan dia cuma anak dari penjual kembang tahu.

"Ayo." Jungkook menarik Soobin pergi keluar rumah.

||•||

Soobin menatap papanya yang kini sedang bersenandung kecil sembari memilih jas warna putih.

"Pa, jas nya untuk aku atau pengantinnya?" tanya Soobin.

Jungkook gelagapan. "T-tentu saja buat kamu, keluarga kita juga pakai warna putih kok."

Soobin yang pada dasarnya anak polos pun hanya menganggukkan kepala.

Dia iseng melihat lihat jas putih lainnya, dan tergelak ketika mendapati harga jas itu setara cicilan uang kos untuk beberapa bulan.

Tapi Soobin tidak ngekos sih, itumah curhatan Hueningkai si bule rantau.

Psst-Hueningkai sering menginap dan numpang makan di rumah Soobin.

"Pa, balik yuk? Disini mahal semua," bisik Soobin.

Jungkook memutarkan bola matanya. "Berhenti bersikap seperti orang miskin sayang, cabang perusahaan ayah yang ke 12 malu mendengar nya."

Soobin meringis ketika melihat harga jas yang bundanya pegang.

Sekali lagi, mahal.

"Hm... sepertinya ini cocok, bagaimana?" tanya Jungkook sembari menarik tangan Soobin untuk mencoba jas tersebut.

Soobin mencobanya dengan hati hati, takut kalau salah satu berlian di jas itu lepas.

"Wah Tuan, dia sangat cocok dengan itu!" puji pegawai yang sedari tadi membantu Jungkook memilih jas.

Soobin hanya tersenyum canggung walaupun dalam hati sudah misuh misuh karena pegawai itu memujinya dengan jas yang mahal.

Yah itu karena papanya yang terlalu mudah percaya, dan papanya bisa saja membeli satu toko jika pegawai mengatakan semua barang cocok di lihat.